Doa Istinja: Bacaan, Arti, dan Tata Caranya Menurut Islam

Doa Istinja: Bacaan, Arti, dan Tata Caranya Menurut Islam

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 07 Okt 2025 07:15 WIB
Cuci Tangan
ilustrasi Foto: Shutterstock
Jakarta -

Dalam ajaran Islam, kebersihan merupakan bagian penting dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda, "At-thahuru syathrul iman" yang artinya, "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

Salah satu bentuk menjaga kebersihan yang diajarkan dalam Islam adalah istinja, yaitu membersihkan diri setelah buang air kecil atau besar. Istinja bukan hanya sekadar tindakan fisik untuk membersihkan najis, tetapi juga ibadah yang disertai doa agar terjaga dari kotoran lahir maupun batin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr, secara bahasa, kata istinja' berasal dari kata "naja" yang berarti membersihkan atau menjauhkan.

Secara istilah fiqih, istinja berarti membersihkan tempat keluarnya najis (qubul atau dubur) dengan air atau benda suci lainnya seperti batu atau tisu, agar hilang zat, bau, dan warnanya.

ADVERTISEMENT

Para ulama menegaskan bahwa istinja termasuk syarat sah shalat, sebab kebersihan dari najis menjadi syarat seseorang dianggap suci dan boleh melaksanakan ibadah.

Dalil Tentang Istinja

Perintah untuk menjaga kebersihan, termasuk istinja, terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW.

Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 108:

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya: Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

"Apabila salah seorang dari kalian pergi ke tempat buang hajat, maka janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan, dan jangan istinja dengan tangan kanan." (HR. Muslim)

Doa Istinja'

Dikutip dari buku Fatwa-Fatwa Muallim Taudhihul Adillah Jilid 3 karya KH M Syafi'i Hadzami dijelaskan bahwa istinja tidak disyariatkan membaca niat. Hal ini karena istinja masuk dalam bab meninggalkan atau menghilangkan najis. Namun, tidak dilarang melafalkan niat ketika istinja.

Berikut bacaan niat ketika ingin istinja':

نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ مِنَ الْبَوْلِ

Arab latin: Nawaitul istinjaa'a minal bawli

Artinya: "Aku niat istinja dari kencing."

Atau ketika akan istinja dari buang air besar dapat melafalkan niat berikut,

نَوَيْتُ الْإِسْتِنْحَاءَ مِنَ الْغَائِطِ

Arab latin: Nawaitul istinjaa'a minal go'ithi

Artinya: "Aku niat istinja dari buang air besar."

Doa Setelah Istinja'

Dikutip dari buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) yang disusun Wira Kautsari Wijaya, berikut bacaan doa setelah buang air dan melakukan istinja'. Berikut bacaan lengkapnya:

اَللّٰهُمَّ حَسِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاخِشِ وَظَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ

Arab latin: Allaahumma hashshin farjii minal fawaahisy wathahir qalbii minan nifaaq

Artinya: "Ya Allah jagalah kemaluanku dari perbuatan keji dan bersihkanlah hatiku dari nifak."

Tata Cara Istinja' yang Benar

Berikut langkah-langkah istinja' sesuai tuntunan syariat Islam:

1. Masuk dengan Kaki Kiri dan Membaca Doa

Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri, sambil membaca doa perlindungan dari jin. Berikut bacaan doa masuk kamar mandi:

اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ

"Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi."

Artinya:"Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan."

2. Menggunakan Tangan Kiri

Segala aktivitas istinja dilakukan dengan tangan kiri. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang melarang menggunakan tangan kanan untuk membersihkan najis.

3. Membersihkan dengan Air atau Batu

Istinja bisa dilakukan dengan dua cara:

Dengan air (istinja' bil ma'): cara terbaik dan paling sempurna.

Dengan batu, tisu, atau benda suci lainnya (istijmar): boleh jika najis belum menyebar, minimal tiga kali usapan.

Namun, yang paling utama adalah menggunakan air karena lebih menyucikan.

4. Membersihkan Hingga Hilang Najisnya

Pastikan bekas najis tidak tersisa dari segi warna, bau, dan rasa. Bila masih ada salah satunya, maka wajib dibersihkan kembali.

5. Tidak Menghadap Kiblat

Saat buang air, dilarang menghadap atau membelakangi kiblat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Apabila kalian buang air besar, janganlah menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya, tetapi menghadaplah ke arah timur atau barat." (HR. Bukhari, Muslim)

6. Keluar dengan Kaki Kanan dan Membaca Doa

Setelah selesai, keluar dari kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan dan membaca doa keluar kamar mandi. Berikut bacaannya:

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

"Alhamdulillahilladzi azhaba 'annil adzaa wa'aafaanii."

Artinya: "Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan."




(dvs/erd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads