Zalim adalah salah satu tindakan yang dilarang dalam Islam karena merugikan. Ada bacaan dzikir untuk orang zalim yang bisa diamalkan. Amalan ini juga dikenal dengan dzikir Malaikat Maut.
Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah mengatakan bahwa Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk memperbanyak dzikir. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 41-42,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١ وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ٤٢
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
Dzikir Malaikat Maut untuk orang zalim adalah bentuk ibadah yang bertujuan untuk memohon pengampunan dan perlindungan dari perbuatan zalim. Dzikir ini merupakan salah satu Asmaul Husna.
Seseorang dapat membaca dzikir Malaikat Maut ini jika menyadari telah melakukan tindakan zalim atau jika ingin selamat dari orang zalim.
Bacaan Dzikir Malaikat Maut untuk Orang Zalim
Dikutip dari buku Panduan Shalat untuk Wanita: Panduan Bersuci untuk Sholat karya Ria Khoirunnisa, bacaan dzikir Malaikat Maut untuk orang zalim yaitu,
Yaa Qaabidh
Artinya: "Maha Menyempitkan"
Dzikir tersebut dapat dibaca sebanyak 903 kali. Bisa juga membaca dzikir Malaikat Maut dalam redaksi yang lebih panjang, berikut lafaznya.
Yaa qoobidhu idzaa jaa'a ajalunaa faqbidh ruuhanaa fii husnil khotimah
Artinya: "Ya Tuhan Yang Maha Mencabut, jika telah sampai ajal kami, cabutlah kami dalam keadaan husnul khotimah."
Keutamaan Dzikir Malaikat Maut untuk Orang Zalim
Mengutip sumber sebelumnya, terdapat beberapa keutamaan dzikir Malaikat Maut ini atas izin Allah SWT. Berikut di antaranya.
- Dilindungi dari kezaliman
Dzikir Yaa Qaabidh merupakan dzikir malaikat Maut (Malaikat Izrail). Jika seseorang dizalimi maka disarankan untuk membaca Yaa Qaabidh sebanyak 903 kali, maka si zalim maupun kezaliman itu akan hancur atau orang tersebut dilindungi dari keduanya.
- Selamat dari kelaparan, kehausan, luka, sakit, dan sebagainya
Jika seseorang menuliskan ism Al Qaabidh (dengan za'faran atau hanya menggunakan gerakan jari) Asma Allah SWT ini di empat potong roti setiap hari selama 40 hari dan memakannya, maka Insya Allah ia akan diselamatkan dari rasa kelaparan, kehausan, luka, sakit, dan sebagainya.
- Jika membaca Yaa Qaabidh 1000 kali, maka akan terhindar dari orang zalim
- Seseorang akan semakin dekat dengan Allah SWT dan akan dihindarkan dari orang-orang yang zalim dengan membaca Yaa Qaabidh sebanyak 1000 kali
- Jika membaca rutin Yaa Qaabidh 100 kali setiap hari, maka akan diberi jalan dari kesempitan
- Diberi keselamatan oleh Allah SWT setiap menghadapi ancaman
Meski demikian, detikHikmah belum menemukan hadits yang bisa dijadikan sandaran terkait keutamaan mengamalkan dzikir Malaikat Maut tersebut.
Kisah Teladan Dzikir Malaikat Maut untuk Orang Zalim
Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj dalam buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya menuliskan salah satu kisah teladan tentang dzikir Malaikat Maut untuk orang zalim. Kisah ini berjudul Si Kusta, Si Botak, dan Si Buta.
Diceritakan, di bani Israil terdapat tiga orang yang memiliki penyakit kusta, botak, dan buta. Allah SWT ingin menguji keimanan mereka dengan mengirimkan malaikat dan mengusap tubuh mereka sehingga yang berpenyakit kusta kini menjadi cantik kulitnya, yang botak menjadi tumbuh lebat dan hitam rambutnya, sedangkan yang buta kini dapat melihat dengan normal.
Sebelum malaikat pergi meninggalkan mereka, malaikat memberikan seekor unta kepada si Kusta. Seekor lembu untuk si Botak dan seekor kambing untuk si Buta. Berbekal hewan tersebut akhirnya mereka menjadi orang kaya yang sukses. Hingga suatu hari Allah SWT kembali mengutus malaikat untuk mengubah kembali keadaan mereka seperti sedia kala.
Ketika si Kusta dan si Botak mengetahui kedatangan malaikat, mereka mencaci dan mengusirnya. Berbeda dengan si Buta, ia menerima kedatangan malaikat dan mempersilahkan malaikat apabila berkeinginan untuk mengambil kembali harta yang pernah ia berikan. Setelah kejadian tersebut Allah SWT menyempitkan rezeki si Kusta dan si Botak hingga mereka jatuh miskin dan mereka lupa siapakah yang memberikan seluruh hartanya selama ini serta mereka dikembalikan keadaan seperti semula.
Si Buta tetap dapat menikmati harta yang dimilikinya karena ia mengetahui bahwa harta itu titipan-Nya dan akan kembali kepada-Nya suatu saat nanti. Allah SWT berkuasa untuk mengambil nikmat dan dan menyempitkan rezeki seluruh hamba yang dikehendaki-Nya karena Dia Al Qabith, Yang Maha Menyempitkan.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi