Makna Ritual Ibadah Haji

Kolom Hikmah

Makna Ritual Ibadah Haji

Aunur Rofiq - detikHikmah
Jumat, 13 Jun 2025 08:00 WIB
Poster
Aunur Rofiq (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Sebagai orang beriman dalam aktifitas sehari-hari hendaknya patuh dan taat terhadap tuntunannya. Dalam waktu dekat umat Islam melaksanakan Ibadah Haji 1446 H. Untuk itulah penulis akan mengambil makna ritual ibadah haji untuk dijadikan pedoman kehidupan sehari-hari.

1. Ihram

Hikmah dalam berihram adalah : Menampilkan kesetaraan, kesederhanaan, persamaan dan persaudaraan. Semangat ini kita jadikan titik tolak untuk berbuat kebajikan.

Dalam Islam, prinsip persamaan (al-musawah) ditegaskan oleh Al-Qur'an dan Sunnah, dengan menekankan bahwa semua manusia sama di hadapan Allah SWT, tanpa memandang ras, suku, bangsa, atau status sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firman-Nya "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" terdapat dalam Surah Al-Hujurat ayat 10. Ayat ini menegaskan pentingnya persaudaraan dan kebersamaan di antara sesama muslim. Ayat ini juga memerintahkan untuk mendamaikan orang-orang yang berselisih dan bertakwa kepada Allah agar dirahmati.

2. Thawaf

Hikmah dalam thawaf ini adala : ada unsur kedisiplinan, ketaatan, dan kerendahan hati. Disiplin ini penting dlm kehidupan, tanpa itu hasil belum tentu optimal. Disiplin semua bidang itu merupakan pintu keberhasilan.

ADVERTISEMENT

Kerendahan hati itu penting dalam menjalin relasi. Rendah hati dalam Islam, yang disebut tawadhu, adalah sikap merendahkan diri dengan tidak sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain.

Surah Al-Furqan ayat 63 menjelaskan hamba Allah yang rendah hati, dan hadis yang menyatakan bahwa siapa yang bersikap rendah hati karena Allah, niscaya Allah akan meninggikannya.

Terjemahan ayat diatas, "Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "Salam."

Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati tanpa dibuat-buat, dan berjalan secara wajar, serta tidak menyombongkan diri dalam sikap dan tindakan. Dia tahu bahwa sikap itu tidak terpuji dan akan mengakibatkan hal-hal yang negatif dalam pergaulan.

Dan apabila orang-orang bodoh yang tidak tahu nilai-nilai sosial kemasyarakatan menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, atau kasar, mereka tidak membalasnya dengan ucapan yang semisal, namun dengan penuh sopan dan rendah hati mereka mengucapkan "salam," yang berarti mudah-mudahan kita berada dalam keselamatan, damai, dan sejahtera. Nabi Muhammad SAW. telah memberikan contoh sendiri bahwa semakin dikasari, beliau semakin santun, arif dan bijaksana.

3. Sa'i

Adapun hikmah sa'i ini adalah Etos kerja, kerja profesional, pengabdian, kecintaan, optimisme menatap masa depan. Disini tidak sikap putus asa, bayangkan Siti Hajar ikhtiar mencari air untuk minumnya bayi Nabi Ismail AS. sampai tujuh kali pulang balik antara bukit Shafa ke bukit Marwa.

Sebagai muslim yang beriman, sejatinya menjadi generasi unggul karena hikmah Sa'i telah mengajarkan kerja profesional dan sikap optimis.

Sikap optimis dalam Islam adalah sebuah keharusan bagi setiap muslim yang beriman, karena merupakan bagian dari berprasangka baik kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang menekankan pentingnya optimisme dan tidak mudah putus asa, seperti QS. Az-Zumar ayat 53.

Terjemahan ayat diatas adalah, " Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, "Wahai hamba-hamba-Ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri karena banyak melakukan kedurhakaan! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, Dialah Zat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."

4. Wukuf

Hikmah dari wukuf adalah menjadikan seseorang sadar diri, kehadiran Tuhan dan jujur. Wukuf adalah puncak dari ibadah haji.

Kesadaran diri dalam Islam, dikenal juga sebagai ma'rifat al-nafs, adalah pemahaman mendalam tentang diri sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, potensi, dan kedudukan di hadapan Allah SWT.

Dalam Surah Al-Hasyr ayat 18 yang terjemahannya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini menekankan pentingnya introspeksi dan evaluasi diri terkait tindakan dan konsekuensinya.

5. Tahallul

Hikmah tahallul adalah Kemerdekaan, kebebasan, kesyukuran, dan peningkatan kualitas hidup. Tahallul ini merupakan ritual terakhir yang menjadikan seseorang terlepas dari larangan berihram.

Dalam dunia bisnis bisa dikatakan bahwa tahapan ini merupakan hasil rapor atas prestasi yang diperoleh. Disini sikap bersyukur kepada-Nya merupakan keniscayaan.

Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini menunjukkan bahwa bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah. Allah SWT memberikan janji bahwa siapa saja yang bersyukur, nikmat yang dimilikinya akan bertambah. Sebaliknya, jika seseorang tidak bersyukur atau mengingkari nikmat-Nya, maka akan ada hukuman dari Allah SWT.

Ya Allah, tuntunlah kami menjalankan kehidupan ini dengan menaati ajaran yang telah Engkau gariskan. Masukanlah kami pada golongan yang Engkau karuniakan kecerdasan, agar kami selalu mengagungkan setiap ciptaan-Mu.

Aunur Rofiq

Penulis adalah Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads