Suhu Ekstrem Tembus 42 Derajat Celcius, Berapa Banyak Jemaah Haji Harus Minum?

Kabar Haji dari Saudi

Suhu Ekstrem Tembus 42 Derajat Celcius, Berapa Banyak Jemaah Haji Harus Minum?

Doni Wahyudi - detikHikmah
Selasa, 27 Jun 2023 08:01 WIB
Men walk with umbrellas as people start arriving to perform the annual Haj in the Grand Mosque, in the holy city of Mecca, Saudi Arabia, June 24, 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Makkah -

Jemaah Haji Indonesia akan dihadapkan pada kondisi panas ekstrem saat menjalani puncak ibadah haji di Armina. Jemaah pun diingatkan untuk mengonsumsi air dalam jumlah lebih banyak. Berapa yang dibutuhkan tubuh dalam kondisi seperti itu?

Suhu udara di Makkah dalam beberapa hari terakhir terus berada di atas angka 40 derajat celcius. Badan Meteorologi Arab Saudi malah memperkirakan suhu udara di beberapa lokasi puncak ibadah haji akan berada di kisaran 42-45 derajat celcius.

Kondisi ini akan menjadi tantangan buat seluruh jemaah haji Indonesia, yang pada Selasa (27/6) besok akan melakukan Wukuf di Padang Arafah. Bukan cuma dehidrasi, muncul pula ancaman heatstroke yang benar-benar harus diwaspadai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Lucky Savitry Widyakusuma, SpOG yang menjadi dokter rombongan haji Maktour, mengingatkan jemaah untuk banyak-banyak minum air dalam periode seperti ini. Dia menekankan perlunya minum air tanpa menunggu haus.

Jika dalam kondisi normal di Indonesia diharuskan minum 2 liter air sehari, maka pada kondisi panas ekstrem dan harus melakukan ibadah haji jumlahnya bertambah menjadi 2,5 sampai 3 liter.

ADVERTISEMENT

"Harus minum sebelum haus. Kalau diambil rata-rata kondisi normal di Indonesia itu 2 liter, tapi kalau dalam kondisi seperti di sini (Tanah Suci) dinaikin. Bisa 2.500 (mililiter) atau bisa 3.000 (mililiter)," ucap dr Lucky dalam perbincangan dengan detikHealth di DoubleTree Hotel, yang jadi tempat menginap jemaah haji Maktour di Makkah.

"(Suhu) Panas di sini tidak (membuat) berkeringat, kecuali saat melakukan Tawaf. Tapi kalau berjalan biasa tuh kita enggak akan berasa cairan tubuh kita akan terserap panas. Jadi minimal kita minum kalau bisa 3.000 (mililiter)," lanjut dia.

Dilanjutkan perempuan yang bertugas di RS Persahabatan tersebut, jemaah haji bisa berkonsultasi dengan dokter rombongannya masing-masing untuk mengetahui dengan tepat jumlah asupan cairan yang dibutuhkan.

"Kecuali pasien yang ada ganguan masalah jantung, ginjal. Nah, kalau itukan jumlah asupan cairan dibatasi. Pasien-pasien tua sudah males minumnya, ada masalah jantung, ginjal. Nah, itu dokternya mestinya harus memperhatikan hal tersebut. Intinya kita harus sering sekali minum dan jangan menunggu haus," tuntas dia.




(lus/lus)

Hide Ads