5 Doa Iftitah Latin dan Artinya, Dibaca Setelah Takbiratul Ihram

5 Doa Iftitah Latin dan Artinya, Dibaca Setelah Takbiratul Ihram

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Sabtu, 20 Mei 2023 16:05 WIB
Young asian Muslim man praying at home. takbir before start the prayer
Bacaan takbiratul ihram. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Doa iftitah merupakan bacaan pembuka salat fardhu maupun sunnah. Doa ini dilafalkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Surat Al Fatihah. Simak sejumlah redaksi doa iftitah latin beserta artinya di bawah ini!

Muhammad Nashiruddin al-Albani melalui kitabnya Ashlu Shifati Shalatin Nabiyyi menjelaskan bahwa Rasul SAW membuka salatnya dengan lafal yang berisi pujian kepada Allah SWT, mengagungkan-Nya serta menyanjung-Nya. Bacaan beliau ini yang dikenal dengan doa iftitah.

Nabi SAW turut memerintahkan kaum muslim yang buruk dan kurang benar dalam salatnya untuk membuka salat dengan doa iftitah. Beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya tidaklah salat seseorang menjadi sempurna sampai ia bertakbir (Allahu Akbar), dan ia bertahmid memuji Allah SWT dan memuliakan-Nya, kemudian membaca Al-Qur'an yang mudah baginya," (HR Abu Dawud & Hakim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum pembacaan doa iftitah dalam salat ini. Syaikh Abdurrahman Al-Jaziri dalam Kitabal-Fiqhu al-Madzahib al-Arba'ah menyebut madzhab Syafi'i, Hambaliah dan Hanafiah berpendapat hukum doa iftitah adalah sunnah.

Sedangkan Malikiah berpemahaman doa iftitah hukumya makruh. Namun demikian, sebagian pengikut madzhab ini mengatakan bacaan iftitah adalah mandub.

ADVERTISEMENT

Imam Nawawi melalui kitab Al-Adzkar mengemukakan, "Perlu diketahui, bahwa bacaan tawajuh (nama lain dari doa iftitah) ini disunnahkan baik dalam salat fardhu atau salat sunnah." Begitu juga Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah yang mengatakan doa iftitah ini hukumnya sunnah, serta dilafalkan setelah takbiratul ihram dan sebelum memaca Surat Al Fatihah.

Doa iftitah disunnahkan pada rakaat pertama salat saja. Imam Nawawi jelaskan, jika pada rakaat pertama bacaan ini tertinggal maka pada rakaat kedua tidak dianjurkan membacanya, karena telah habis waktu pelaksanaannya. Apabila pada rakaat kedua, seorang muslim melafalkan doa iftitah, maka makruh tetapi tidak sampai membatalkan salat.

5 Doa Iftitah Latin, Arab dan Artinya

Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam kitab Shalatul Mu'min menyebutkan doa iftitah yang berasal dari Nabi SAW terdapat banyak lafalnya, tetapi seorang muslim hanya cukup membaca salah satunya saja dalam salat.

Berikut di antara bacaan doa iftitah pendek dan panjang yang dikutip dari kitab Shalatul Mu'min, dan buku 125 Masalah Salat oleh Muhammad Anis Sumaji:

1. Doa Iftitah Versi Kesatu

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالتَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Latin: Allahumma baa'id baini wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqa ats-tsaubul abyadhu minad danasi Allahummaghsilnii min khathaayaaya bits tsalji wal maa'i wal baradi

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dengan kesalahan-kesalahanku (dosa- dosaku) seperti Engkau menjauhkan antara ufuk timur dan ufuk barat. Ya Allah sucikanlah diriku dari segala dosa dan kesalahan seperti kain putih yang disucikan dari noda. Ya Allah sucikanlah diriku dari dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i & Ahmad, dari Abu Hurairah)

2. Doa Iftitah Versi Kedua

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ. وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ. لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Latin: Wajjahtu wajhiya lilladzi fathara as-samaawaati wal ardha haniifan wa maa anaa minal musyrikiin inna shalaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil 'aalamiin laa syariika lahu wa bidzalika umirtu wa anaa awwalul muslimiina

Allahumma antal maliku laa ilaaha illa anta, subhaanaka wa bihamdika anta rabbii wa anaa 'abduka dzhalamtu nafsii wa'taraftu bidzanbii faghfirlii dzunuubii jamii'an innahu laa yaghfiru adz-dzunuuba illa anta. Wahdinii liahsanil akhlaaqi laa yahdi liahsanihaa illa anta washrif 'annii sayyiahaa laa yashrifu 'anni sayyiahaa illa anta. Labbaika wa sa'daika wal khairu fi yadaika wasysyarru laisa ilaika wal mahdi man hadaita anaa bika wa ilaika tabaarakta wa ta'aalaita astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Artinya: "Aku menghadapkan wajahku kepada Zat Yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus [dan berserah diri], dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah-ibadahku, hidupku, dan matiku, kupersembahkan hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang pertama berserah diri. "

"Ya Allah, Engkaulah Raja, tiada tuhan selain Engkau [Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu]. Engkaulah Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui segala dosaku. Maka, ampunilah segala dosaku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Tunjukilah kepadaku sebaik-baiknya akhlak, tiada yang dapat menunjukkannya kecuali Engkau. Jauhkanlah dariku akhlak yang buruk, tiada yang dapat menjauhkannya dariku kecuali Engkau. Kusambut panggilan-Mu dan kuikuti perintah-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu, dan segala keburukan tidak akan kembali kepada-Mu. Aku berlindung dengan-Mu dan kepada-Mu [tidak ada keselamatan dan tempat berlindung dari-Mu melainkan kembali kepada-Mu]. Bertambah-tambahlah keberkahan-Mu dan bertambah- tambah pula ketinggian-Mu. Aku memohon ampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu." (HR Muslim, Abu Dawud, Daruquthni, Tirmidzi, Baihaqi, & Ahmad, dari Ali bin Abi Thalib)

3. Doa Iftitah Versi Ketiga

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Latin: Subhaanakallaahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaaha ghairuka

Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah dengan segala puji-Mu (aku mensucikan-Mu), Maha Suci nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu; dan tidak ada Ilah (tuhan) selain Engkau." (HR Muslim, Abdurrazaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Khuzaimah & Hakim)

4. Doa Iftitah Versi Keempat

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ. إِهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Latin: Allaahumma rabba jibraa-iila wa miikaa-iila wa israafiila fathiras samaawaati wal ardh, 'aalimal ghaibi wasy syahaadati anta tahkumu baina 'ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun. Ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik, innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shiroothim mustaqiim

Artinya: "Ya Allah, Rabb malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil; Pencipta semua langit dan bumi; dan Dzat Yang Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memberi keputusan di antara para hamba-Mu atas apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk mengikuti yang benar dari semua hal yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus)." (HR Muslim, dari Abdurrahman bin Auf)

5. Doa Iftitah Versi Kelima

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Latin: Allaahu akbaru kabiiraa, wal hamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanalloohi
bukratawwa ashiilaa

Artinya: "Allah Maha Besar sebesar-besarnya, bagi Allah pujian sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah baik di pagi hari maupun di petang hari." (HR Muslim, dari Ibnu Umar)

Itulah lima doa iftitah pendek dan panjang yang berasal dari Rasulullah SAW, sehingga bisa umat Islam baca. Semoga bermanfaat!




(lus/lus)
Doa doa Harian Mudah Diamalkan

Doa doa Harian Mudah Diamalkan

16 konten
Doa menjadi salah satu wujud komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT. Berikut ini doa-doa harian yang mudah dihafal dan diamalkan, tidak hanya oleh orang dewasa tapi juga anak-anak.

Hide Ads