Naudzubillah! 7 Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah Meski Bertaubat

Naudzubillah! 7 Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah Meski Bertaubat

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 23 Nov 2023 07:15 WIB
Ilustrasi santet
ilustrasi sihir atergolong dosa besar Foto: iStock
Jakarta -

Setiap individu cenderung untuk melakukan tindakan baik atau tindakan yang kurang baik. Bila melakukan perbuatan baik maka Allah akan merahmati hidupnya, sedangkan bagi yang melakukan perbuatan buruk akan menerima azab dan siksaan di akhirat.

Adapun perbuatan buruk yang dilakukan umat muslim disebut maksiat atau dosa. Perbuatan dosa yang dilakukan seseorang terbagi menjadi dua jenis, yaitu perbuatan dosa besar dan dosa kecil.

Allah SWT memang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, namun ada beberapa dosa besar yang tidak diampuni jika dilakukan. Penjelasan mengenai hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 31:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا

Artinya: Jika kamu menjauhi perbuatan dosa yang termasuk dosa-dosa besar yang dilarang, pasti Kami akan mengampuni dosa-dosamu yang lebih kecil dan memasukkan kamu ke dalam tempat yang mulia, yaitu surga.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, ada tujuh dosa besar yang harus dihindari umat muslim. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Jauhilah tujuh dosa yang merusak! Para sahabat bertanya, "Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?" Beliau menjawab, "syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang, dan menuduh zina terhadap wanita-wanita yang menjaga kehormatan." (HR. Bukhari).

Berdasarkan hadis tersebut, berikut penjabaran lengkapnya untuk memahami lebih jelas dosa-dosa besar yang tidak diampuni meskipun telah bertaubat.

Dosa-Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah SWT

Merangkum buku Dosa-Dosa Besar karya Imam Adz-Dzhabi, berikut tujuh dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT:

1. Syirik

Dosa besar pertama yang tidak diampuni Allah adalah syirik atau menyekutukan Allah. Syirik adalah perbuatan yang menyekutukan atau menyembah selain Allah seperti menyembah patung, batu, matahari, bulan, atau yang lainnya.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 116 mengenai syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١١٦

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa yang mempersekutukan-Nya, namun Dia akan mengampuni dosa selain perbuatan syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."

2. Sihir

Dosa besar yang tidak diampuni selanjutnya adalah sihir. Dalam mengajarkan sihir kepada manusia, setan tidak memiliki maksud kecuali agar manusia menjadi musyrik.

Betapa banyaknya manusia yang tersesat saat mempelajari ilmu sihir dan menyangka bahwa hukum sihir hanya haram. Mereka tidak menyangka bahwa hukum sebenarnya adalah kufur.

Dalam Al-Qur'an ditemukan ayat-ayat yang membicarakan tentang sihir, seperti pada surah Al-Baqarah ayat 102 berikut:

وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: "Mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa pemerintahan Sulaiman. Sulaiman tidaklah kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang tanpa mengatakan, 'Kami hanyalah cobaan bagimu, oleh karena itu janganlah kafir.' Mereka mempelajari dari keduanya apa yang dapat memisahkan seorang suami dari istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihir kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang merugikan dan tidak memberikan manfaat kepada mereka. Sesungguhnya, mereka sudah mengetahui bahwa barangsiapa yang memperoleh (menggunakan sihir) itu, tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, perbuatan mereka yang menjual diri mereka dengan sihir sangat buruk, jika mereka mengetahui."

3. Membunuh Jiwa

Membunuh adalah menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja karena alasan dendam, iri hati, fitnah atau karena yang lain tidaklah dibenarkan dalam Islam. Barang siapa yang melakukannya maka Allah akan menghukum dengan menjebloskan mereka ke neraka jahanam.

Hal ini sebagaiman tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 32. Allah berfirman:

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Artinya:"Oleh karena itu, Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israil, bahwa siapa pun yang membunuh seorang manusia tanpa alasan yang sah, atau tanpa menyelesaikan perkara pembunuhan atau tanpa membuat kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh seluruh umat manusia. Dan siapa pun yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan seluruh umat manusia. Sesungguhnya, Rasul-rasul Kami telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas, namun banyak di antara mereka setelah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi."

4. Memakan Riba

Dosa besar yang tidak diampuni berikutnya adalah memakan riba. Riba adalah pemberian nilai tambahan pada pinjaman sebagai imbalan.

Orang yang memakan riba artinya memakan uang haram. Islam mengharamkan riba sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 130 berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan riba dengan cara menggandakan, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberkahan.

5. Memakan Harta Anak Yatim

Islam mengajarkan untuk senantiasa mengasihi dan melindungi anak yatim. Bahkan, Allah menjelaskan bahwa bersedekah kepada anak yatim adalah sebuah keutamaan.

Oleh karenanya, bagi siapa saja yang berani memakan harta anak yatim, mereka termasuk golongan orang-orang dzalim dan akan menerima hukuman di neraka. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 10:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menzalimi dengan memakan harta anak yatim, mereka seolah-olah menelan api dalam perutnya, dan kelak mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."

6. Melarikan Diri saat Perang

Mereka yang lari dari medan perang akan Allah jerumuskan ke neraka jahanam. Lari dari medan perang yang dimaksud adalah ketika umat muslim diserang musuh dan harus mempertahankan diri, tapi beberapa orang justru kabur. Tindakan itu akan melemahkan kaum muslim dan membuat musuh semakin kuat.

7. Menuduh Perempuan Terhormat Berbuat Zina

Menuduh zina yang dimaksud adalah memfitnah seorang perempuan yang menjaga kehormatannya melakukan zina tanpa ada buktinya. Orang yang melakukan dosa tersebut akan mendapat ganjaran di dunia maupun di akhirat, seperti yang dijelaskan dalam surat An-Nur ayat 4 berikut:

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ

Artinya: "Dan bagi orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik berzina tanpa mendatangkan empat orang saksi, maka hukumannya adalah delapan puluh kali dera, dan kesaksian mereka tidak boleh diterima selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik."




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads