4 Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah, Termasuk Bangun Masjid

4 Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah, Termasuk Bangun Masjid

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Kamis, 23 Mar 2023 09:00 WIB
Ilustrasi kafilah suku Quraisy yang melakukan perjalanan dagang dalam dua musim.
Ilustrasi. Ini 4 strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW di Madinah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/EP-stock)
Jakarta -

Periode dakwah Rasulullah SAW terbagi menjadi dua periode yakni Makkah dan Madinah. Selama di Madinah, ada strategi dakwah yang dilancarkan Rasulullah SAW.

Sejatinya, Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah dilandasi dengan beberapa alasan. Salah satunya adalah bahwa penduduk Madinah lebih terbuka terhadap Islam.

Namun, dengan keterbukaan ini tidak serta-merta membuat dakwah Rasulullah SAW berjalan mudah yang membuat Rasulullah SAW harus melancarkan sejumlah strategi. Dikutip melalui buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X karya Abu Achmadi dan Sungars berikut ini merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

1. Mempersatukan Dua Umat

Mempersatukan dua umat yang penting pada awal masa hijrah yaitu Kaum Muhajirin dengan Kaum Anshar. Hal ini dilakukan agar kedua umat ini dapat terikat dengan kuat dan tidak ada unsur kesukuan kecuali atas nama Islam semata.

2. Mengembangkan Pendidikan

Mengembangkan pendidikan dan akar dakwah. Dalam melakukan strategi dakwah, Rasulullah SAW membutuhkan orang-orang yang juga pandai membaca dan menulis.

ADVERTISEMENT

Selain itu, diperlukan pemahaman juga oleh orang-orang tersebut akan agama Islam itu sendiri. Oleh karena itu, dibuatlah beberapa rincian dalam strategi ini, yaitu:

  • Menggunakan orang-orang yang pandai membaca dan menulis. hal ini dilakukan untuk produksi dan penyebaran ayat-ayat Al-Qur'an dengan cepat.
  • Menyebarkan Islam yang dilandasi ajaran dunia seperti hukum, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan yang berlandaskan ayat-ayat Al-Qur'an
  • Rasulullah menjadi suri tauladan dengan menjadi Al-Qur'an berjalan. Artinya, setiap pelajaran langsung dapat diambil dari perilaku dan keteladanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hal ini membuat dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW dapat masuk ke hati masyarakat nonmuslim dengan cepat dan damai.

3. Membangun Masjid

Masjid menjadi objek vital bagi penyebaran islam oleh Rasulullah SAW. Hal inilah yang juga menjadi perhatian baginya saat berdakwah di Madinah.

Rasulullah SAW mendirikan masjid di atas tanah tempat penjemuran kurma milik Sahal bin Suhail bin Amr. Tujuan membangun masjid ini adalah sebagai tempat ibadah, pendidikan, berunding, konsultasi masyarakat, dan pembahasan strategi dakwah.

4. Bangun Kekuatan Politik

Rasulullah SAW berani dan bisa menyatukan golongan Yahudi dari berbagai bani, yaitu Bani Qainuqa, bani Quraidah, dan Bani Nadir. Rasulullah SAW membentuk perjanjian yang membuat kerukunan dan fungsi masyarakat Madinah secara umum tetap berjalan.

Sebagai informasi tambahan, berikut adalah inti dari isi perjanjian yang dikenal sebagai Piagam Madinah.

a. Kaum Yahudi bersama muslim wajib turut serta dalam peperangan untuk mempertahankan Madinah.

b. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama adilnya dengan muslim.

c. Kaum Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka dan demikian pula dengan kaum muslim, artinya bisa hidup berdampingan tanpa saling merusuh satu dengan lain.

d. Semua kaum Yahudi yang berasal dari semua suku serta kabilah di Madinah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf.

e. Kaum Yahudi dan muslim harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kezaliman, sama seperti peradaban yang baik pada umumnya,

f. Semua penduduk Madinah akan dijamin bersama keselamatannya, hal ini mendapat pengecualian bagi orang yang berbuat jahat.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads