Dari Gaza ke Surabaya, Mahasiswa Palestina Ini Lulus Cum Laude di Tengah Perang

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 03 Nov 2025 07:00 WIB
Sondos Shnewra, mahasiswa asal Gaza, diwisuda S2 di UM Surabaya, Sabtu (25/10/2025). Foto: Dok Humas UM Surabaya/Uswah Sahal
Jakarta -

Di tengah gejolak perang yang belum mereda di tanah kelahirannya, Sondos Jehad Shnewra, mahasiswa asal Gaza, Palestina, berhasil menorehkan prestasi. Ia dinyatakan lulus jenjang magister dengan predikat cum laude.

Sebelumnya, Sondos menempuh pendidikan di Magister Pendidikan Islam,Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya sejak 19 September 2023. Pada Sabtu (25/10/2025), ia resmi diwisuda.

Sondos menempuh pendidikan di UM Surabaya melalui program beasiswa Lazismu Jawa Timur. Beasiswa tersebut membuka jalan baginya untuk melanjutkan studi S2 di bidang yang ia cita-citakan.

Saat memutuskan menempuh menempuh pendidikan di Indonesia, ia menuturkan orang tuanya sangat mendukung penuh. Ia dan keluarga tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat membela Palestina.

"Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur. Kampus ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah kedua bagi saya, tempat saya menemukan keluarga, persahabatan lintas bangsa, serta nilai-nilai kemanusiaan dan Islam yang hidup dalam keseharian," ujar Sondos dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (2/11/2025).

Berjuang Sambil Menahan Rindu ke Keluarga

Sondos mengaku selama dua tahun terakhir ini adalah masa yang sangat berat. Di satu sisi, ia harus segera menyelesaikan tugas akhir di Surabaya. Di sisi lain, ia khawatir karena keluarganya harus bertahan di tengah perang yang masih berkecamuk di Gaza.

Namun, Sondos sudah jauh-jauh menginjakkan kaki ke Indonesia. Karena itu, meski jauh dari rumah, ia memaksa diri untuk terus berjuang di samping berdoa untuk keselamatan keluarganya.

"Saya mohon doa untuk keluarga saya yang sekarang masih berada di Palestina. Saya bersyukur Allah memberikan sahabat-sahabat yang baik yang selalu mendoakan saya," katanya.

Beasiswa Jadi Simbol Harapan dan Persaudaraan Antarbangsa

Sondos melihat Indonesia sangat solid terhadap Palestina. Ia bersyukur karena kini semakin banyak beasiswa dari Indonesia yang ditawarkan untuk mahasiswa Palestina, seperti dirinya.

"Beasiswa ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga tentang harapan dan kemanusiaan," katanya.

Setelah lulus, Sondos bertekad untuk terus menjaga nama baik Paletina dan Indonesia. Ia juga berharap agar bisa melanjutkan lagi S3 dengan beasiswa.

Bergurau Minta Jodoh ke Rektor

Walau hatinya masih sedih karena konflik di Palestina tak kunjung usai, Sondos masih menyimpan sisi humor. Pada saat menyampaikan pesan di tengah wisuda, ia menutup sambutannya dengan meminta rekomendasi jodoh kepada rektor.

"Pak Rektor, apakah saya juga akan diberikan beasiswa S3? Hehe... atau mungkin ada rekomendasi jodoh untuk saya?" katanya.

Sang rektor pun menjawab candaan Sondos. Terkait beasiswa S3, Rektor UM Surabaya Mundakir menyatakan akan berusaha mengadakannya. Sementara itu, soal jodoh, sambil berkelakar ia menyatakan akan membentuk tim khusus, yakni Tim Jodoh Palestina-Indonesia UM Surabaya.

"Siapa tahu, lewat wisuda ini ada yang tergerak hatinya, ya kan? Kalau sampai dapat jodoh di Indonesia, berarti hubungan Palestina-Indonesia makin kuat bukan hanya secara diplomatik, tapi juga romantik," ujar Mundakir.



Simak Video "Video: Serangan Israel di Gaza Juga Tewaskan Pekerja Media"

(cyu/twu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork