Kegigihan Devi: Sempat Gagal Masuk ITB, Diterima, Jualan Donat-Jadi OB, Kini Lulus S2

ADVERTISEMENT

Kegigihan Devi: Sempat Gagal Masuk ITB, Diterima, Jualan Donat-Jadi OB, Kini Lulus S2

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 28 Mei 2024 13:00 WIB
Devi Ulumit Tias
Devi Ulumit Tias saat mengikuti program Indonesia Mengajar. Foto: Dok. pribadi Devi Ulumit Tias

Sempat Ikut Indonesia Mengajar dan Antar Siswa Olimpiade

Devi mengaku setelah lulus ingin mengikuti kegiatan yang baginya tidak biasa dan bermanfaat.

"Memang dulu tuh bener-bener pengin ke daerah, pengin bermanfaat," kata dia.

Akhirnya Devi pun ikut program Indonesia Mengajar di Musi, Banyuasin, Sumatera Selatan. Meski begitu, lantaran kondisi di daerah yang kurang, upah Indonesia Mengajar habis untuk kebutuhan anak didiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan saya bawa anak-anak ke olimpiade ya. Jadi saya belikan anak-anak alat-alat belajar. Misal saya pergi ke kota beli, jadi ya habis aja uang itu," kenangnya.

Saat masih kuliah pun Devi kerap melakukan tugas sosial. Dia sempat menjadi relawan di panti tunanetra.

ADVERTISEMENT

"Dulu cara saya untuk tidak merasa paling sengsara, dengan saya jadi apa gitu. Saya suka banget datang-datang ke pemulung gitu. Ngobrol gitu, jadi kita enggak ngerasa susah sendirian gitu," ujarnya.

Menurut Devi, justru karena dia dahulu tidak memiliki apa pun, maka tidak takut kehilangan apa pun juga.

Masih Ingin Lanjut S3

Setelah ikut Indonesia Mengajar selama kira-kira setahun setengah, dia sowan ke dosen yang dahulu menawarinya bekerja di proyek dan akhirnya bekerja di sana hingga sekarang.

Ibu satu anak ini sambil bekerja juga melanjutkan jenjang magister Teknik Kelautan ITB dan sudah lulus pada 2022 lalu.

"Sebenarnya konsentrasi utamanya memang di sini, konsultan, tapi saya juga di kampus bantu-bantu ngajar sekarang," kata Devi.

"Kalau dulu istilahnya mungkin dosen muda ya, bukan asisten mata kuliah juga bukan," kata dia.

"Shadow teacher kali ya istilahnya," sebut Devi.

Ke depannya, Devi ingin menjadi dosen non-PNS di ITB dan ada keinginan untuk melanjutkan ke jenjang S3.

"Saya mikirnya, kalau semakin banyak terlibat pekerjaan profesi, tentu kita makin tahu apa aplikasi dari ilmunya. Itu bisa dibagikan ke mahasiswanya. Ya harus sekolah lagi tentu ya," ungkap Devi.



Simak Video "Video: Kesederhanaan Siswa Kurang Mampu di Pelosok Sumbar Lolos Masuk ITB"
[Gambas:Video 20detik]

(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads