Rasulullah SAW telah menyampaikan sejumlah isyarat datangnya kiamat kepada para sahabat. Beliau pernah bersabda kiamat akan terjadi saat manusia abai.
Isyarat datangnya kiamat ini termuat dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA. Hadits ini dinukil Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir az Zaman (Mukhtashar Nihayah al Bidayah) yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.
Redaksi hadits ini cukup panjang. Di dalamnya memuat isyarat bakal munculnya banyak Dajjal sebelum kiamat hingga kiamat akan terjadi tiba-tiba saat manusia mengabaikan kedatangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW bersabda,
"Takkan terjadi kiamat hingga ada dua pasukan besar berperang. Pertempuran terjadi di antara keduanya demikian sengitnya, padahal pengakuan masing-masing sama. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dibangkitkannya dajjal-dajjal pendusta, hampir ada 30 orang jumlahnya, masing-masing mengaku dirinya utusan Allah.
Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa bumi, waktu berlalu cepat, huru-hara merajalela dan banyak terjadi kerusuhan, yaitu pembunuhan. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum harta kalian melimpah-ruah, sehingga membuat pusing pemilik harta karena kesulitan mencari siapa yang akan menerima sedekahnya. Sampai-sampai dia menawarkannya, maka orang yang ditawari berkata, 'Aku tidak membutuhkannya'.
Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum manusia berlomba membangun gedung-gedung tinggi. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, 'Andaikan aku menggantikan tempatnya'.
Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit disaksikan manusia, mereka semua beriman, tetapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya yang sebelumnya tidak beriman ataupun berbuat baik selagi telah beriman.
Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala dua orang lelaki sudah merentangkan kain di antara keduanya, namun belum sempat berjual-beli ataupun melipatnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seorang lelaki pulang dengan membawa susu untanya, tetapi belum sempat mencicipinya.
Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sedang melepa kolamnya, namun belum sempat mengisi air ke dalamnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sudah mengangkat makanan ke mulutnya, tetapi belum sempat memakannya."
Terkait sabda Rasulullah SAW tersebut, Ibnu Katsir tidak menjelaskan maksudnya. Namun, ia memberikan judul pada hadits tersebut bahwa kiamat terjadi saat manusia mengabaikannya.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya Ad-Daa Wa Ad-Dawaa yang diterjemahkan Fauzi Bahreisy mengatakan, maksiat membuat seseorang lupa diri. Orang yang mengabaikan dirinya sendiri akan mendapat hukuman besar.
Kata Ibnu Qayyim, orang yang memperhatikan hal ini akan mengetahui bahwa mayoritas dari mereka benar-benar lupa diri dan mereka mengabaikan bagian mereka yang telah Allah SWT sediakan untuknya. Kesadaran ini akan tampak saat datangnya kiamat, yakni saat manusia menyadari bahwa dirinya telah tertipu oleh nafsunya.
Tidak ada yang tahu kapan waktu tersebut akan tiba. Namun, datangnya kiamat adalah suatu kepastian, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Hajj ayat 7,
ΩΩΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΨ§ΨΉΩΨ©Ω Ψ§Ω°ΨͺΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΩΩΨ¨Ω ΩΩΩΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΨΉΩΨ«Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΨ±Ω Ω§
Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."
Allah SWT juga berfirman dalam surah Al A'raf ayat 187,
ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΨ§ΨΉΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΨ±ΩΨ³Ω°ΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΫ ΩΩΨ§ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨͺΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΫ Ψ«ΩΩΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ Ω°ΩΩ°ΨͺΩ ΩΩΨ§ΩΩΨ§ΩΨ±ΩΨΆΩΫ ΩΩΨ§ ΨͺΩΨ£ΩΨͺΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΨΊΩΨͺΩΨ©Ω ΫΩΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩΩ°ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ«ΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω ΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω‘Ω¨Ω§
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Wallahu a'lam.
(kri/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah