Doa Sholat Fajar Arab, Latin, dan Artinya Sesuai Sunnah

Doa Sholat Fajar Arab, Latin, dan Artinya Sesuai Sunnah

Nilam Isneni - detikHikmah
Minggu, 26 Feb 2023 09:30 WIB
Silhouette of activities of people at famous landmark muslim man pray in mosque in Malaysia,vector illustration
Ilustrasi seorang muslim sedang membaca doa sholat fajar. Foto: Getty Images/iStockphoto/Therd oval
Jakarta -

Sholat fajar merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan lebih baik daripada dunia dan seisinya. Umat Islam bisa membaca doa sholat fajar setelah mengerjakan amalan ini.

Keutamaan sholat fajar ini disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shalat Al-Musafirin. Dari Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

َكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya : ''Dua rakaat (sebelum) fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.''

Disebutkan dalam Kitab Minhajul Muslim karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, sholat fajar atau sholat sunah qobliyah Subuh ini dilakukan antara terbitnya fajar dan sholat Subuh. Adapun, Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani mengatakan dalam Kitab Shalatul Mu'min, sholat fajar dikerjakan setelah azan subuh dan sebelum iqamah.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW selalu menjaga sholat fajar, sebagaimana dikatakan A.Q. Muhammad Manshur dalam buku Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab dengan bersandar pada riwayat yang berasal dari Aisyah RA,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- لَمْ يَكُنْ عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ

Artinya : "Nabi SAW tidaklah menjaga sholat sunnah yang lebih daripada menjaga sholat sunnah rakaat sebelum Subuh.'' (HR Muslim)

Mengenai tata cara pengerjaan sholat fajar umumnya sama dengan sholat sunah lainnya. Namun, pada sholat fajar ini memiliki perbedaan pada niat dan surah yang dibaca.

Hal tersebut dijelaskan pada buku The Secret of ⅓ Tahajud, Fajar, Subuh dan Dhuha karya Abdul Hakim El Hamidy bahwa Rasulullah selama hidupnya meringankan bacaan surah setelah surah Al Fatihah. Oleh sebab itu, sholat fajar ini juga seringkali disebut sebagai "Rak'aataini Khafifataini" (dua rakaat sholat yang ringan).

Dalam hadits juga diterangkan,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ خَفِيْفَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ

Artinya : "Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW melaksanakan dua rakaat sholat yang ringan (sholat sunnah fajar) antara azan dan iqamat subuh."

Dijelaskan lebih lanjut, maksud dari "meringankan bacaan" dalam hal tersebut tidak dimaksudkan bahwa akan menghilangkan rukun sholat yang bersifat bacaan (rukun qauli), misalnya saja seperti Al Fatihah dan bacaan tasyahud.

Rasulullah SAW biasanya membaca surah-surah pendek setelah Al Fatihah sehingga hal tersebutlah yang membuatnya terkesan menjadi pendek dan sholat pun cepat selesai.

Menurut buku Risalah Shalat Sunnah karya Syamsul Rijal Hamid, pada rakaat pertama Rasulullah SAW membaca surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berbunyi,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Artinya : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam dua rakaat sholat sunnah subuh surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas." (HR Muslim)

Pada rakaat kedua, sebagaimana dikatakan Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah, Rasulullah SAW membaca surah Ali-Imran ayat 52, Ali Imran ayat 64 serta Al-Baqarah ayat 136.

Selain itu, niat bacaan sholat fajar juga berbeda dengan bacaan sholat sunnah lainnya. Berikut bacaannya,

أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunnatash-shubhi rak'ataini qabliyyatal lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Doa Sholat Fajar

Setelah mendirikan sholat fajar, Rasulullah SAW biasa membaca doa. Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar turut menukil doa sholat fajar dari Kitab Ibnu Sunni melalui riwayat Amir bin Usamah. Berikut bacaan doa sholat fajar Arab, latin, dan artinya menurut hadits tersebut,

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَمُحَمَّدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ .

Arab latin: Allahumma rabbi jibrila, wa israfila, wa mikaila, wa muhammadin an nabiyyi, a'udzu bika min an-nar.

Artinya : "Ya Allah, Tuhan Jibril, Israfil, Mikail dan Tuhan Nabi Muhammad. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka."

Rasulullah SAW membaca doa sholat fajar tersebut sebanyak tiga kali.

Selain itu, diriwayatkan pada Kitab Ibnu Sunni dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda,

مَنْ قَالَ صَيْحَةَ يَوْمِ الْجُمْعَةِ، قَبْلَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إلا هُوَ، اَلْحَيُّ الْقَيُّومُ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. ثَلَاثَ مَرَاتِ، غَفَرَ اللَّهُ ذُنُوبَهُ، وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Artinya: "Siapa saja yang pada pagi hari Jumat, sebelum sholat Shubuh, mengucapkan, 'Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Aku bertobat kepada-Nya' sebanyak tiga kali, maka Allah mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan."

Dalam buku Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir dan Doa karya Badruddin Hasyim Subky juga menjelaskan mengenai zikir dan doa sesudah sholat fajar, berikut bacaannya:

للَّهُمَّ إِلَى أَسْتَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي مَا قَلْي وَتَجْمَعُ هَا شَمْلِي وَتَلُمُ مَا شَعْنِي وَتَرُدُّ بها الفتَنُ عَنِّى وَتَصْلُحُ بها دِيْنِي وَتَحْفَظُ مَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ مَا شَاهِدِى وَتُزَكَّى بِمَا عَمَلِي وَتَبْيَضُهَا وَجْهَى وَتُلْهِمُنِي هَارُشدِى وَتُعْصِمُنِيهَا مِنْ كُلِّ سُوْء

Artinya : "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon rahmat dari sisi-Mu. yang dapat menunjukkan hatiku, yang mengumpulkan harapan baikku, yang membersihkan rambut-rambutku (dosa) yang kotor, yang mengembalikan semua fitnah dariku, yang menyelesaikan segala urusan agamaku, yang memelihara ketika gaibku, yang mengangkat derajat ketika nampak-ku, yang membersihkan (kesalahan) amalan-amalan-ku, yang memutihkan wajahku, yang memberi ilham kepada keilmuanya, dan yang memelihara aku dari setiap kejahatan."

أَللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيْمَانَا صَادِقًا وَيَقِينَا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةٌ أَنَالُ بهَا شَرْفُ كَرَامَتِكَ في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. أَللَّهُمَّ إنِّى أسفلُكَ الْفَوْز عِنْدَ القَضَاء وَمَنَازِلَ الشُّهَدَا وَعَيْشَ السُّعَدَاء وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ. أَللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِي وَقَلَّتْ حِيْلَتِي وَقَصْرَ عَمَلِي وَافْتَقَرَّتْ إِلَى رَحْمَتُكَ، فَأَسْتَلُ يَا كَافِي الْأُمُوْر وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَاتَجُرُّ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُحِيْرَنِي مِنْ عَذَابِ لسَّعِيرِ وَمِنْ دَعوة التبور ومن فتنة القبور

Artinya : "Ya Allah berilah aku keimanan yang mendalam, keyakinan yang tidak diakhiri dengan kekufuran, berikanlah rahmat padaku, sehingga aku mendapat kedudukan yang amat mulia baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keberuntungan ketika aku maut (al- Qada), memohon kedudukan para syuhada, kehidupan yang membahagiakan, pertolongan untuk melawan musuh-musuh- Mu, dan memohon dikumpulkan dengan para Anbiya. Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganugerahkan segala kemampuanku dengan sebab kekuasaan-Mu, penuhilah hajatku, meskipun lemah pendirianku, sedikit sekali usaha baikku, lalai amalanku, namun aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Aku memohon kepada-Mu hai Zat Yang Mencukupkan segala urusan, Wahai Zat Penyembuh hati, sebagaimana Engkau telah memelihara air di lautan, peliharalah aku dari siksa neraka sa ir, dan lindungilah aku dari doa yang sia-sia dan dari fitnah kubur."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads