Sebuah video Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas protes keras Mashariq viral. Video memperlihatkan Menag Yaqut protes karena Mashariq tidak menepati janji sehingga menyebabkan jemaah haji Indonesia kurang nyaman saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Video beredar di sejumlah grup WhatsApp.
Dari video yang didapat Tim detikHikmah detikcom, suara Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut Cholil Qoumas, bahkan sempat meninggi. Hal itu terjadi saat pihak Mashariq menawarkan kompensasi atas ketidaknyamanan pelayanan jemaah haji selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina oleh Mashariq.
Seperti terlambatnya penjemputan jemaah dari Muzdalifah ke Mina, juga tidak berfungsinya beberapa kamar mandi dan WC. Atas ketidaknyamanan tersebut, pihak Mashariq mencoba memberikan kompensasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dengan tegas, Gus Men menolak. "Sudah tidak usah bicara kompensasi dengan kami. Kami tidak butuh kompensasi," kata Gus Men dengan suara meninggi seperti dilihat Tim detikHikmah detikcom dari video yang beredar.
Masih dalam video berdurasi 39 detik tersebut, terdengar suara bahwa nanti semua ketidaknyamanan jemaah haji Indonesia akan dicek. Kembali suara Gus Men meninggi. "Nggak bukan nanti, Sekarang! Karena janjinya jam 08.00 sudah sampai mana. Tidak ada nanti," tegas Gus Men.
Pantauan detikHikmah detikcom selama 24 jam di Arafah, satu toilet airnya sempat mampet. Air mampet dari jam 03.00 pagi waktu Arab Saudi saat banyak jemaah butuh karena akan sholat Subuh. Air di toilet tersebut baru berfungsi pagi sekitar jam 08.00.
Beruntung letak toilet satu dengan yang lainnya di tenda Arafah tidak terlalu jauh. Sehingga mampetnya air di satu toilet tersebut tidak membuat antrean panjang di toilet yang lain.
Secara umum, ibadah jemaah haji Indonesia selama di Arafah berjalan lancar dan khusyuk. Sejumlah tenda jemaah sempat ada kendala teknis, namun segera bisa diatasi.
Masalah kembali muncul saat evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Mestinya jemaah haji Indonesia sudah meninggalkan Mina semua pada jam 08.00 pagi waktu Arab Saudi. Hal ini dilakukan agar jemaah terhindar dari dehidrasi, mengingat suhu di Saudi yang saat ini mencapai 40 - 45 derajat.
Namun kendaraan penjemputan yang dijanjikan oleh Mashariq terlambat menjemput. Jemaah haji Indonesia terpaksa terlantar hingga menjelang tengah hari di Muzdalifah.
Tak hanya penjemputan terlambat, jemaah juga telat mendapatkan pasokan konsumsi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun berjibaku menyelesaikan masalah ini. Hingga lepas tengah hari baru semua jemaah haji Indonesia bisa dievakuasi seluruhnya ke Mina.
Di Mina masalah tak juga selesai. Janji pihak Mashariq untuk menyediakan golf car untuk mengantar jemaah berusia lanjut juga baru dipenuhi setelah diprotes. Akibatnya beberapa jemaah lansia yang tersesat atau terpisah dari rombongan sempat hanya diantar menggunakan kursi roda atau jalan kali.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta pemerintah Indonesia memprotes keras atas layanan Mashariq yang bermasalah tersebut. "Pemerintah Indonesia harus meninjau ulang keberadaan Mashariq atau penyedia layanan dari pihak Arab Saudi," kata Ace yang juga anggota Tim Pengawas Haji DPR RI ini.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel