Ada sejumlah amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam apabila mendengar adzan atau setelahnya. Salah satunya adalah membaca doa sesudah adzan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya dari Jabir bin Abdillah. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa setelah mendengar adzan mengucapkan 'Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî'ah wab'atshu maqâman mahmûdan alladzî wa'adtah', maka dia akan mendapatkan syafaatku kelak."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
H.M. Anshary mengatakan dalam Fiqih Kontroversi Jilid 1: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah, ada suatu hadits yang menambahkan di akhir doa tersebut dengan lafaz إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ (sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji).
Mengenai hal itu, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa tambahan itu tidak ditetapkan dalam hadits yang kuat.
Sementara itu, sebagian yang lain mengatakan bahwa penambahan itu bermuatan bagus yang mengandung pujian kepada Allah SWT.
Berikut bacaan doa sesudah azan.
Doa Sesudah Adzan Arab, Latin, dan Artinya
اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî'ah wab'atshu maqâman mahmûdan alladzî wa'adtah, innaka lâ tukhliful-mî'âd
Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, karuniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang."
Adapun setelah adzan subuh, maka dapat membaca doa sebagai berikut:
اللهم هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي
Allahumma hadza iqbaalu nahaarika wa idbaaru lailika wa ashwaatu du'aaika faghfir lii
Artinya: "Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku."
Antara Adzan dan Iqamah Adalah Waktu Mustajab untuk Berdoa
Jeda waktu sesudah adzan sebelum iqamah merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Pendapat ini bersandar pada sebuah hadits yang bersumber dari Anas bin Malik. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tiada tertolak doa antara adzan dan iqamah." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu As-Sunni dan lainnya. Ibnu Khuzaimah mengatakan hadits ini shahih)
Imam an-Nawawi mengatakan dalam Kitab Al Adzkar, para sahabat kemudian bertanya kepada Rasulullah SAW, "Lalu apa yang perlu kami minta wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mintalah kesehatan kepada Allah di dunia dan di akhirat." (HR at-Tirmidzi dalam Kitab Ad-Da'awat dari Al-Jami'-nya)
Berikut doa keselamatan dunia dan akhirat yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah.
Doa Antara Adzan dan Iqamah
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Allahumma innî as-alukal-'âfiyah fid-dunya wal-âkhirah
Artinya: "Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat."
Anjuran untuk membaca doa setelah adzan juga dijelaskan dalam riwayat lain yang berasal dari Abdullah bin Amr bin Ash ra. Ia mengatakan bahwa sungguh ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW:
"Wahai Rasulullah para muazin telah melebihi keutamaan dari kami," maka Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah sebagaimana yang mereka bacakan, jika (adzan) telah selesai, maka berdoalah niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR Abu Dawud)
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi