Ketika dihadapkan pada pilihan yang belum jelas mana yang terbaik, termasuk dalam urusan memilih pasangan, seseorang dianjurkan melaksanakan sholat istikharah. Sholat ini bertujuan untuk meminta bimbingan agar langkah yang diambil sesuai dengan apa yang terbaik menurut Allah.
Menurut buku Seri Fikih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, sholat istikharah disunnahkan ketika seseorang menghadapi dua atau lebih pilihan yang hukumnya mubah (boleh). Tidak dibenarkan beristikharah untuk perkara yang sudah jelas keharamannya, karena sesuatu yang haram tidak dapat dijadikan pilihan.
Istikharah idealnya dilakukan saat belum ada kecenderungan pada satu pilihan. Namun, jika hati sudah condong pada suatu arah tetapi masih ingin menguatkan keyakinan, istikharah tetap dibolehkan. Penjelasan ini juga dikemukakan oleh As-Sayyid Sabiq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik perkara besar maupun ringan, sholat ini tetap bisa dilakukan selama tujuannya adalah meminta petunjuk dari Allah atas sesuatu yang belum jelas baik-buruknya.
Dasar pelaksanaan istikharah berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi terpercaya. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA:
"Rasulullah SAW pernah mengajarkan kepada kami perihal meminta pilihan kepada Allah (istikharah) yang berkaitan dengan segala hal dan urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kepada kami surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda: 'Jika salah seorang di antara kalian bermaksud melakukan suatu hal, hendaklah dia melaksanakan shalat dua rakaat selain fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa: Allahumma inni astakhiruka...'" (HR. Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai)
Dari hadits ini, jelas bahwa istikharah dilakukan dengan dua rakaat sholat dan dilanjutkan dengan doa yang diajarkan langsung oleh Nabi. Doa ini dibaca setelah sholat, dan isinya menyampaikan keinginan agar dipilihkan jalan yang terbaik dalam satu urusan.
Doa Sholat Istikharah
Setelah sholat dua rakaat, dianjurkan membaca doa berikut. Doa sholat istikharah ini dikutip dari buku Panduan Shalat Malam Praktis dan Lengkap oleh M. Amrin Rauf:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Arab latin: Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlikal adzim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub. Allahumma inkunta talamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoirun lii fii diinii wa maasyi wa aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta talamu anna hadzal amro syarrun lii fii fiinii wa maasyi wa aqibati amrii fasrifhu anni wasrifni anhu waqdur liyalkhoiro haytsu kaana tsumma ardinii bih
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon sesuatu kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa; Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya; dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebut di sini keperluan Anda) lebih baik dalam agamaku dan akibatnya terhadap diriku (di dunia atau akhirat), sukseskanlah untukku, mudah- kan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian, dan akibatnya kepada diriku maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."
Tata Cara Sholat Istikharah
Sholat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan niat meminta petunjuk dari Allah dalam menghadapi pilihan yang belum jelas baik-buruknya. Berikut urutannya, dirangkum dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah susunan Tim Redaksi Qultum Media.
1. Niat
Dibaca dalam hati saat takbiratul ihram:
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
Arab latin: Ushollii sunnatal istikharati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat salat istikharah dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul ihram
3. Rakaat pertama
Membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan surat Al-Kafirun.
4. Rakaat kedua
Membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan surat Al-Ikhlas.
5. Gerakan sholat
Rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk antara dua sujud seperti sholat biasa.
6. Tahiyat akhir dan salam
(inf/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza