Inilah Ciri-ciri Orang Dzalim dan Akibatnya, Hati-hati!

Dalam Islam, terdapat beberapa perbuatan yang dilarang dilakukan oleh umatnya. Salah satu perbuatan terlarang tersebut adalah dzalim.

Banyak dalil yang menjelaskan tentang larangan untuk berbuat dzalim. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 18,

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۗ اُولٰۤىِٕكَ يُعْرَضُوْنَ عَلٰى رَبِّهِمْ وَيَقُوْلُ الْاَشْهَادُ هٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ كَذَبُوْا عَلٰى رَبِّهِمْۚ اَلَا لَعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الظّٰلِمِيْنَ ۙ ١٨

Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada tuhan mereka dan para saksi akan berkata, 'Orang-orang inilah yang telah berbohong terhadap tuhan mereka.' Ketahuilah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang-orang zalim."

Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak boleh mendzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya." (HR Muslim)

Menurut buku Fiqih Akad Notaris oleh Daeng Naja, dzalim berasal dari kata dzalama-yadzlimu-dzulman yang artinya aniaya. Orang yang berbuat dzalim disebut dengan dzulmun.

Dzalim adalah perbuatan dosa yang harus ditinggalkan. Sebab, dzalim dapat merusak kehidupan seseorang atau sekelompok orang.

Dzalim merupakan perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan. Selain memiliki dampak buruk bagi yang terdzalimi, dzalim juga akan membawa madharat bagi diri pelakunya sendiri.

Ciri-ciri Orang Dzalim

Merujuk pada buku Aqidah Akhlak oleh Fitria Dwi Chahyani, berikut beberapa ciri-ciri orang dzalim:

• Berpaling dari perintah Allah SWT
• Melanggar hukum-hukum Allah SWT dan rasul-Nya
• Suka melakukan kemungkaran
• Selalu mengingkari kebenaran
• Gemar melakukan perilaku tercela seperti dusta, khianat, aniaya, menghina, dan sebagainya

Akibat Berbuat Dzalim

Menurut buku Hidup Hanya Empat Langkah oleh Sunardi Munari, ada beberapa akibat yang akan didapatkan oleh orang-orang yang berbuat dzalim. Berikut di antaranya:

• Merupakan dosa besar yang mendatangkan siksa neraka
• Dosa besar akan membuat siksa neraka menjadi semakin pedih. Hal ini termaktub dalam surah Hud ayat 102. Allah SWT berfirman,

وَكَذٰلِكَ اَخْذُ رَبِّكَ اِذَآ اَخَذَ الْقُرٰى وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۗاِنَّ اَخْذَهٗٓ اَلِيْمٌ شَدِيْدٌ ١٠٢

Artinya: "Demikianlah siksaan Tuhanmu apabila Dia mengazab (penduduk) negeri-negeri yang berbuat dzalim. Sesungguhnya siksaan-Nya sangat pedih lagi sangat berat."

• Tidak mendapatkan keselamatan di akhirat. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang yang berbuat dzalim dan berbuat dosa. Allah SWT berfirman dalam surah Maryam ayat 72,

ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا ٧٢

Artinya: "Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang dzalim di dalamnya (neraka) dalam keadaan tersungkur."

• Mendapatkan laknat dari Allah SWT. Kedzaliman terhadap Allah SWT merupakan kedzaliman terbesar seorang hamba sesuai dengan surah Ghafir ayat 52,

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظّٰلِمِيْنَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ ٥٢

Artinya: "(yaitu) hari (ketika) permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang dzalim. Bagi mereka laknat dan tempat tinggal yang buruk."

• Mendapatkan kegelapan di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah kedzaliman karena kedzaliman adalah kegelapan di hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim)
• Tidak mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Allah tidak akan memberikan perlindungan kepada hamba-Nya yang telah berbuat dzalim. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 113,

وَلَا تَرْكَنُوْٓا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُۙ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ ١١٣

Artinya: "Janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzalim sehingga menyebabkan api neraka menyentuhmu, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan."

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira