Riset PPKM Darurat UGM: Kurang Efektif di Jateng, Jabar, dan Banten

ADVERTISEMENT

Riset PPKM Darurat UGM: Kurang Efektif di Jateng, Jabar, dan Banten

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 16 Jul 2021 11:02 WIB
PPKM Bandung Terkini: Perbatasan Diperketat-Tanggapan Wagub Soal Perpanjangan
Foto: Wisma Putra/Detikcom/Riset PPKM Darurat UGM: Kurang Efektif di Jateng, Jabar, dan Banten.
Jakarta - Penerapan PPKM darurat hanya tersisa empat hari mulai Jumat (16/7/2021). Pemerintah sebelumnya memutuskan pelaksanan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 untuk menekan peningkatan kasus COVID-19.

Penerapan PPKM Darurat ini dikaji Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM, dalam riset berjudul Catatan Setengah Jalan PPKM Darurat. Secara umum PPKM darurat tampak berhasil mengurangi aktivitas masyarakat di ruang publik.

Namun dampak PPKM darurat tidak sama ketika ketika dipecah di tingkat provinsi. Riset big data ini menggunakan sumber google mobility, google trend, serta dari machine learning: similarweb.

Riset UGM ini mengungkapkan, peningkatan aktivitas masyarakat di area rumah paling tinggi selama PPKM darurat terjadi di Jawa Timur. Sedangkan paling rendah terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

"(Alhasil, PPKM Darurat terlihat) berjalan kurang efektif di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten (jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya)," ujar salah satu tim peneliti Cahyani Widi dikutip dari laman UGM.

PPKM Darurat berhasil meningkatkan aktivitas masyarakat Jawa Timur di area rumah sebanyak 2,71 persen. Sementara di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten hanya kurang dari satu persen.

Selama PPKM darurat, aktivitas masyarakat di tempat kerja terlihat menurun. Namun setelah dibreakdown, penurunan tidak terjadi di semua provinsi. Jawa Tengah mencatat peningkatan sebesar 0,57 persen.

Riset UGM ini juga mengungkapkan penurunan aktivitas masyarakat Yogyakarta di area retail dan rekreasi. Namun peningkatan mobilitas terjadi di area taman, sama dengan kejadian di wilayah DKI Jakarta.

Dengan kondisi ini, UGM memberikan rekomenasi terkait PPKM darurat yaitu:

1. Pemerintah perlu terus menyiapkan penambahan tempat tidur, posko, tenda, gedung darurat, ataupun selter.

2. Pemerintah juga perlu menggunakan sistem rujukan bertingkat antar fasilitas kesehatan (rumah sakit dan selter) yang berbasis pada tingkat gejala pasien sehingga penumpukan pasien di fasilitas kesehatan dapat diminimalkan

3. Membatasi arus masuk bagi orang dari luar negeri.

4. Mengoptimalkan kebijakan Work From Home (WFH) dan pembatasan mobilitas masyarakat di luar rumah, terutama di Bali

5. Pemerintah perlu memastikan distribusi tabung oksigen di seluruh fasilitas kesehatan terkendali dengan baik dan merata.

Rekomendasi ini telah disampaikan pada pemerintah. Tim riset Fisipol UGM ini juga mengingatkan, kondisi lapangan sebetulnya lebih kompleks dan rumit daripada yang dijelaskan pemerintah.


(row/row)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads