Membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah. Setelah selesai membaca 30 juz Al-Qur'an atau dengan kata lain khatam, dapat membaca doa khatam Quran.
Membaca Al-Qur'an sendiri adalah ibadah yang sangat dianjurkan, seperti firman Allah SWT pada Al-Qur'an surah Fatir ayat 29-30.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ ٢٩ لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ ٣٠
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi. (Demikian itu) agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
Salah satu sunnah dalam membaca Al-Qur'an adalah membaca doa khatam Quran. Anjuran ini berkaitan dengan keutamaan yang terdapat di dalamnya.
Hukum Doa Khatam Quran
Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy menjelaskan, membaca doa khatam Quran disunnnahkan dengan hukum sunnah muakkad.
Membaca doa khatam Quran ini telah dilakukan para sahabat dan tabiin pada masa lalu. Abu Dawud meriwayatkan dengan dua sanad yang shahih melalui Qatadah, seorang tabiin yang terhormat yang juga murid sahabat Anas RA menceritakan,
"Apabila sahabat Anas ibn Malik mengkhatamkan Al-Qur'an, ia mengumpulkan semua keluarganya, lalu ia berdoa."
Imam an-Nawawi turut menyebutkan riwayat dengan sanad yang shahih dari Al-Hakam ibnu Utaibah--seorang tabiin yang terhormat--menceritakan, Mujahid dan Abdah ibnu Abu Lubabah mengirimkan pesuruhnya dan membawa pesan,
"Sesungguhnya kami mengundangmu karena kami hendak mengkhatamkan Al-Qur'an, sedangkan doa ketika khatam Al-Qur'an dipernenankan."
Dalam sebagian riwayat shahih disebutkan, "Sesungguhnya rahmat itu diturunkan ketika khatam Al-Qur'an."
Para sahabat memiliki cara yang berbeda-beda saat khatam Al-Qur'an. Ada di antaranya yang menghidangkan makanan. Dalam al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra sebagaimana dinukil Abd. Muqit dalam buku Potret Kompetensi Dasar Santri dikatakan, ketika khatam Quran, Ibnu Umar membaca Al Baqarah lalu menyembelih unta.
Mengenai doa yang dibaca ketika khatam Quran tidak didapati nash yang menerangkannya. Atas dasar ini, diperbolehkan berdoa dengan doa apa saja, baik doa yang berkaitan dengan membaca Al-Qur'an atau doa-doa agar dipenuhi hajat dunia dan akhirat. Berikut salah satu bacaannya.
Doa Khatam Quran
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Allahummarhamni bil qur'an. Waj'alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa'atraafan nahaar waj'alhu lii hujjatan yaa rabbal 'alamiin.
Artinya: "Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku dengan kitab Al-Quran yang agung ini, jadikanlah ia (Al-Quran) bagiku sebagai panutan, cahaya, serta petunjuk rahmat. Ya Allah ingatkanlah aku seandainya aku lupa akan ayat-ayat Al-Quran. Ajarkanlah aku dari padanya yang belum aku ketahui dan anugerahkanlah kepadaku kesempatan membaca Al-Quran tengah malam dan siang hari dan jadikanlah ia (Al-Quran) sebagai pembela yang kuat bagiku. Wahai Allah, Tuhan semesta alam."
Doa khatam Quran tersebut terdapat dalam buku Madrasah Nabi SAW: Bimbingan dan Doa Ibadah Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW karya Ali Yusuf Syakir.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi