Sejumlah siswa kelas XII SMKN 2 Solo terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2025 karena pihak sekolah gagal melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sekretaris Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Bekti Cahyo Hidayanto menjelaskan duduk perkara masalah tersebut.
Dilansir detikEdu, Bekti, mengatakan dari data tersebut pihak sekolah baru melakukan finalisasi pada hari penutupan yakni 31 Januari 2025 pukul 09:10. Padahal, pengisian PDSS telah dijadwalkan sejak 6 Januari.
"Lihat finalisasi data sekolah aja sudah tanggal 31 (Januari). Lah terus dari tanggal 6 Januari sampai 30 Januari itu ngapain gitu loh. Kebangetan kan," ujar Bekti dalam Sosialisasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 Program Diploma dan Sarjana UNS, Selasa (4/2/2025) yang disiarkan kanal Youtube UNS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SMKN 2 Solo kemudian melakukan finalisasi siswa eligible 30 menit setelah finalisasi data sekolah. Adapun finalisasi kurikulum baru selesai dikerjakan pada pukul 10:41. Artinya pada hari itu hanya tersisa sekitar 4 jam untuk mengisi secara manual data siswa.
"4 jam mereka mau memasukkan secara manual (nilai) 320 siswa enggak mungkinlah. Bercanda ini sekolah ini. Bergurau, memang main-main," ujar pengajar di Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Dia mengatakan hal itu sebenarnya tak hanya dilakukan oleh SMKN 2 Solo. Beberapa sekolah lain juga nampak mengisi PDSS dalam waktu yang terbilang mepet.
"Kayak gini nih banyak, yang enggak selesai kelakuannya kayak gini semua. Banyak menimpa sekolah terkenal ya kayak gini kelakuannya rata-rata," ujarnya.
"Saya lihat datanya, sekolah yang protes alasan jaringan, tapi ada sekolah yang kualitas lebih jelek bisa selesai," sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi memberikan waktu dua hari bagi SMKN 2 Solo untuk mengakses PDSS. Kelonggaran diberikan agar siswa SMKN 2 Solo bisa mendaftar SNBP 2025.
"Kita masih proses kan kemarin kepala sekolah sama murid dan wali murid ke Jakarta, kemudian dari kementerian diberi waktu dua hari ini akan dibuka lagi PDSS-nya," kata Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Ika Siwo dihubungi awak media, Selasa (4/2).
Ika mengatakan, keluhan mengenai sekolah yang telat melakukan finalisasi PDSS tidak hanya terjadi di SMKN 2 Solo. Persoalan ini menurutnya juga dialami beberapa sekolah lain di luar Kota Solo.
(afn/apl)