- Dalil Tentang Istinja
- Doa Istinja'
- Doa Setelah Istinja'
- Tata Cara Istinja' yang Benar 1. Masuk dengan Kaki Kiri dan Membaca Doa 2. Menggunakan Tangan Kiri 3. Membersihkan dengan Air atau Batu 4. Membersihkan Hingga Hilang Najisnya 5. Tidak Menghadap Kiblat 6. Keluar dengan Kaki Kanan dan Membaca Doa
Dalam ajaran Islam, kebersihan merupakan bagian penting dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda, "At-thahuru syathrul iman" yang artinya, "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)
Salah satu bentuk menjaga kebersihan yang diajarkan dalam Islam adalah istinja, yaitu membersihkan diri setelah buang air kecil atau besar. Istinja bukan hanya sekadar tindakan fisik untuk membersihkan najis, tetapi juga ibadah yang disertai doa agar terjaga dari kotoran lahir maupun batin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr, secara bahasa, kata istinja' berasal dari kata "naja" yang berarti membersihkan atau menjauhkan.
Secara istilah fiqih, istinja berarti membersihkan tempat keluarnya najis (qubul atau dubur) dengan air atau benda suci lainnya seperti batu atau tisu, agar hilang zat, bau, dan warnanya.
Para ulama menegaskan bahwa istinja termasuk syarat sah shalat, sebab kebersihan dari najis menjadi syarat seseorang dianggap suci dan boleh melaksanakan ibadah.
Dalil Tentang Istinja
Perintah untuk menjaga kebersihan, termasuk istinja, terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW.
Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 108:
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
Artinya: Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian pergi ke tempat buang hajat, maka janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan, dan jangan istinja dengan tangan kanan." (HR. Muslim)
Doa Istinja'
Dikutip dari buku Fatwa-Fatwa Muallim Taudhihul Adillah Jilid 3 karya KH M Syafi'i Hadzami dijelaskan bahwa istinja tidak disyariatkan membaca niat. Hal ini karena istinja masuk dalam bab meninggalkan atau menghilangkan najis. Namun, tidak dilarang melafalkan niat ketika istinja.
Berikut bacaan niat ketika ingin istinja':
نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ مِنَ الْبَوْلِ
Arab latin: Nawaitul istinjaa'a minal bawli
Artinya: "Aku niat istinja dari kencing."
Atau ketika akan istinja dari buang air besar dapat melafalkan niat berikut,
نَوَيْتُ الْإِسْتِنْحَاءَ مِنَ الْغَائِطِ
Arab latin: Nawaitul istinjaa'a minal go'ithi
Artinya: "Aku niat istinja dari buang air besar."
Doa Setelah Istinja'
Dikutip dari buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) yang disusun Wira Kautsari Wijaya, berikut bacaan doa setelah buang air dan melakukan istinja'. Berikut bacaan lengkapnya:
اَللّٰهُمَّ حَسِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاخِشِ وَظَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ
Arab latin: Allaahumma hashshin farjii minal fawaahisy wathahir qalbii minan nifaaq
Artinya: "Ya Allah jagalah kemaluanku dari perbuatan keji dan bersihkanlah hatiku dari nifak."
Tata Cara Istinja' yang Benar
Berikut langkah-langkah istinja' sesuai tuntunan syariat Islam:
1. Masuk dengan Kaki Kiri dan Membaca Doa
Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri, sambil membaca doa perlindungan dari jin. Berikut bacaan doa masuk kamar mandi:
اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
"Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi."
Artinya:"Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan."
2. Menggunakan Tangan Kiri
Segala aktivitas istinja dilakukan dengan tangan kiri. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang melarang menggunakan tangan kanan untuk membersihkan najis.
3. Membersihkan dengan Air atau Batu
Istinja bisa dilakukan dengan dua cara:
Dengan air (istinja' bil ma'): cara terbaik dan paling sempurna.
Dengan batu, tisu, atau benda suci lainnya (istijmar): boleh jika najis belum menyebar, minimal tiga kali usapan.
Namun, yang paling utama adalah menggunakan air karena lebih menyucikan.
4. Membersihkan Hingga Hilang Najisnya
Pastikan bekas najis tidak tersisa dari segi warna, bau, dan rasa. Bila masih ada salah satunya, maka wajib dibersihkan kembali.
5. Tidak Menghadap Kiblat
Saat buang air, dilarang menghadap atau membelakangi kiblat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Apabila kalian buang air besar, janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya, tetapi menghadaplah ke arah timur atau barat." (HR. Bukhari, Muslim)
6. Keluar dengan Kaki Kanan dan Membaca Doa
Setelah selesai, keluar dari kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan dan membaca doa keluar kamar mandi. Berikut bacaannya:
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ
"Alhamdulillahilladzi azhaba 'annil adzaa wa'aafaanii."
Artinya: "Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan."
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional