Ada perbedaan pengalaman ruhiyah antara kota Makkah dan Madinah yang dirasakan jemaah yang mengunjungi kedua kota suci itu. Perbedaan keduanya tidak terletak pada tampilannya saja, melainkan pada bagaimana hati merespons. Kedua kota itu sama-sama menggugah perasaan dengan cara yang berbeda.
Di Makkah, segalanya terasa intens, penuh keramaian, sibuk dan panas, bahkan saat sedang beribadah. Setiap detik berada di Makkah menuntut kesiagaan sekaligus kesabaran. Namun, itulah tujuan Mekah, tempat kaum muslimin belajar disiplin dan penyerahan diri sepenuhnya. Menyadari bahwa kedekatan dengan Allah tidak datang dengan mudah, melainkan sesuatu yang harus diperjuangkan.
Kemudian ketika tiba di Madinah, hati terasa lebih lega. Keheningan, senyuman, dan ketenangan yang dirasakan setiap salat. Ketenangan yang memberikan kedamaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itulah umat Islam bisa menyadari perbedaan utama dari kedua kota suci itu: Makkah menyucikan hati, sedangkan Madinah melembutkannya.
Makkah, Kota yang Menguji Kesabaran
Makkah menyambut jemaah dengan ketegasan. Panas yang menyengat, keramaian, dan hiruk pikuk yang membuat kewalahan. Kota ini menuntut kesabaran, fokus, dan kerendahan hati. Di sinilah ego dan pengendalian diri para jemaah diuji.
Madinah, Kota yang Menenangkan Hati
Ketika tiba di Madinah, segalanya terasa melambat. Jalan-jalannya tenang, udara terasa ringan, dan orang-orang bergerak dengan ritme yang damai. Di sini, ibadah terasa lebih lembut. Madinah tidak menguji kekuatan, melainkan menenangkan batin.
Baca juga: Lirik Sholawat Rindu Madinah Versi Lengkap |
Perbedaan Pengalaman Ruhiyah
Di Makkah, para jemaah berdiri di hadapan Allah dengan gemetar, penuh harap, dan memohon ampunan. Di Madinah, jemaah duduk di sisi Rasulullah SAW dengan rasa syukur dan kasih. Keduanya menyucikan jiwa dengan cara yang berbeda. Makkah menguatkan melalui ujian, sementara Madinah menenangkan dengan kelembutan.
Makkah ibarat panas yang membersihkan, sedangkan Madinah ibarat hujan yang menyejukkan. Keduanya dibutuhkan. Makkah membersihkan jiwa melalui perjuangan, sementara Madinah menenangkan hati dengan kedamaian. Makkah meneguhkan iman dengan kekuatan, dan Madinah memeliharanya dengan kelembutan.
Dua Kota Suci yang Didoakan oleh Rasulullah SAW
Makkah dan Madinah merupakan dua kota suci bagi umat Islam. Rasulullah SAW pernah mendoakan keduanya. Diriwayatkan dari hadis riwayat Imam Ahmad dari Sayidina Ali, ia berkata:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْحَرَّةِ بِالسُّقْيَا الَّتِي كَانَتْ لِسَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْتُونِي بِوَضُوءٍ فَلَمَّا تَوَضَّأَ قَامَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ عَبْدَكَ وَخَلِيلَكَ دَعَا لِأَهْلِ مَكَّةَ بِالْبَرَكَةِ وَأَنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ أَدْعُوكَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ أَنْ تُبَارِكَ لَهُمْ فِي مُدِّهِمْ وَصَاعِهِمْ مِثْلَيْ مَا بَارَكْتَ لِأَهْلِ مَكَّةَ مَعَ الْبَرَكَةِ بَرَكَتَيْنِ
Kami keluar bersama Rasulullah SAW, tatkala kami sampai di Harrah, di tempat minum milik Sa'ab bin Abu Waqqash, beliau bersabda; 'Ambilkan air wudhu.' Tatkala beliau telah berwudhu, beliau bangkit dan menghadap kiblat dan membaca takbir serta membaca; 'Allohumma inna ibrahima kana 'abdaka wa kholilaka da'a li ahli makkata bil barakati wa ana muhammadun 'abduka wa rosuluka ad'uka li ahlil madinati an tubarik lahum fi muddihim wa sho'ihim mitslai ma barokta li ahli makkata ma'al barokati barokataini.'
(Artinya: "Ya Allah,sesungguhnya Ibrahim adalah hamba dan kekasihmu dia berdoa memohon kepada-Mu keberkahan untuk penduduk Makkah, dan aku Muhammad adalah hamba dan utusanmu dan aku berdoa untuk penduduk Madinah, berkahilah mereka dalam mud dan sha' mereka sebagaimana Engkau telah berkahi penduduk Makkah satu keberkahan berlipat menjadi dua keberkahan.")
(inf/erd)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB