5 Strategi Dakwah Islam pada Awal Masuknya di Indonesia

5 Strategi Dakwah Islam pada Awal Masuknya di Indonesia

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Minggu, 13 Nov 2022 17:00 WIB
Asia Tengah tak boleh ketinggalan saat  bicara tentang penyebaran agama Islam di dunia. Kawasan itu merupakan salah satu pusat peradaban Islam di dunia.
Awal masuknya islam di Indonesia. Foto: Getty Images
Jakarta -

Masuknya agama Islam ke Indonesia tak lepas dari perjuangan para tokoh pendakwah yang menyiarkannya dengan berbagai strategi dan metode, sehingga bisa diterima oleh penduduk pribumi.


Penyampaian ajaran Islam di Indonesia umumnya dilakukan dengan strategi kedamaian. Melansir buku Sejarah Islam Nusantara oleh Rizem Aizid, ada beberapa strategi yang digunakan para pendakwah dalam menyebarkan syariat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Strategi Perdagangan

Indonesia termasuk dalam jalur perdagangan internasional pada abad 7 M-16 M, sehingga para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India turut berdatangan untuk berniaga. Selain berdagang, mereka turut menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat yang waktu itu masih menganut Hindu dan Budha.

Para pedagang mengambil jalur laut untuk datang ke Indonesia, sehingga perniagaan yang terjadi antara Jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

Perdagangan bukan satu-satunya jalur masuknya Islam ke Indonesia. Tetapi dengan berniaga inilah Islam mulai dikenal dan diikuti penduduk pribumi. Sehingga para pedagang memiliki peranan penting dalam menyiarkan Islam di Indonesia.


2. Strategi Perkawinan

Para pedagang muslim yang singgah kemudian banyak yang menetap di Indonesia. Sehingga dari mereka ada yang menikah dengan putri bangsawan dari kerajaan pribumi.

Perkawinan yang dilakukan pun telah berlangsung secara islami. Yang mana para kala itu masyarakat pribumi sudah banyak yang mengucapkan kalimat syahadat.

Dari pernikahan itu, banyak dari keturunan mereka yang menjadi ulama dan penyebar Islam di Nusantara. Salah satu contohnya, perkawinan antara Maulana Ishaq dan putri Raja Blambangan yang kemudian melahirkan Sunan Giri.

Sunan Giri merupakan salah satu wali songo yang memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Anak hasil dari pernikahan antara pedagang muslim dengan wanita pribumi lahir menjadi muslim. Dari sinilah, Islam di Indonesia https://www.detik.com/tag/islam-di-indonesia semakin tersebar luas, dan penganutnya meningkat.


3. Strategi Tingkatan Sosial

Para pendakwah Islam lebih dahulu mengislamkan para raja dan bangsawan yang memiliki tingkatan sosial tertinggi. Dengan islamnya mereka, banyak dari penduduk kerajaan yang tingkatannya berada di bawah mengikuti raja mereka.

Strategi ini juga efektif dalam penyebaran Islam di Indonesia.


4. Strategi Pendidikan

Setelah banyaknya pengikut Islam di Indonesia, para pendakwah membangun pondok pesantren dan masjid-masjid. Yang mana digunakan sebagai tempat berkumpul untuk belajar syariat Islam dan pembinaan calon ulama.

Para murid benar-benar diajarkan berbagai macam ilmu, hingga menjadi ahli dalam bidang agama Islam. Setelahnya mereka pun menyiarkan Islam ke masyarakat pribumi lainnya. Meluas ke berbagai daerah di Nusantara.

Pada saat itu pondok pesantren ini didirikan oleh guru, ulama, juga kiai. Misalnya Sunan Gresik yang diyakini sebagai orang yang pertama kali membangun pesantren di tanah Jawa.


5. Strategi Kesenian dan Kebudayaan

Cara ini dilakukan oleh wali songo ketika menyebarluaskan ajaran Islam di Pulau Jawa. Mereka menjadikan pertunjukan seni dan budaya bernuansa Islami, sehingga masyarakat menyukainya.

Misalnya, Sunan Kalijaga memperkenalkan dan mengislamkan masyarakat Jawa dengan menggunakan salah satu budaya Jawa yakni, pertunjukkan wayang.

Sunan Kalijaga sangat mahir memainkan wayang dan memasukkan unsur dan nilai-nilai keislaman dalam cerita pewayangan. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan Sunan Kalijaga akhirnya mengenal Islam, dan tertarik dengannya.

Berbagai kesenian dan kebudayaan lainnya juga dijadikan media penyebaran Islam, antara lain seni ukir, gamelan, dan seni suara suluk.

Suluk yang paling tersohor dan melekat di hati rakyat pada waktu itu adalah Tombo Ati oleh Sunan Bonang. Syair ini dijadikan sebagai media dakwah Islam olehnya dengan menggunakan bahasa Jawa dalam liriknya.




(lus/lus)
Strategi Dakwah Para Wali

Strategi Dakwah Para Wali

7 konten
Pada abad ke-14 di tanah Jawa dikenal dengan sembilan penyebar agama Islam yang kondang disebut Wali Songo. Mereka memiliki strategi dakwah yang bervariasi, tergantung dengan kondisi masyarakat setempat.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads