Tahiyat akhir merupakan salah satu rukun salat yang wajib dibaca sebelum salam. Memahaminya akan membuat salat kita terasa lebih khusyuk.
Dalam buku Kitab Lengkap Panduan Shalat, M. Khalilurrahman Al-Mahfani dkk menjelaskan bahwa bacaan ini mencakup tahiyat (penghormatan), sholawat untuk Nabi Muhammad SAW, dan syahadatain (dua kalimat syahadat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Tahiyat Akhir Lengkap
Bacaan tahiyat akhir yang sering kita lafalkan adalah gabungan dari beberapa kalimat yang memiliki makna mendalam. Mengutip buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap karya Abdul Kadir Nuhuyanan dkk, inilah bacaan lengkapnya.
Bacaan Tahiyat
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
Latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush-shalawaatuth-thayyibatulillaah, Assalaamu'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadarrasuulullaah.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Bacaan Sholawat Ibrahimiyah
اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد
Latin: Allahhumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim, fil 'aalamiina innaka hamiidummajiid.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."
Doa Setelah Tahiyat Akhir agar Terhindar dari Fitnah Dajjal
Setelah membaca tahiyat akhir dan salawat, sangat dianjurkan untuk melanjutkan dengan doa perlindungan, terutama dari fitnah Dajjal. Doa ini dapat menjadi tameng bagi kita dari berbagai cobaan hidup.
اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Latin: Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin Syarrifitnatil masiihid dajjaali.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka Jahanam dan siksa kubur, serta dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya Dajjal."
Posisi Tangan Saat Tahiyat Akhir
ـ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا قَعَدَ لِلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى، وَالْيُمْنَى عَلَى الْيُمْنَى وَعَقَدَ ثَلاَثَةً وَخَمْسِيْنَ، وَأَشَارَ بِإصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ. رَوَاهُ مُسْلمٌ.
وَفي رِوَايَةٍ لَهُ: وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا، وأَشَارَ بِالّتِي تَلِي الإبْهَامَ.
Dari Ibnu 'Umar RA, Rasulullah SAW apabila duduk untuk tasyahud, beliau meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri dan tangannya yang kanan di atas lututnya yang kanan, beliau membuat genggaman lima puluh tiga, dan beliau menunjuk dengan jari telunjuknya. (HR. Muslim)
Posisi Duduk Tahiyat Akhir
Selain bacaan, posisi duduk saat tahiyat akhir juga memiliki tuntunan tersendiri. Mengutip buku Terapi Shalat Sempurna oleh Ustaz Ahmad Baei Jaafar, posisi duduk yang benar adalah duduk tawaruk.
Duduk tawaruk adalah posisi duduk dengan menyilangkan kaki kiri di bawah kaki kanan. Kaki kanan bertumpu pada ujung jari yang dilipat menghadap kiblat. Posisi ini dilakukan setelah sujud kedua, saat salat akan selesai.
Posisi ini didukung oleh hadits yang diriwayatkan dari Abu Humaid:
"Setelah selesai dua rakaat, Rasulullah SAW duduk di atas kaki kiri beliau dan kaki kanan ditegakkan. Tetapi, ketika beliau duduk tasyahud akhir beliau memajukan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Jadi beliau duduk di atas tanah tempat beliau duduk." (HR Bukhari)
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel