Ibadah haji tentu menjadi keinginan seluruh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia. Tingginya animo jemaah untuk menjalankan ibadah tersebut terlihat dari waktu tunggu untuk berangkat haji.
Bahkan tahun 2024, jumlah jemaah haji Indonesia merupakan jemaah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji. Kuota haji Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M sebesar 221.000 jemaah dan kuota tambahan sebesar 20.000 jemaah sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 orang.
Kuota jemaah haji tersebut merupakan kuota terbesar di dunia dan terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia. Pembagian kuota sebesar 241.000 terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Bahkan jemaah yang berangkat tahun ini, mereka rata-rata telah mengantre lebih dari 12 tahun.
Selain itu, data Kementerian Agama RI menyebutkan waktu tunggu untuk menjalankan ibadah haji sekitar 20 sampai dengan 40 tahun sesuai kuota wilayah masing-masing daerah. Bahkan untuk saat ini sudah ada lebih dari 5 juta calon jemaah haji yang sedang menunggu giliran. Tingginya jumlah antrian tidak sebanding dengan kuota haji yang dimiliki Indonesia sebesar 221.000 jemaah.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengatakan masih ada sejumlah tantangan yang kerap dirasakan oleh jemaah haji meskipun mereka telah mendapatkan jatah untuk menjalankan ibadah tersebut. Salah satu tantangannya yakni terkait pelunasan haji.
BSI mencatat setidaknya ada 230 ribu jemaah yang berhak lunas, namun sebanyak 51 ribu jemaah memutuskan untuk menunda keberangkatan karena terganjal kondisi finansial. Angka tersebut meningkat 7 ribu jemaah dibandingkan tahun sebelumnya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan jemaah haji memutuskan untuk menunda keberangkatan seperti kondisi ekonomi global yang bergejolak, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang relatif naik setiap tahun. Menurut BSI, BIPIH inilah yang kerap menjadi penyebab utama kenaikan jumlah jemaah haji yang menunda keberangkatan.
Oleh karena itu, BSI terus berkomitmen untuk membantu para calon jemaah agar tidak menunda keberangkatan. Berbagai upaya pun telah dilakukan melalui kehadiran sejumlah layanan. Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga turut menghadirkan layanan perencanaan ibadah haji sedini mungkin, pembukaan rekening tabungan haji, pendaftaran, dan pelunasan haji.
Selain bebas administrasi tabungan, BSI juga memberikan bebas biaya autodebet khusus untuk jemaah haji sehingga jemaah haji akan lebih mudah dalam perencanaan baik untuk proses pendaftaran haji maupun proses pelunasan. Jemaah akan lebih terencana dan siap dalam finansialnya. Kemudahan tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi agar jemaah lebih disiplin menabung dan mempersiapkan dana haji lebih baik agar penundaan pelunasan tidak terjadi kepada jemaah yang berhak lunas.
BSI terus berkomitmen kepada jemaah haji untuk terus memberikan pelayanan dan kemudahan jemaah dengan berbagai solusi yang dikembangkan. Salah satunya dengan hadirnya layanan pendaftaran haji dan pelunasan haji melalui 97 ribu BSI Agen. Kemudahan lainnya dengan pendaftaran dan pelunasan haji melalui BSI Mobile sehingga jemaah tidak perlu lagi datang ke kantor bank.
Untuk mempermudah transaksi di Arab Saudi, BSI menghadirkan BSI Debit Mabrur, yaitu kartu ATM khusus yang dapat digunakan secara gratis di Arab Saudi, bahkan diberikan benefit cashback untuk pembelanjaan tertentu di Arab Saudi serta donasi sosial setiap pembelanjaan makanan dan minuman.
(adv/adv)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim