Moh. Arham Syaputra menjadi salah siswa SMKN 7 Palu yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP dari Kemendikbudristek. PIP untuk jenjang sekolah menengah atas memberikan bantuan kepada siswa sebanyak Rp 1 juta.
Arham, sapaannya, mengaku terbantu dengan adanya PIP ini. Sebab, bantuan dana tersebut bisa untuk membantu kebutuhan sekolah sekaligus meringankan orang tua.
"PIP ini sangat membantu saya bisa membeli kebutuhan sekolah dan kebutuhan orang tua saya," ucapnya kepada detikEdu.
Ia mengatakan ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, bantuan dana PIP ini membantunya.
Terlambat Membeli Baju Sekolah
Saat bercerita mengenai perjuangan saat sekolah, ia menjelaskan pernah terlambat memakai seragam sekolah SMKN 7 Palu lantaran belum bisa membelinya. Saat itu, ia memakai baju seadanya yakni hitam putih, sembari ia mendapatkan bantuan dan memiliki uang untuk mencicil seragam sekolah.
"Saat masuk di SMK 7 Palu, saya sangat kesulitan di ekonomi karena saya masih memakai baju putih hitam, sedangkan teman teman saya sudah memakai baju sekolah," kata Arham.
"Alhamdulillah (setelah) ada rezeki dan saya (bisa) mencicil baju sekolah," tambahnya.
Ingin Lanjut Kuliah di Politeknik Pelayaran
Selama belajar di SMKN 7 Palu, anak ketiga dari lima bersaudara ini tak hanya fokus di bidang akademik saja. Ia juga rutin mengembangkan minat dengan mengikut ekstrakurikuler drum band.
"Selama di sekolah saya aktif mengikuti drumband. Saya memilih ekskul itu karena saya tahu bagaimana bisa mengembangkan pukulan musik dan bisa belajar banyak," ungkapnya.
Ke depan, ia mengaku akan tes masuk POLAIRUD yakni Korps Kepolisian Perairan dan Udara. Kemudian ia juga ingin melanjutkan kuliah di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
"Saya sangat mau kuliah (PIP MAKASSAR) pelayaran," terang siswa kelas XI tersebut.
Titip Pesan buat Mendikbud Nadiem Makarim
Saat ini, sebagai pelajar dan siswa yang ingin meraih cita-cita, Arham ikut memberikan semangat kepada sesama pelajar di seluruh Indonesia. Terutama yang berada di Palu.
Menurutnya, kesulitan harus dihadapi agar dapat mempelajari begitu banyak hal yang dilalui.
"Mengalami kesulitan sama seperti mendaki gunung yang sangat tinggi. Memang sulit, tetapi kamu harus mempelajari begitu banyak kiat bertahan hidup di sepanjang jalan. Dan saat kamu mencapai puncak, akan menjadi salah satu yang terbaik dalam hidupmu," kata Arham dengan semangat.
Ia juga memberi pesan dan harapan kepada Menteri Pendidikan tentang pendidikan yang ia lihat di wilayahnya.
Arham menyoroti tentang perlunya siswa-siswa untuk lebih diperhatikan agar dibantu keberlanjutan studinya.
"Untuk pak Nadiem Anwar Makarim saya ingin melihat teman teman saya yang di luar sana untuk dibantu. Karena ekonomi, mereka tidak mampu membayar uang sekolah," katanya.
"Saya memohon untuk pak Nadiem Anwar Makarim untuk membantu teman-teman saya yang di luar sana ," tutup Arham.
(faz/pal)