Soejantini (51) harus menelan pil pahit saat kembali dari Tanah Suci. Ia pulang tanpa suami setelah melaksanakan ibadah haji.
Suami Soejantini yang bernama Suprapto Tarlim meninggal dunia saat tiba Madinah, Arab Saudi pada tanggal 25 Mei 2023. Ia berpulang diusia 53 tahun usai menjalani ibadah salat.
Soejantini tak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Dengan tegar, jemaah asal Demak, Jawa Tengah itu mengaku sudah ikhas atas kepergian suami tercintanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah saya kuat. Karena sepeninggal bapak, saya sadar bahwa itu adalah ketetapan Allah, dan ketetapan Allah pasti yang terbaik untuk saya," kata Soejantini saat ditemui tim Media Center Haji di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, seperti dikutip dari Laman Kemenag, Kamis (6/7/2023).
"Yang menjadikan saya kuat, karena bapak kan meninggal di Baqi, jadi insyaallah langsung ke taman surga," sambungnya.
Suprapto menjadi jemaah haji Indonesia pertama yang wafat di Arab Saudi. Padahal saat berangkat, Suprapto dalam keadaan sehat tanpa keluhan apapun.
"Yang sakit itu justru saya. Kalau bapak sejak sebelum berangkat ke asrama haji tidak ada keluhan sakit sama sekali," ucapnya.
Padahal setibanya di hotel, Suprapto masih sempat mengatarkan istrinya ke kamar. Kemudian menumpang salat di kamar sebelahnya.
Mulai dari sini, mata Soejantini perlahan basah mengenang detik-detik kepergian Suprapto.
"Keluar kamar mandi bapak teriak-teriak minta tolong, lalu saya dipanggil. Saya gosok dengan minyak kayu putih terus manggil dokter. Tiba-tiba saya merasa ada yang bisiki, kalau itu sudah kehendak Allah, dokter pun tidak akan bisa menolong suamimu," ungkapnya sambil menangis.
Soejantini akhirnya pasrah akan ketentuan Sang Pencipta. Ia merasa nyawa suaminya tidak dapat tertolong lagi.
Sebelum Suprapto menghembuskan napas terakhir, Soejantini mencoba menuntun suaminya untuk mengucapkan lafaz Allah. Bersyukur, Suprapto bisa mengikutinya.
"Saya menjerit, saya rangkul suami saya lalu saya bilang La Haula Wala Quwwata Illa Billah. Bapak lihat saya lalu sempat bilang Allah...Allah, dua kali," tukas Soejantini.
Situasi di lokasi kemudian berubah menjadi panik saat Suprapto menghadapi detik-detik sakaratul maut hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Itulah momen terakhir kebersamaan Soejantini dan Suprapto di Tanah Suci.
Kini, Soejantini hanya bisa pulang ke Indonesia bersama koper tanpa pemilik atas nama Suprapto. Ia mendorong dua koper kecil saat berada di bandara.
Seperti diketahui, Suprapto meninggal dunia sebelum menjalankan ibadah haji. Ia berpulang karena penyakit jantung yang diidapnya.
(hnh/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel