PPIH Cek Persiapan Tenda hingga Toilet di Armuzna

Kabar Haji 2025

PPIH Cek Persiapan Tenda hingga Toilet di Armuzna

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Jumat, 16 Mei 2025 19:15 WIB
Tenda-tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023).
Tenda Arafah. Foto: (Tim MCH 2023/Adi Wijaya)
Jakarta -

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai mengecek fasilitas layanan Arafah, Muzdalifah dan Mina. Mulai dari kesiapan tenda hingga toilet.

Pengecekan dilakukan langsung pada Kamis (15/06/2025) oleh Tenaga Ahli Menteri Agama, Bunyamin Hafid selaku Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Ali Machzumi, Kabid Pelindungan Jemaah Kolonel Harun Al Rasyid serta Tim Media Center Haji (MCH).

Sebelum pelaksanaan puncak haji, Kemenag terus melakukan persiapan dan pengecekan fasilitas tenda di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada waktu cukup lama untuk melakukan persiapan dan pengecekan fasilitas tenda di Armuzna. Kami telah melakukan pengecekan dan saata ini dalam proses persiapan fasilitas tenda. Pengecekan akan terus kami lakukan bersama dengan syarikah sebagai penyedia layanan Armuzna dalam waktu yang masih cukup lama," kata Ali Machzumi yang dilansir dari laman Kemenag.

Ali juga menjelaskan bahwa saat wukuf di Arafah, jemaah haji Indonesia akan menempati wilayah 3 dan 4. Sedangkan di Mina akan menempati sekitar terowongan Mu'aisyim yang berbentuk memanjang.

ADVERTISEMENT

Dalam prosesnya, ketika Armuzna jemaah akan bergerak ke Arafah dengan jarak perjalanan sekitar 20 km dan diantar dengan bus masyair pada 8 Zulhijah 1446 H. Jemaah nantinya akan menginap semalaman di tenda Arafah dan menanti masuk waktu Dzuhur untuk melakukan wukuf.

Setelah wukuf di Arafah, jemaah bergerak menuju ke Muzdalifah dengan jarak sekitar 7 km. Jemaah akan didorong dari Arafah ke Muzdalifah dengan bus masyair dengan sistem taraddudi (bolak-balik).

Ketika tiba di Muzdalifah, jemaah akan mengambil kerikil sebanyak 49 butir (Nafar awal) atau 70 butir (Nafar tsani).

Dalam Armuzna, PPIH juga memberlakukan skema murur saat mabit Muzdalifah dan skema tanazul saat selesai lempar jumrah aqobah di Mina.

Skema murur dilakukan untuk mengurai kepadatan jemaah di Muzdalifah. Dengan murur, jemaah haji yang sudah selesai wukuf di Arafah akan diangkut menggunakan bus melintas secara pelan melewati Muzdalifah dengan berdiam di dalamnya, tanpa turun dari bus.

Di Muzdalifah ini jemaah haji akan mengambil batu kerikil yang akan digunakan untuk lempar jumrah di Mina. Perjalanan ke Muzdalifah ke Mina jaraknya sekitar 5 km. Selesai jemaah menjalankan jumrah aqabah, sekitar 30 ribu jemaah haji Indonesia akan bertanazul di hotel masing-masing.




(lus/inf)

Hide Ads