Ada doa yang bisa dibaca saat momen pergantian tahun baru Islam. Doa awal tahun baru Islam ini berisi permohonan agar Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan di sepanjang tahun.
Muharram adalah bulan pertama dalam sistem penanggalan Islam. Pergantian tahun baru Islam, bertepatan dengan datangnya 1 Muharram.
Di Indonesia, 1 Muharram 1446 H diperkirakan jatuh pada 7 Juli 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah oleh Ida Fitri Shohibah, dijelaskan kata Muharram diambil dari bahasa Arab "Harrama-Yuharrimu-Tahriiman-Muharrimun-wa-Muharramun," yang artinya "diharamkan." Muharram adalah sesuatu yang dihormati atau yang terhormat dan yang diharamkan (dari hal-hal yang tidak baik).
Dalam sejarahnya, bulan Muharram ini umat Islam diharamkan Allah SWT untuk berperang.
Sebelum datang ajaran Islam, Muharram sudah dikenal lebih dulu sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Setelah Islam datang, Muharram tetap menjadi bulan yang dimuliakan namun kebiasaan masyarakat Jahiliyah ditinggalkan.
Doa Awal Tahun Baru Arab, Latin dan Artinya
Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), dijelaskan doa yang dapat dibaca saat memasuki tahun baru Islam. Doa ini dapat dilafalkan pada 1 Muharram 1446 H.
Merujuk pada kitab Al-Jami' Al-Kabir karya Imam As-Suyuthi, beliau mencantumkan doa akhir dan awal tahun. Doa dalam kitab Imam As-Suyuthi tersebut kemudian ditambahkan lafadz shalawat di awal kalimat oleh Mufti Batavia, Habib (Sayyid) Utsman bin Yahya.
Berikut doa awal tahun dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُدٌ قَدْ أَقْبَل. أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Latin: "Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwal. Wa haadzaa 'aamun jadiidun qad aqbal. Nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal'auna 'alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqorribuni ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa shallallaahu 'alaa sayyidina Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam."
Artinya: "Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya."
Doa Akhir Tahun Baru Arab, Latin dan Artinya
Sehari sebelumnya, yakni pada akhir Dzulhijjah bisa membaca doa akhir tahun. Berikut bacaan doanya:
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Latin: "Allahumma maa 'amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii 'anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubatii wa da'autanii ilat taubati ba'da jur-atii alaa ma'syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa'adtanitsawaaba fas'alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha' rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihii wa sahbihii wa sallam."
Artinya: "Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertaubat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya." Wallahu a'lam bis ash shawab (Isyatami Aulia, ed: Nashih).
Hukum Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam
Dalam ajaran Islam, membaca doa akhir dan awal tahun baru memang tidak disebutkan secara khusus. Tidak ada dalil dalam Al-Qur'an maupun hadits Rasulullah SAW yang membahas secara eksplisit.
Dilansir dari Firman Arifandi dalam buku Menjawab Hujatan Musiman untuk Hajatan Musiman, dalil seperti Al-Qur'an dan hadits tidak selalu harus eksplisit menjelaskan hukum sesuatu.
"Pada amaliyah membaca doa khusus yang tidak ada landasannya secara eksplisit dalam Al-Qur'an dan sunnah, seperti halnya doa akhir tahun dan awal tahun ini, sebenarnya sah saja kita gunakan dalil umum anjuran berdoa," jelasnya.
Membaca doa saat akhir tahun dan awal tahun merujuk pada anjuran berdoa secara umum. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠
Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Perintah berdoa juga dijelaskan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalil ini menjadi landasan bahwa doa yang berisi hal baik dan permohonan kepada Allah SWT hukumnya diperbolehkan, bahkan dianjurkan.
(dvs/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza