"Jumlah tersebut khusus jemaah. Tidak termasuk petugas kloter yang menyertai. Para jemaah ini mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah," ujar Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama, Ramadhan Harisman dikutip oleh detikHikmah pada Sabtu (27/5/2023).
Dalam acara Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Asrama Haji Pondok Gede itu, Ramadhan menjelaskan bahwa jemaah berada di Madinah selama kurang lebih 9 hari. Sampai hari kelima operasional setidaknya ada 21 jemaah di Madinah yang tengah dirawat.
13 di antaranya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, sementara 8 orang lainnya berada di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah. Laporan mengenai jemaah yang wafat hingga hari kelima masa operasional berjumlah satu orang.
Jemaah tersebut merupakan Suprapto Tarlim Kerto Wijoyo dari kloter SOC-03 yang wafat pada 25 Mei 2023 lalu di KKHI Madinah.
Pada kesempatan yang sama, Ramadhan mengimbau para jemaah agar tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatan di Madinah. Jemaah lansia, lanjutnya, diminta tidak memaksakan diri.
Apabila kondisi fisiknya lemah dan menghalangi untuk salat jemaah di Masjid Nabawi, mereka dipersilahkan salat di hotel.
"Jemaah juga bisa menunaikan salat di hotel, untuk menghindari kelelahan," pesannya.
Selain itu, jika jemaah ingin mengerjakan ibadah di luar pemondokan seperti melakukan ziarah di Madinah, Ramadan berpesan agar mereka menggunakan alat pelindung diri. Terlebih, kini cuaca cukup terik.
"Pastikan saat ziarah untuk membawa alat pelindung diri seperti payung, topi, agar tidak terpapar panas langsung, dan selalu membawa air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi," tambah Ramadhan.
Kemudian, para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) diminta agar mengimbau jemaah untuk memastikan kamar mereka telah terkunci serta menitipkan kuncinya kepada resepsionis hotel.
"Bawa uang secukupnya dan jangan memakai perhiasan mencolok," tegasnya.
Jemaah juga diimbau agar tidak berlebihan ketika belanja, terlebih masa tinggal mereka di Tanah Suci masih lama.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana