Filologi Ilmu Unik, Begini Potensi Karier Lulusannya

ADVERTISEMENT

Filologi Ilmu Unik, Begini Potensi Karier Lulusannya

Devi Setya - detikEdu
Jumat, 02 Sep 2022 14:00 WIB
Digitalisasi yang dilakukan oleh DREAMSEA bertujuan untuk mendigitalisasi naskah kuno di Asia Tenggara, khususnya terhadap manuskrip-manuskrip yang disimpan oleh masyarakat Indonesia.
Ilustrasi naskah kuno Foto: Dreamse
Jakarta -

Belum lama ini ada video dalam media sosial TikTok yang menjelaskan materi pembelajaran di jurusan Filologi. Sempat ada yang mengatakan ilmu ini tidak penting. Benarkah?

Sebuah konten yang diunggah pemilik akun TikTok @bianghalu menunjukkan video seorang pria sedang sibuk membaca naskah kuno. Dalam keterangan video ini menuliskan kalimat bernada pesimis soal jurusan kuliah Filologi.

"Ngapain ambil S2 Filologi? Baca manuskrip ga penting!"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian statement ini dibantah oleh pemilik akun yang menjelaskan bahwa ilmu Filologi itu penting. Salah satunya yakni untuk menjaga warisan budaya bangsa.

Postingan ini lantas menjadi viral dan mendapat ratusan komentar bernada dukungan dari para netizen. Para netizen memuji jurusan ilmu Filologi yang tengah ditekuni pemilik akun TikTok yang tak lain adalah mahasiswa S2 Filologi Universitas Indonesia (UI) bernama Haekal.

ADVERTISEMENT

Ketika dihubungi detikEdu (1/9) pemilik nama lengkap Haekal Rheza Afandi mengaku tak menyangka banyak yang memberi apresiasi sekaligus memuji jurusan kuliah yang digelutinya.

"Jujur saya tidak menyangka masyarakat sangat mengapresiasi apa yang saya kaji, bahkan saya disamakan dengan idola masa kecil saya dulu yaitu Nico Robin salah satu tokoh di serial anime one piece hahaha, meskipun beberapa orang masih belum tau perbedaan Filolog dan Arkeolog tapi saya memahami maksud mereka adalah memuji," kata Haekal.

Filologi sempat disebut ilmu tak penting

Kisah Haekal Pilih Kuliah S2 Filologi UIKisah Haekal Pilih Kuliah S2 Filologi UI Foto: Dok Pribadi Haekal

Lulusan S1 Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga (Unair) ini sempat merasa sedih lantaran ada seorang teman yang mengejek jurusan kuliah yang diambilnya. Bahkan jurusan Filologi dianggap sebagai ilmu tak penting.

"Jujur beberapa teman dulu mengejek untuk apa belajar hal-hal kuno seperti manuskrip yang jelas tidak akan menghasilkan uang berlimpah, juga bukan ilmu yang penting untuk masyarakat modern. Tapi saya tidak kecil hati, ayah selalu mengatakan bahwa rezeki pasti jodoh sudah diatur oleh sang kuasa," ujar Haekal.

Lebih lanjut, Haekal mengatakan sang ayahlah yang menjadi penyemangat dirinya. Saat itu ayahnya mengatakan kalimat bernada dukungan.

"Ayah mengatakan tidak ada ilmu yang tidak penting, orang yang berilmu tinggi pasti akan dicari. Dari situ saya semakin semangat belajar dan memperdalam Filologi," lanjut Haekal.

Haekal juga menjelaskan potensi karir bagi para lulusan jurusan Filologi. Terlebih, ilmu yang dimiliki para Filolog ini termasuk yang spesifik.

Dijelaskan Haekal, para lulusan Filologi tentu menjadi Filolog. Di samping itu juga terbuka kesempatan untuk menjadi kurator museum, perservator naskah, pakar budaya, kritikus, peneliti bahasa, leksikografer, kodikolog, dan juga bisa menjadi penerjemah tersumpah.

"Tentunya lulusan ini memiliki potensi di badan arsip, badan bahasa, lembaga kebudayaan seperti itu menurutku," ujar Haekal

Seperti apa materi pelajaran di jurusan Filologi dan apa saja kesulitannya? Klik halaman selanjutnya.

Kesulitan belajar di jurusan Filologi

Karena terbilang ilmu yang unik, ada beberapa kesulitan yang dialami Haekal selama mendalami ilmu membaca naskah kuno ini.

"Kesusahan tentu mengenai akses pada naskah. Banyak naskah yang masih belum didigitalisasikan jadi kami harus ke lokasi penyimpanan untuk mengakses naskah tersebut. Lalu penulis naskah sendiri yang kadang menulis tidak terbaca yang membuat kami harus merekonstruksi kata tersebut melihat dari konteks kalimat," jelas Haekal.

Membaca naskah kuno yang sebagian isinya tidak lengkap ini menjadi tantangan tersendiri bagi para Filolog. Dijelaskan Haekal, bagian naskah yang korup atau tidak terbaca, karena alasan kertas termakan hawa atau tersobek, membuat Filolog harus mencoba membaca dan memperkirakan maksud dari penulis naskah.

Tentu dibutuhkan ilmu dan teknik khusus untuk merangkai kalimat dalam naskah kuno. Apalagi naskah-naskah ini ditulis menggunakan huruf kuno. Dibutuhkan juga ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan isi naskah.

Tujuan dan harapan kuliah di jurusan Filologi

Mendalami ilmu Filologi membuat Haekal memiliki harapan agar para lulusan jurusan Filologi ini, termasuk dirinya, dapat membantu masyarakat luas dalam memahami dan mempelajari warisan nenek moyang.

Haekal juga menyampaikan tujuan utama dari seorang filolog adalah menghapus jarak antara masyarakat masa lalu dan masa kini agar mereka dapat berkomunikasi.

"Semoga juga pemerintah dapat lebih melakukan pengembangan pada bidang filologi ini, agar naskah-naskah yang masih ada di daerah-daerah bisa diselamatkan dan tidak jatuh pada tangan orang asing," pungkas Haekal.


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads