Apa yang Dialami Ruh di Alam Kubur? Penjelasan Lengkap dari Al-Qur'an dan Hadits

Apa yang Dialami Ruh di Alam Kubur? Penjelasan Lengkap dari Al-Qur'an dan Hadits

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 07 Okt 2025 05:45 WIB
Candle burning with nice yellow colour with leaves all around.
ilustrasi alam barzakh Foto: Getty Images/iStockphoto/StockWithMe
Jakarta -

Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari perjalanan menuju alam akhirat. Setelah manusia meninggal, ruhnya berpindah dari dunia menuju alam kubur, yang disebut juga alam barzakh, tempat peralihan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Di alam ini, ruh manusia akan mengalami berbagai hal sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Dalam hadits hasan, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya kubur itu adalah awal dari tahapan akhirat. Barang siapa selamat darinya, maka apa yang setelahnya akan lebih mudah; dan barang siapa tidak selamat darinya, maka apa yang setelahnya akan lebih berat." (HR. Tirmidzi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Alam Kubur (Barzakh)

Dalam Ensiklopedia Islam, alam barzakh atau alam kubur adalah alam antara waktu seseorang meninggal dunia hingga hari kiamat.

ADVERTISEMENT

Kata barzakh secara bahasa berarti pemisah atau penghalang. Dalam konteks kehidupan setelah mati, alam barzakh adalah alam di antara dunia dan akhirat, dimulai sejak seseorang meninggal hingga hari kebangkitan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Mu'minun ayat 100,

لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya: Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.

Ayat ini menjadi dasar bahwa ruh manusia tidak hilang setelah kematian, melainkan berpindah ke alam lain yakni alam barzakh, tempat ruh mengalami kehidupan yang berbeda dengan kehidupan dunia.

Perjalanan Ruh Setelah Kematian

1. Saat Ruh Dicabut

Merujuk buku Perjalanan Ruh karya Ibnu Qayyim Al-Jauzy, ketika ajal tiba, malaikat maut akan datang mencabut ruh manusia. Bagi orang beriman, ruhnya dicabut dengan lembut dan penuh ketenangan.

Sebaliknya, bagi orang kafir atau durhaka, ruhnya dicabut dengan keras dan penuh penderitaan.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 27-30,

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr: 27-30)

Sedangkan bagi orang kafir:

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ

"Sekiranya kamu melihat ketika orang-orang zalim berada dalam sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul tangan mereka sambil berkata: 'Keluarkanlah nyawamu!' Hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan." (QS. Al-An'am: 93)

2. Ruh Ditemui Malaikat

Setelah ruh dicabut, malaikat pembawa rahmat atau malaikat azab akan menjemputnya, tergantung dari amal dan iman seseorang.

Dalam hadis panjang dari Al-Bara' bin 'Azib RA, Rasulullah SAW menjelaskan:

"Apabila seorang mukmin menghadapi ajal, turunlah kepadanya malaikat dari langit dengan wajah yang putih berseri, membawa kafan dan wewangian dari surga. Lalu malaikat maut berkata: 'Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah." (HR. Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani)

Sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat datang dengan wajah hitam, membawa kain dari neraka, dan ruhnya dicabut dengan keras seperti mencabut besi dari kain wol.

Dalam hadits diceritakan, malaikat pencabut nyawa datang dan duduk di dekat kepala orang kafir ini seraya berkata, "Hai jiwa yang kotor, keluarlah pada kemurkaan Allah SWT dan kemarahan-Nya."

Rohnya berpencar-pencar di jasadnya, lalu malaikat maut mencabut rohnya itu sebagaimana mencabut besi berduri dari kain wol yang basah. Jika malaikat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, maka para malaikat lain tidak membiarkan roh itu ada di tangannya (malaikat pencabut nyawa) sekejap mata pun hingga mereka meletakkannya di atas kain yang mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai yang ada di muka bumi.

Kemudian mereka membawanya naik. Mereka melewati sekumpulan malaikat hingga para malaikat itu pun bertanya, "Roh (hamba kafir) siapakah yang berbau busuk ini?"

Para malaikat yang membawa roh menjawab, "Ia adalah fulan bin fulan," dengan sebutan nama yang paling buruk sebagaimana namanya dipanggil di dunia. Mereka tiba di langit dunia. Namun langit itu tidak dibukakan ketika diminta untuk dibukakan baginya.

3. Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir

Setelah dikuburkan dan para pengantar pergi, dua malaikat, Munkar dan Nakir akan datang dan menanyai si mayit. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba apabila telah dikuburkan dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dua malaikat datang kepadanya. Keduanya mendudukkannya dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' 'Apa agamamu?' dan 'Siapa nabimu?'" (HR. Abu Dawud, Ahmad)

Bagi orang beriman, ia akan menjawab dengan yakin:

"Tuhanku Allah, agamaku Islam, nabiku Muhammad SAW."

Maka kuburnya dilapangkan sejauh mata memandang dan penuh cahaya.

Bagi orang kafir atau munafik, ia tidak mampu menjawab dengan benar dan hanya berkata:

"Aku tidak tahu, aku hanya mengikuti apa yang dikatakan orang lain."
Maka kuburnya disempitkan dan dipenuhi siksa.

4. Nikmat dan Azab Kubur

Setelah proses tanya jawab, ruh akan merasakan nikmat kubur atau azab kubur sesuai amalnya di dunia.

- Nikmat Kubur bagi Orang Beriman

Bagi orang beriman, kubur menjadi taman surga. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga, atau lubang dari lubang-lubang neraka." (HR. Tirmidzi, Ahmad)

Ruh mereka mendapatkan ketenangan, dibukakan pintu menuju surga, dan diperlihatkan tempatnya di akhirat.

- Azab Kubur bagi Orang Kafir dan Durhaka

Bagi orang yang kufur dan berdosa, kubur menjadi tempat azab. Rasulullah SAW bersabda:

"Ketika seseorang yang kafir atau munafik dikuburkan, maka didatangi dua malaikat... setelah tidak bisa menjawab, dikatakan kepadanya: 'Bentangkanlah untuknya hamparan dari neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka.' Maka panas dan siksanya mendatanginya." (HR. Bukhari, Muslim)

Keadaan Ruh di Alam Kubur

Para ulama menjelaskan bahwa ruh tidak mati, melainkan hidup dengan cara yang berbeda. Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Ar-Ruh menjelaskan:

"Ruh seorang mukmin berada dalam kenikmatan di taman-taman surga, sedangkan ruh orang kafir berada dalam siksaan yang menyakitkan di alam barzakh."

Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya ruh orang-orang mukmin bagaikan burung yang bergantung di pohon-pohon surga hingga Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari kiamat." (HR. Muslim)

Sementara bagi orang kafir, Allah SWT berfirman sebagaimana termaktub dalam surat Ghafir ayat 46,

ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ

Artinya: Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".

Wallahu a'lam.




(dvs/inf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads