Kiamat Bakal Terjadi saat Manusia Abai, Ini Haditsnya

Kiamat Bakal Terjadi saat Manusia Abai, Ini Haditsnya

Kristina - detikHikmah
Senin, 26 Feb 2024 06:30 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi kiamat terjadi saat manusia abai. Foto: iStock
Jakarta -

Rasulullah SAW telah menyampaikan sejumlah isyarat datangnya kiamat kepada para sahabat. Beliau pernah bersabda kiamat akan terjadi saat manusia abai.

Isyarat datangnya kiamat ini termuat dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA. Hadits ini dinukil Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir az Zaman (Mukhtashar Nihayah al Bidayah) yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.

Redaksi hadits ini cukup panjang. Di dalamnya memuat isyarat bakal munculnya banyak Dajjal sebelum kiamat hingga kiamat akan terjadi tiba-tiba saat manusia mengabaikan kedatangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda,

"Takkan terjadi kiamat hingga ada dua pasukan besar berperang. Pertempuran terjadi di antara keduanya demikian sengitnya, padahal pengakuan masing-masing sama. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dibangkitkannya dajjal-dajjal pendusta, hampir ada 30 orang jumlahnya, masing-masing mengaku dirinya utusan Allah.

ADVERTISEMENT

Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa bumi, waktu berlalu cepat, huru-hara merajalela dan banyak terjadi kerusuhan, yaitu pembunuhan. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum harta kalian melimpah-ruah, sehingga membuat pusing pemilik harta karena kesulitan mencari siapa yang akan menerima sedekahnya. Sampai-sampai dia menawarkannya, maka orang yang ditawari berkata, 'Aku tidak membutuhkannya'.

Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum manusia berlomba membangun gedung-gedung tinggi. Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, 'Andaikan aku menggantikan tempatnya'.

Dan (takkan terjadi kiamat) sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit disaksikan manusia, mereka semua beriman, tetapi pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya yang sebelumnya tidak beriman ataupun berbuat baik selagi telah beriman.

Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala dua orang lelaki sudah merentangkan kain di antara keduanya, namun belum sempat berjual-beli ataupun melipatnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seorang lelaki pulang dengan membawa susu untanya, tetapi belum sempat mencicipinya.

Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sedang melepa kolamnya, namun belum sempat mengisi air ke dalamnya. Dan sesungguhnya kiamat benar-benar terjadi di kala seseorang sudah mengangkat makanan ke mulutnya, tetapi belum sempat memakannya."

Terkait sabda Rasulullah SAW tersebut, Ibnu Katsir tidak menjelaskan maksudnya. Namun, ia memberikan judul pada hadits tersebut bahwa kiamat terjadi saat manusia mengabaikannya.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya Ad-Daa Wa Ad-Dawaa yang diterjemahkan Fauzi Bahreisy mengatakan, maksiat membuat seseorang lupa diri. Orang yang mengabaikan dirinya sendiri akan mendapat hukuman besar.

Kata Ibnu Qayyim, orang yang memperhatikan hal ini akan mengetahui bahwa mayoritas dari mereka benar-benar lupa diri dan mereka mengabaikan bagian mereka yang telah Allah SWT sediakan untuknya. Kesadaran ini akan tampak saat datangnya kiamat, yakni saat manusia menyadari bahwa dirinya telah tertipu oleh nafsunya.

Tidak ada yang tahu kapan waktu tersebut akan tiba. Namun, datangnya kiamat adalah suatu kepastian, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Hajj ayat 7,

ΩˆΩ‘ΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΨ§ΨΉΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω°Ψͺِيَةٌ Ω„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΩŠΩ’Ψ¨ΩŽ ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§Ϋ™ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩŽΨ¨Ω’ΨΉΩŽΨ«Ω Ω…ΩŽΩ†Ω’ فِى Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ¨ΩΩˆΩ’Ψ±Ω Ω§

Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Allah SWT juga berfirman dalam surah Al A'raf ayat 187,

ΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€Ω”ΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΨ§ΨΉΩŽΨ©Ω Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ω…ΩΨ±Ω’Ψ³Ω°Ω‰Ω‡ΩŽΨ§Ϋ— قُلْ Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ„Ω’Ω…ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩŠΩ’Ϋš Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ¬ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ Ω„ΩΩˆΩŽΩ‚Ω’ΨͺΩΩ‡ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ω‡ΩΩˆΩŽΫ˜ Ψ«ΩŽΩ‚ΩΩ„ΩŽΨͺΩ’ فِى Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…Ω°ΩˆΩ°Ψͺِ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩΫ— Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ£Ω’ΨͺΩΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ¨ΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ©Ω‹ Ϋ—ΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€Ω”ΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽΩƒΩŽ ΩƒΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩƒΩŽ Ψ­ΩŽΩΩΩŠΩ‘ΩŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩŽΨ§Ϋ— قُلْ Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ„Ω’Ω…ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ اللّٰهِ ΩˆΩŽΩ„Ω°ΩƒΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§ΩŽΩƒΩ’Ψ«ΩŽΨ±ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω¨Ω§

Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Wallahu a'lam.




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads