Manasik Haji Adalah: Pahami Arti, Urutan, dan Tata Caranya

Manasik Haji Adalah: Pahami Arti, Urutan, dan Tata Caranya

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Minggu, 28 Mei 2023 07:10 WIB
Sejumlah jamaah calon haji melakukan proses tawaf saat manasik haji di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/6/2022). Sebanyak 1.570 jamaah calon haji asal Kabupaten Bogor mengikuti manasik haji sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci agar saat menjalankan ibadah haji nanti berjalan lancar. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Bagi jemaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah, ada sejumlah kegiatan dari Kementerian Agama yang harus diikuti. Salah satunya adalah manasik haji yang bisa digelar enam hingga belasan kali tergantung daerahnya masing-masing.

Pada intinya, manasik haji adalah simulasi haji sebelum benar-benar melaksanakan ibadah di Makkah. Waktu pelaksanaannya dipersingkat karena hanya sebagai latihan. Selain bagi jemaah calon haji, manasik haji juga biasa dilakukan anak sekolah sebagai bentuk pembelajaran mengenai rukun Islam yang kelima ini.

Pengertian Manasik Haji

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemdikbud, secara etimologi, manasik berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat yang biasa dikunjungi; tempat ibadah; waktu ibadah; ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan manasik haji dalam KBBI artinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan ibadah haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf. Arti lainnya adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya (biasanya menggunakan Ka'bah tiruan dan sebagainya).

Dilansir dari situs Kemenag Jambi, jemaah calon haji yang mengikuti manasik haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji, seperti rukun haji, persyaratan, hal wajib, hal yang disunahkan, maupun hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan ibadah haji. Latihan ini tak hanya teori, namun dipraktikkan semirip mungkin dengan situasi di Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

Wajib Haji

Sebelum masuk ke tata cara berhaji yang akan dipelajari di manasik haji, kita pahami dulu mengenai wajib haji. Dilansir dari walisongo.ac.id, wajib haji adalah semua yang harus dilakukan saat berhaji. Jika ditinggalkan, maka harus membayar dam (denda). Tujuh wajib haji tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Ihram dari miqat
  2. Wukuf di Arafah
  3. Mabit atau bermalam di Muzdalifah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  4. Mabit atau bermalam di Mina pada hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
  5. Tahalul atau mencukur rambut
  6. Melempar jumrah
  7. Tawaf wada'

Urutan dan Tata Cara Manasik Haji

Peserta manasik haji akan mempelajari seluruh rukun haji. Dilansir dari buku Fikih Madrasah Aliyah tulisan Harjan Syuhada dan Sungarso, berikut ini urutan dan tata cara ibadah haji yang juga dipelajari dalam manasik haji.

1. Memulai Ihram

Peserta memulai ibadah dengan ihram dari miqat yang telah ditentukan. Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji serta umrah. Ada miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat).

Adapun miqat zamani adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Sementara miqat makani ada di beberapa kota tergantung dari arah kedatangan jemaah haji. Berikut ini urutan pelaksanaan ihram:

  • Melaksanakan mandi sunnah
  • berwudu
  • Berpakaian ihram
  • Mengerjakan shalat sunnah ihram
  • Mengucapkan niat haji
  • Berangkat ke Arafah sambil membaca talbiyah

2. Wukuf di Arafah

Wukuf adalah berdiam di Arafah yang dilaksanakan pada 9 Zulhijah. Wukuf dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah atau Hari Raya Idul Adha.Beberapa amalan yang bisa dikerjakan saat wukuf adalah sebagai berikut:

  • Mengerjakan sholat Zuhur dan Asar dengan cara jamak qasar di awal waktu
  • Mendengarkan khutbah wukuf
  • Memperbanyak doa
  • Memperbanyak zikir
  • Membaca Al-Qur'an
  • Mengerjakan sholat Magrib dan Isya dengan cara jamak qasar di awal waktu

3. Mabit di Muzdalifah

Mabit berarti bermalam. Muzdalifah adalah tempat yang berada di antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam, jemaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Di Muzdalifah, jemaah haji berhenti walaupun sebentar. Beberapa amalan yang bisa dikerjakan, antara lain sebagai berikut:

  • Membaca talbiyah
  • Memperbanyak zikir, istigfar, dan berdoa
  • Membaca Al-Qur'an
  • Mencari kerikil sebanyak 7, 49, dan 70 butir

4. Lempar Jumrah

Jemaah kemudian harus melempar jumrah aqabah, yaitu melempar batu ke arah tugu batu di Bukit Aqabah. Pelaksanaannya dilakukan setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijah dengan 7 butir kerikil. Kemudian jemaah haji menyembelih hewan kurban.

5. Tahalul

Tahalul yaitu melepaskan diri dari ihram setelah mengerjakan amalan-amalan haji. Tahap pertama dilakukan setelah selesai melontar jumrah aqabah dengan cara mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut.

Dengan demikian, jemaah boleh mengerjakan semua hal yang dilarang saat ihram, kecuali melakukan hubungan suami istri. Setelahnya, jemaah yang akan melaksanakan tawaf ifadah bisa langsung ke Makkah. Hal-hal yang bisa dikerjakan di Makkah di antaranya:

  • Masuk Masjidil Haram melalui pintu Babussalam
  • Melakukan thawaf ifadah dengan membaca talbiyah
  • Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad
  • Melaksanakan sholat sunah dua rakaat di dekat makam Nabi Ibrahim
  • Berdoa di Multazam
  • Melaksanakan sholat sunah dua rakaat di Hijir Ismail
  • Mengerjakan sa'i antara Safa dan Marwah sampai tujuh kali
  • Pada tahalul kedua, jemaah kembali menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Setelah ini, jemaah boleh mengerjakan larangan ihram, termasuk berhubungan suami istri.

6. Mabit di Mina

Jemaah kemudian kembali ke Mina untuk mabit selama hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Usai matahari tergelincir pada setiap siang hari Tasyrik, jemaah melontar tiga jumrah, yaitu jumrah ula, wusta, dan aqabah, yang masing-masing sebanyak tujuh kali.

Jemaah boleh untuk meninggalkan Mina lebih awal pada tanggal 12 Zulhijah setelah melempar jumrah. Hal ini disebut dengan nafar awwal.

Namun akan lebih sempurna jika jemaah meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah. Dengan demikian, jemaah haji melontar jumrah selama tiga hari dalam hari Tasyrik yang disebut dengan nafar tsani. Jemaah haji lalu kembali ke Mekkah dan seluruh rangkaian ibadah haji sudah selesai.

7. Tawaf Wada

Tawaf wada berarti tawaf perpisahan atau sebagai penutup semua rangkaian ibadah haji. Setelahnya, jemaah diperbolehkan pulang ke kampung halaman atau ke Madinah dahulu bagi yang belum berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai manasik haji yang merupakan simulasi atau latihan pelaksanaan haji agar calon haji tidak bingung ketika berada di Makkah. Pahami dengan benar urutan dan tata cara di setiap rukunnya, ya!




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads