Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Niat Ihram?

Haji 2023

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membaca Niat Ihram?

Nilam Isneni - detikHikmah
Minggu, 04 Jun 2023 16:01 WIB
Insert Pakaian Ihram Haji
Ilustrasi waktu yang tepat melaksanakan niat ihram. Foto: Ilustrator Mindra Purnomo
Jakarta -

Ihram merupakan salah satu rukun haji maupun umrah. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk membaca niat ihram.

Dijelaskan oleh M. Syukron Maksum dalam buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah bahwa ihram merupakan pernyataan atau niat untuk mengerjakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci dengan memakai pakaian ihram disertai dengan niat haji maupun umrah di miqat (tempat memulai niat).

Karena ihram merupakan salah satu rukun haji, maka ihram wajib dilakukan apabila tidak dikerjakan maka haji atau umrahnya dianggap tidak sah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebut dengan ihram karena dengan niat itu seseorang telah masuk pada keadaan yang membuat mereka tidak boleh melakukan hal-hal tertentu yang sebelumnya boleh mereka lakukan.

Waktu Pelaksanaan Niat Ihram

Waktu pelaksanaan ihram bagi jemaah haji Indonesia gelombang pertama adalah ketika berada di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali. Ini adalah tempat mengambil miqat makani untuk berihram.

ADVERTISEMENT

Melansir situs Kementerian Agama RI, Minggu (4/6/2023), Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah yang sedang dalam kondisi kurang sehat atau jemaah lansia bisa melakukan niat di atas kendaraan saat tiba di Bir Ali.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang masuk dalam gelombang kedua dapat mengambil miqat di asrama haji embarkasi Tanah Air, saat berada di pesawat sebelum melintas atau di atas Yalamlam atau Qarnul Manazil, atau saat berada di Bandara King Abdul Aziz (KAIA) Jeddah. Lokasi ini telah ditetapkan berdasarkan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tata Cara Ihram Sesuai Sunnah

Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar menjelaskan, sebelum melakukan ihram sebaiknya diawali dengan mandi kemudian berwudhu terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan mengenakan pakaian ihramnya.

Pakaian ihram merupakan pakaian putih dua helai tidak berjahit untuk pria. Di mana satu helai dililitkan di sekeliling tubuh mulai dari pinggang sampai bawah lutut. Adapun sehelai lainnya diselempangkan mulai dari bahu kiri ke bawah ketiak kanan.

Cara berpakaian ihram seperti itu dinamakan idhthiba'. Sedangkan perempuan pakaiannya lebih bebas dan disunnahkan berwarna putih, menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

Ketika sudah menggenakan pakaian ihramnya maka selanjutnya adalah melakukan salat dua rakaat. Disunnahkan pada rakaat pertama setelah al-Fatihah membaca surah al-Kafirun, pada rakaat kedua membaca surah al-Ikhlas.

Ketika setelah melakukan salat disunnahkan untuk berdoa dengan apapun doa yang dikehendakinya. Setelah itu, jika akan melakukan ihram maka harus melakukan niat di dalam hatinya.

Imam an-Nawawi mengatakan bahwa sunnah hukumnya untuk mengiringi niat baik dari dalam hari dan bacaan lisan, dengan mengatakan:

نويْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ.

Arab latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi 'Azza Wajalla, labbaik allahumma labbaik.

Artinya: "Aku berniat haji dan ihram hanya karena mengharap ridha Allah, aku menyambut panggilan-Mu ya Allah, aku menyambut panggilan-Mu."

Mengenai membaca niat ihram ini wajib hukumnya ditanamkan di dalam hati, sementara niat dengan ucapan lisan hukumnya sunah. Imam an-Nawawi juga menjelaskan bahwa niat di dalam hati saja hukumnya sudah sah hajinya, akan tetapi jika hanya niat dengan ucapan lisan saja maka hukumnya tidak sah.

Apabila melaksanakan ihram untuk orang lain, maka dapat membaca niat:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمُتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى عَنْ فَلَانٍ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عَنْ فَلَانٍ

Arab latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi ta'ala 'an fulan labbaikal laahumma 'an fulaan.

Artinya: "Aku niat melaksanakan haji dan ihram hanya karena mengharap ridha Allah SWT, mewakili fulan aku menyambut panggilan-Mu ya Allah, dari ibadah fulan."

Bacaan Zikir setelah Niat Ihram

Imam Abu al-Fath Sulaiman bin Ayyub ar-Razi mengatakan: "Sangat baik jika setelah zikir tersebut dengan mengatakan:

اللَّهُمَّ لَكَ أَحْرَمَ نَفْسِي وَشَعْرِي وَبَشَرِيْ وَلَحْمِي وَدَمِيْ

Arab latin: Allahumma laka ahrama nafsii wa sya'rii wa basyarii wa lahmii wa damii

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk mendapat ridha-Mu aku mengihram jiwaku, rambutku, kulitku, dagingku, dan darahku."

Ada juga ulama lain yang mengatakan, juga dengan membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ الْحَجَّ فَأَعِنِّي عَلَيْهِ وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي

Arab latin: Allaahumma innii nawaitul hajja fa ainnii 'alaihi wa taqabbalhu minnii

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku niat haji maka tolonglah aku untuk melaksanakannya dan terimalah dariku."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads