Sejarah Perkembangan Masuknya Islam di Sumatera

Sejarah Perkembangan Masuknya Islam di Sumatera

Awalia Ramadhani - detikHikmah
Rabu, 09 Nov 2022 09:28 WIB
Tak hanya jadi landmark populer di Pakistan, Masjid Badshahi juga jadi saksi kejayaan Islam di Pakistan. Masjid ini pun pernah jadi masjid terbesar di dunia lho
Sejarah perkembangan Islam di Sumatera. Foto: Getty Images/Three Lions
Jakarta -

Bagaimana perkembangan Islam di Sumatera? Berikut ini adalah pembahasan mengenai sejarah Islam di Sumatera serta bagaimana penyebarannya.

Masuknya Islam di Sumatera

Mengutip buku Sejarah Islam Nusantara oleh Rizem Aizid, Sumatera (terutama Sumatera Utara) merupakan wilayah pertama masuknya Islam ke Nusantara. Pendapat mengenai bukti tertulis masuknya Islam di Sumatera, ditemukan sekitar abad ke-10 Masehi, yaitu makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri di Barus. Catatan lain menyebutkan, makam bertulisan Siti Tuhar Amisuri di Barus ditemukan pada abad ke-13.

Peninggalan tersebut merupakan salah satu peninggalan Islam tertua di Sumatera sekaligus sebagai bukti bahwa di Barus pada abad tersebut sudah ada orang yang beragama Islam. Siti Tuhar atau Tuhar Amisuri tersebut adalah salah seorang keturunan yang berasal dari Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan sejarah Islam di Sumatera juga dijelaskan juga dalam buku tersebut bahwa ada bukti tertulis lain yang ditemukan. Bukti tersebut menunjukkan bahwa sudah ada orang beragama Islam yang tinggal di daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

1. Berdasarkan cerita Marco Polo

Penjelajah asal Italia bernama Marco Polo, singgah di bagian utara Aceh pada tahun 1292 M. Saat itu ia sedang dalam perjalanannya ke Tiongkok dari Persia melalui jalur laut. Saat tiba di Perlak (Peureula), ia menjumpai penduduk yang beragama Islam, dan banyak juga pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama Islam. Dari hal ini, dapat diketahui bahwa islamisasi di wilayah tersebut belum lama berlangsung.

2. Makam Malik As-Saleh

Makam Malik As-Saleh ditemukan pada abad ke-13 M yang berada di Meunahasah Beringin, Aceh Utara. Dalam hikayat Raja-Raja Pasai, Malik As-Saleh dikenal sebagai raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Makam tersebut menjadi bukti lain bahwa Islam telah masuk dan berkembang di Aceh pada abad itu.

3. Cerita Ibnu Batutah

Seorang penjelajah dan pelaut tersohor, Abu Abdullah Muhammad bin Batutah yang berasal dari Maroko ini pernah mengunjungi Samudera Pasai pada 1345. Ia bercerita bahwa Sultan Samudera Pasai sangat baik kepada ulama dan rakyatnya.

Penyebaran Islam di Sumatera

Mengutip dari laman Kemdikbud, penyebaran Islam di Sumatera dilakukan oleh saudagar Arab. Mereka hilir mudik berdagang dari Mesir, Persia, Gujarat ke Cina melalui Barus-Fansur (yang terletak di ujung barat pulau Sumatera). Barus sendiri disebut sebagai perkampungan Islam tertua di Nusantara.

Kemudian mereka yang membawa ajaran Islam juga datang langsung dari Semenanjung Arabia yang menjadi utusan resmi Khalifah, atau para pedagang yang memiliki hubungan perdagangan dengan Aceh. Hubungan tersebut juga melahirkan asimilasi keturunan Arab-Aceh di sekitar pesisir ujung pulau Sumatera. Dan juga memudahkan penyebaran Islam yang berkembang di Aceh sejak Abad ke-7.

Selain dari perdagangan, sejarah keislaman di pulau Sumatera menyebar karena kerajaan-kerajaan yang ada di Sumatera atau dakwah wali dan ulama yang ada pada saat itu. Adapun kerajaan Islam di Sumatera pada masa itu adalah Kerajaan Samudera Pasai, dan Kerajaan Aceh Darussalam.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads