Bau busuk menyeruak dari tumpukan sampah di Bendungan Sungai Citarik, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. Aroma tidak sedap ini berasal dari berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik hingga limbah rumah tangga yang menumpuk di lokasi tersebut.
Pantauan detikJabar, Sabtu (30/11/2024) menunjukkan dua titik utama tumpukan sampah. Satu berada di dalam bendungan, sementara yang lainnya di luar bendungan. Sampah tersebut terbawa arus akibat meningkatnya volume air sungai.
Menurut informasi di lapangan, sampah tersebut berasal dari daerah hulu, yakni kawasan Rancaekek Bandung dan Kabupaten Sumedang. Fenomena ini menjadi bukti kebiasaan membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai, masih marak dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat disayangkan sekali, seharusnya warga lebih aware terhadap lingkungan. Kalau kebiasaan ini tidak diubah, akan menjadi apa sungai kita nanti," kata Novan Ardia (24), seorang warga yang ditemui di lokasi.
"Ya mau siapa lagi yang buang kalau bukan warga, kadang sih orang tuh salahkan pemerintah soal penanganan sampah, tapi kan kita tahu kalau buang sampah ke sungai itu tidak boleh karena dampaknya banyak," sambungnya.
Menurut Novan, warga yang biasa buang sampah ke sungai lebih baik untuk menghentikan kebiasaan buruknya demi kelestarian lingkungan.
![]() |
Pendapat serupa disampaikan oleh Usin, warga setempat. Ia menjelaskan bahwa tumpukan sampah di Bendungan Sungai Citarik merupakan sampah kiriman yang terbawa arus dari hulu.
"Ujung-ujungnya ke Citarum juga, sampah ini sampah kiriman, tempat ini langganan menjadi lokasi tumpukan sampah kalau sungai airnya lagi gede," katanya.
Selain sampah rumah tangga, menurut Usin, sering kali ditemukan bangkai hewan yang turut menimbulkan bau menyengat.
Ia berharap pemerintah lebih serius dalam mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah. "Jangan sampai kebiasaan membuang sampah ke sungai terus dipelihara. Warga juga harus sadar bahwa perilaku ini merugikan banyak pihak," tutup Usin.
(wip/iqk)