Samilah tiba di Asrama Haji Banda Aceh, Selasa (11/7/2023) pukul 02.25 WIB dini hari. Ia masuk dalam kloter 07 Debarkasi Aceh (BTJ 07). Setibanya di Tanah Air, Samilah menceritakan kisahnya itu.
Selama berada di Makkah dan Madinah, Samilah merasa diperhatikan betul oleh PPIH. Mulai berangkat dari kampung halaman, tiba di asrama haji hingga melakukan tawaf wada di Makkah Al-Mukaramah, Samilah ngaku dibuat nyaman.
Samilah menyebut, semua petugas bekerja dengan baik dan penuh kehangatan. Mereka sangat mengayomi jemaah haji, khususnya jemaah lansia.
"Alhamdulillah semuanya baik, petugasnya ramah-ramah, transportasi lancar, tidak ada di antara kami yang terlantar selama di Tanah Suci, konsumsi makan tiga kali sehari, hotel bersih. Pokoknya semuanya baik," ujar Samilah, dikutip dari laman Kemenag, Kamis (13/7/2023).
Apalagi Samilah tinggal di Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Ia harus menempuh perjalanan darat selama 14 jam untuk sampai ke embarkasinya.
"Alhamdulillah semuanya baik, kami diantar dan dijemput sampai dikawal dalam perjalanan pergi dan pulang hingga kembali ke kampung halaman," ungkapnnya.
Ibadah haji tahun ini betul-betul mengensankan untuk Samilah. Apalagi saat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan akan menambah 5 liter air zamzam untuk jemaah. Kebahagiaan membuncah, karena bisa membagikannya dengan keluarga.
"Kami jadi tidak perlu membungkus air zamzam itu lagi dan memasukkan ke dalam koper bawaan, seperti edaran yang telah disampaikan. Kami tahu dan mematuhi aturan tersebut," imbuh perempuan paruh baya itu.
Setibanya di Banda Aceh, Samilah mendapatkan layanan akomodasi selama satu malam di Asrama Haji Embarkasi Aceh. Ia beserta rombongannya bisa istirahat di sana sebelum bertolak ke Singkil.
"Begitu juga dengan pelayanan di Embarkasi Aceh, kami merasa sangat dilayani. Alhamdulillah dan terima kasih para petugas," tandas Samilah.
Lelah usai menempuh belasan jam dari Arab Saudi seakan hilang terbayar dengan cerita bahagia Samilah. Ia bersyukur bisa kembali ke Tanah Air dengan sehat dan selamat usai menjalani rukun Islam yang kelima.
Respon Kemenag
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil, Saifuddin merespon baik kesaksian Samilah. Ia senang mendengar hal tersebut hingga mengucap syukur atas apa yang dialami oleh Samilah.
Hal itu diutarakan Saifuddin di Loby Gedung Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Banda Aceh. Ia didampingi oleh Ketua DWP Yasmaidar.
"Alhamdulillah jika pelayanan kami diapresiasi. Kepuasan dan kenyamanan jemaah adalah prioritas kami para petugas haji mulai dari daerah hingga PPIH Arab Saudi," ujar Saifuddin.
Tahun ini, Saifuddin menyebut ada 48 orang yang berangkat haji dari Kabupaten Aceh Singkil. Yaitu dengan rincian 41 jemaah masuk dalam kloter 7 dan sisanya ada di kloter 12.
"Semoga semua menjadi haji mabrur. Karena meraih haji mabrur butuh perjuangan, tapi merawat kemabruran jauh lebih penting dan perlu istiqamah. Ibadah Haji ini sangat dahsyat, ia membutuhkan jasmani rohani dan harta benda," tutup Saifuddin.
(hnh/nwk)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana