Tanda Kiamat Umat Islam Akhir Zaman bak Buih di Laut, Apa Maksudnya?

Tanda Kiamat Umat Islam Akhir Zaman bak Buih di Laut, Apa Maksudnya?

Rahma Harbani - detikHikmah
Minggu, 11 Feb 2024 07:00 WIB
Dark blue waves in the water
Ilustrasi buih di lautan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/AndrisBarbans)
Jakarta -

Tanda-tanda kedatangan hari kiamat dapat diketahui dari sabda-sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya. Salah satu tanda yang disebutkan adalah kondisi umat Islam yang diibaratkan seperti buih-buih di lautan.

Hal ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan Tsauban RA. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, "Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar menghadapi meja penuh hidangan."

Seseorang lalu bertanya pada Rasulullah SAW, "Apa kami saat itu sedikit?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW menjawab, "Bahkan kalian saat itu banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn ke dalam hatimu."

Seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu wahn?"

ADVERTISEMENT

Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Dawud)

Dalam redaksi lain disebutkan, "Akan segera terjadi, bersatunya bangsa-bangsa di dunia menyerbu kalian seperti kelompok orang menyerbu makanan."

Dr. Umar Sulaiman al Asygar dalam buku Ensiklopedia Kiamat menjelaskan hadits tersebut menggambarkan kehancuran kondisi umat Islam pada akhir zaman meski jumlahnya banyak. Jumlah tersebut tidak ada gunanya karena umat Islam disebut lemah hingga kuantitasnya tidak bermanfaat.

Dr. Umar Sulaiman al Asygar berpendapat, kelemahan itu datang dari konspirasi bangsa-bangsa musuh. Umat Islam malah disibukkan dengan perpecahan dan permusuhan di kalangannya sendiri daripada bersatu untuk membentengi diri dari musuh.

Penyebabnya seperti yang disebutkan Rasulullah SAW, kebanyakan umat Islam pada akhir zaman tersebut sudah terlalu cinta dunia dan takut mati.

Senada dengan itu, Mahmud Rajab Hamady dalam Kitab Kasyf al Minan fi Alamat terjemahan Ibnu Tirmidzi mengatakan, kehancuran bangsa Islam tersebut dapat terlihat saat umat Islam dan bangsa Arab justru menjadi sapi perah bangsa Barat. Dengan kata lain, disebutkan, mereka berhasil menciptakan kaki tangan mereka di negara Islam.

"Dalam waktu bersamaan, mayoritas umat Islam disibukkan oleh dunia dan kemewahan yang membuat mereka berpaling dari akhirat, apalagi dari persoalan akidah yang sebetulnya menjadi tonggak kekuatan agama," demikian penjelasannya.

Mahmud Rajab Hamady pun mengatakan peristiwa itu benar-benar sudah terjadi dan akan terjadi lagi. Salah satunya peristiwa sejarah yang disoroti adalah penyerbuan kekuatan multi bangsa Tar-tar dan Mongol yang menghancurkan Khilafah Abbasiyah di Baghdad. Termasuk saat makar dunia menjatuhkan Khilafah Utsmaniyah dan memecah belahnya menjadi negara-negara kecil.

Untuk itu, Mahmud Rajab Hamady berpesan, untuk menanamkan akidah Islam di tengah pengawasan bangsa-bangsa Barat tersebut. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 217,

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan." Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

Wallahu a'lam.




(rah/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads