Kolaborasi Siswa & Guru, SMKN 2 Adiwerna Tegal Banjir Orderan Batik Ciprat

ADVERTISEMENT

Kolaborasi Siswa & Guru, SMKN 2 Adiwerna Tegal Banjir Orderan Batik Ciprat

fahri zulfikar - detikEdu
Minggu, 12 Nov 2023 12:00 WIB
Batik Ciprat
Foto: (Dok Kemendikbud)
Jakarta - Batik merupakan warisan budaya asal Indonesia yang memiliki ciri khas unik di setiap daerah. Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.

Selama ini, pembuatan batik yang paling dikenal ada tiga, yakni batik tulis atau batik tradisional, batik cap, dan batik print. Namun, semakin berkembangnya inovasi, muncul teknik batik ciprat.

Batik ciprat adalah batik yang dibuat dengan cara menciprat-cipratkan lilin malam ke lembaran kain. Motif yang dihasilkan pun beraneka ragam menyesuaikan hasil cipratannya.

Kini, batik ciprat banyak dikembangkan di berbagai daerah, di antaranya di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

SMK Turut Membuat Kreasi Batik Ciprat

Batik CipratBatik Ciprat Foto: (Dok Kemendikbud)

Sebagai warisan kemanusiaan, batik terus dikembangkan sesuai dengan kreativitas. Salah satu pengembangan ini dilakukan oleh SMKN 2 Adiwerna, Tegal pada batik ciprat, melalui Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil.

Dilansir dari laman Vokasi Kemdikbud, diketahui SMKN 2 Adiwerna telah mengembangkan batik ciprat sejak tahun 2000 jauh sebelum batik ciprat dikenal seperti sekarang ini.

Sejak saat itu sampai sekarang, SMKN 2 Adiwerna konsisten menjaga warisan budaya yang telah dikenal sejak abad ke-17 tersebut.

Terlebih, pada era fashion modern-tradisional seperti saat ini, permintaan batik ciprat di wilayah Kabupaten Tegal pun meningkat.

Hal ini dikarenakan setelah penetapan Peraturan Bupati Tegal Nomor 52 Tahun 2023 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal yang mewajibkan penggunaan batik ciprat.

SMKN 2 Adiwerna Kebanjiran Orderan

Berkat Perbup tersebut, seluruh instansi di Tegal kini banyak yang mencari batik ciprat. Situasi ini pun berimbas ke SMKN 2 Adiwerna yang kebanjiran orderan hingga ratusan lembar kain batik.

"Dengan banyaknya pesanan ini, para siswa bisa belajar mengaplikasikan ilmu dengan tepat dan sekaligus belajar kewirausahaan," kata Suharno, guru Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 2 Adiwerna.

"Kerja tim mereka juga semakin terasah karena membuat batik untuk jumlah yang besar butuh kerja tim yang solid," imbuhnya.

Kolaborasi Guru & Siswa

Menariknya, banjir orderan batik ciprat ini semakin menguatkan tim SMKN 2 Adiwerna. Terbukti dari para siswa dan guru yang saling bahu-membahu menyelesaikan pesanan batik ciprat. Bahkan kolaborasi itu berlangsung setiap hari.

Siswa Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil SMKN 2 Adiwerna, Esa Nirmala, mengaku pengalaman kolaboratif mengembangkan batik ciprat dan mendapatkan orderan banyak membuat kemampuannya terasah.

"Saya dulu ambil jurusan ini karena saya senang membatik. Pas awal pembelajaran teori itu saya kesulitan tetapi pas praktik sangat enjoy sekali. Apalagi sekarang setiap hari sibuk dengan membuat batik ciprat, semakin terasah lah kemampuan kita," tutur Esa.


(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads