Doa Setelah Mendengar Adzan: Bacaan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Doa Setelah Mendengar Adzan: Bacaan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Tia Kamilla - detikHikmah
Rabu, 29 Okt 2025 05:00 WIB
Infografis golongan orang yang doanya mustajab
Ilustrasi berdoa. Foto: Fuad Hasim/detikcom
Jakarta -

Mendengar adzan adalah momen istimewa bagi umat Islam. Adzan tidak hanya menandai waktu salat, tetapi juga menjadi panggilan Allah agar kita mendekat dan mengingat-Nya.

Mengutip buku Adzan Hanya Sebagai Penanda Waktu Shalat karya Ahmad Hilmi, Lc, MA, istilah adzan berasal dari kata "adzina" yang artinya pemberitahuan atau pengumuman. Adzan merupakan seruan sebagai penanda masuknya waktu salat.

Salah satu amalan yang dianjurkan saat mendengar adzan adalah membaca doa setelah mendengarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan membaca doa adzan ini, kita akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Berikut adalah doa setelah mendengar adzan.

ADVERTISEMENT

Doa Setelah Mendengar Adzan

Setelah adzan selesai, kita disunnahkan membaca doa adzan. Mengutip buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya DRS. Moh. Rifa'i, berikut adalah doa setelah adzan:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدَ الوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَة العَالِيَةَ الرَّفِيعَةَ وَابْعَتْهُ الْمَقَامَ الْحَمُودَ الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah, wash shalaatil qa'imah, aati sayyidanaa Muhammadinil wasiilata wal fadhlilah, wasy syarafa wad darajatal 'aaliyatar rafii'ah, wab'atsilhul maqaamal mahmuudanil ladzii wa'ad-tah, innaka laa tukhliful mii'aad.

Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad, wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat Yang tidak akan mengubah janji."

Cara Menjawab Adzan

Ketika mendengar adzan, seorang Muslim menjawab hampir seluruh bacaan adzan dengan membaca dzikir tertentu, kecuali beberapa bagian khusus.

Mengutip buku Hafalan Luar Kepala Semua Bacaan Shalat, Doa Pilihan, Dan Surat-Surat Pendek karya Ustazd Khalili Amrin, bagian yang dijawab khusus adalah bacaan "Hayya'alash shalaah" dijawab dengan bacaan "Laa haula walaa quwwata illaa billahi".

Lalu, bacaan "Hayya 'alal falaah", dijawab dengan bacaan "Laa haula walaa quwwata illaa billaah" masing-masing sebanyak dua kali.

Khusus adzan Subuh, "Ash-shalaatu khairum minannaum" dibaca dua kali, dijawab dengan "Shadaqta wa bararta wa ana 'alaa dzaalika minasy syaahidiin" sebanyak dua kali.

Hukum Adzan Menurut Islam

Dalam buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa'i, adzan hukumnya adalah sunnah muakkad bagi shalat fardu, baik dikerjakan berjamaah maupun sendirian (munfarid).

Disunahkan mengumandangkannya dengan suara yang keras, kecuali di masjid yang sedang dilaksanakan shalat berjamaah. Adzan dilakukan dengan berdiri dan menghadap kiblat.

Dalil-dalil tentang Adzan

Adzan merupakan panggilan untuk menunaikan salat dan memiliki banyak dalil dari hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa hadits yang menjelaskan tentang adzan yang dirangkum dari sumber-sumber sebelumnya:

1. Hadits Pertama

إذا حضرت الصلاة، فليؤذن لكم أحدكم، وليؤمكم أكبركم (رواه مالك)

Idzaa hadhratish shalaatu, fal-yu'adhdhin lakum ahadukum, wa l-yu'imkum akbarukum.

Artinya: "Apabila waktu shalat telah tiba, maka hendaklah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan seorang yang tertua diantara kalian bertindak sebagai imam." (HR. Malik)

2. Hadits Kedua

إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، فَقُمْ مَعَ بِلالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ

Innahā la-ru'yā haqqٌ, in syā'a Allāh, fa-qum ma'a Bilāl fa-alqi 'alayhi mā ra'ayta fal-yu'adzdzin bihi.

Artinya: "Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar insya Allah bangkitlah bersama Bilal, dan sampaikan (ajarkan) kepadanya apa yang kamu mimpikan agar dia mengumandangkan adzan dengan lafadz tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hadits Ketiga

عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِي حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ

An 'Ubaidillāh bin Abī Rāfi', 'an abīhi qāla: Ra'aytu an-Nabiyyi sallallāhu 'alayhi wa sallama adz-dzana fī udzunil-Hasan bin 'Alī ḥīna waladat-hu Fāṭimah.

Artinya: "Dari Ubaidillah ibn Abi Rafi' dari bapaknya, dia berkata: Saya melihat Rasulullah saw. mengumandangkan adzan di telinga Al-Hasan ketika baru dilahirkan oleh Fathimah." (HR. At- Tirmidzi).




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads