Polres Sragen membongkar praktik prostitusi di kawasan wisata Gunung Kemukus, Sragen. Bahkan, praktik tersebut memperdagangkan seorang gadis di bawah umur.
Penanggung Jawab Wisata Gunung Kemukus, Wijanto mengatakan temuan itu cukup mengejutkan. Selama beberapa tahun Pemkab Sragen berusaha membersihkan citra kawasan Gunung Kemukus, tiba-tiba terdapat 2 temuan di 2025 ini.
"Kejadian yang baru-baru ini. Tahun 2025 baru berjalan tiga bulan sudah ada 2 kali kejadian, yang ibarat ada salah satu kejadian kurang mengenakan yakni itu tadi TPPO," katanya ditemui di Kantor Gunung Kemukus, Kamis (13/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wijanto mengatakan karena lokasi wisata yang berdekatan dengan perkampungan. Selain merugikan pengelola kawasan wisata Gunung Kemukus, temuan itu juga merugikan citra warga sekitar.
"Karena jujur dengan kejadian itu dilakukan oleh satu oknum imbas ke masyarakat lima RT dan pengunjung menurun. Secara administrasi kami ya rugi," ungkapnya.
Menurutnya, citra Gunung Kemukus sempat viral sebagai 'mountain sex' sudah bersih dari citra mesum selama 2024 lalu. Baru kemudian memasuki tahun 2025 ini kembali ditemukan adanya kasus tersebut.
Dia menyebut adanya praktik prostitusi itu berada di luar sepengetahuan pengelola kawasan wisata Gunung Kemukus.
"Secara pengawasan, tugas dari penanggung jawab hanya pelayanan, parkir. Ini jadi kesepakatan pelaku usaha bagi melanggar aturan di off-kan 1 tahun dari paguyuban. Selama 2024 nggak ada prostitusi, baru kemarin itu," tuturnya.
Ia mengaku, selama ini sering memberikan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar untuk tidak menjadikan ritual seks hingga kegiatan yang kurang baik dijadikan kebiasaan.
"Kita juga sudah sering mengajak masyarakat warga RT untuk sosialisasi. Memberikan SOP ke pengunjung yang akan berziarah ke makam pangeran Samodra, setiap bulan koordinasi dengan RT, pelaku usaha," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, gadis di bawah umur menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Gunung Kemukus, Sragen. Polres Sragen juga mengamankan warga yang diduga pelaku TPPO tersebut, yakni Sri Haryani (50).
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan laporan tersebut bermula dari kecurigaan masyarakat setempat soal adanya praktik prostitusi di sekitar kawasan wisata Gunung Kemukus.
"Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Sat Reskrim segera melakukan penyelidikan dan penyamaran di warung yang diduga muncikari," katanya kepada awak media, Rabu (12/3/2025).
Adapun Gunung Kemukus sempat menggemparkan usai media luar negeri menulis tentang ritual seks yang banyak dilakukan oleh pengunjung. Hal itu membuat pemkab setempat berusaha membersihkan citra kawasan wisata itu.
(ahr/apu)