Gelaran Try Out SNBT detikEdu Let's Try It Out 2024 telah rampung dilaksanakan, Selasa (23/4/2024) secara daring kemarin. Setelah mengerjakan 155 soal yang disediakan oleh Magenta Media dalam waktu 195 menit ditemukan tiga peserta terbaik dengan nilai tertinggi.
Ketiganya adalah Ramadani Safitri dengan skor 998, Vincentius Filbert Armadeo dengan skor 953 dan Ai Kaga Naufal skor 950. Setiap juara mendapat gawai hits dari Samsung S24 Series yang mendukung gelaran tahun kedua ini.
HASIL LENGKAP LET'S TRY IT OUT DETIKEDU BISA DILIHAT DI SINI!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir sesi, peserta diperkenankan bertanya apa materi tersulit selama mengerjakan try out. Dalam pantauan detikEdu materi literasi justru menjadi hambatan siswa.
Mengetahui hal ini, Indah Puji Rahayu mentor subtest pengetahuan dan pemahaman umum (PPU), pemahaman bacaan dan menulis (PBM) serta literasi try out detikEdu menyatakan hal ini jadi masalah dari tahun ke tahun. Terlebih bila melihat data seperti Rapor Pendidikan tingkat literasi pelajar Indonesia termasuk terendah.
Akibatnya, pelajar memiliki minat baca yang kurang sehingga tidak sedikit peserta UTBK-SNBT tidak memahami soal yang diberikan. Padahal menurut Indah, sapaan akrabnya, soal yang berkaitan dengan literasi seharusnya menjadi subtes paling mudah di UTBK-SNBT karena seluruh informasi jawabannya ada pada teks.
"Sebenarnya triknya cuman satu, tetap banyak membaca. Sayangnya kadang-kadang anak kalau udah lihat teks panjang udah bosen duluan. Jadilah literasi masih jadi tantangan meskipun dia kelas 12 SMA," ujar Indah kepada detikEdu ditulis Rabu (24/4/2024).
Tips Belajar UTBK-SNBT 2024 di Waktu Singkat
Menuju 6 hari pelaksanaan UTBK-SNBT 2024, peserta tidak boleh kehilangan harapan dan masih tetap bisa terus belajar. Dalam waktu yang singkat ini, Indah menyarankan peserta untuk tidak kembali mengulas materi dasar.
"Udah singkat banget waktunya, kerjakan atau drill (perdalam) soal sebanyak-banyaknya karena kan tipe soal di setiap try out pasti sama," katanya.
Ketika siswa mengerjakan banyak soal, ia akan menemukan pola yang sama terutama untuk materi literasi. Sedangkan untuk bidang eksakta, mentor detikEdu Hanifah Munandar mengakui sulit mengejar materi dalam waktu yang singkat.
"Harusnya persiapannya sudah dari 1 tahun kemarin, sehingga ketika seminggu kita sudah punya soal-soal yang pernah dibahas," ungkapnya.
Soal-soal yang pernah dibahas tersebut bisa kembali dikerjakan siswa. Pengulangan yang dilakukan juga bisa membuat siswa hafal pola yang diberikan.
Tetapi jika detikers baru saja mulai belajar, Hani menyarankan untuk fokus di satu materi yang dikuasai. Karena sulit untuk menguasai materi matematika.
"Misalnya soal perbandingan, kita mantepin aja satu itu. Fokuskan sama beberapa bab yang mungkin kalian bisa dan kuasai aja. Ada materi mudah seperti barisan deret, perbandingan, statistika itu insya Allah selalu keluar, fokus ke beberapa bab saja," pungkasnya.
(det/nwk)