Anak Muda Bisa Jadi Pahlawan Masa Kini, Pakar Sejarah Unair Ungkap Caranya

ADVERTISEMENT

Anak Muda Bisa Jadi Pahlawan Masa Kini, Pakar Sejarah Unair Ungkap Caranya

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 12 Nov 2023 07:00 WIB
Parade Juang sebagai rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Foto: Dok. Dinkominfo Surabaya)
Jakarta - Hari Pahlawan Nasional 10 November lalu menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menanamkan sikap perjuangan terhadap hal-hal yang sedang dihadapi. Kepahlawanan bisa dipahami lebih baik agar bisa ditanamkan pada masa kini.

Menurut pakar sejarah Universitas Airlangga (Unair), Prof Purnawan Basundoro SS MHum, Hari Pahlawan menjadi momentum untuk memperingati tekad dan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.

Meski begitu, hal terpenting yang harus ditekankan adalah tekad untuk melawan penjajahan di manapun termasuk masa kini.

"Peringatan setiap tanggal 10 November adalah sebagai simbol, tapi yang terpenting yaitu tekad untuk melawan penjajah di mana pun," ujarnya dikutip dari rilis di laman resmi Unair, Jumat (10/11/2023).

Arti Pahlawan pada Masa Kini

Memang dulu, pahlawan disebutkan sebagai seseorang yang berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Namun kini, arti kata pahlawan bisa bermakna sangat luas berdasarkan keadaan dan tantangan yang hadir di setiap zaman.

Sehingga mungkin saja pahlawan hadir di sosok anak muda masa kini di mana mereka mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat.

Agar anak muda bisa disebut sebagai pahlawan, ia harus menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi umat manusia dan menyelesaikan permasalahan bangsa ini.

"Kalau sekarang makna pahlawan itu memiliki perspektif yang lebih luas. Hal itu karena, apa yang dihadapi berbeda. Sehingga, para inovator yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa inilah yang disebut pahlawan," terang Prof Purnawan.

Cara Jadi Pahlawan Masa Kini

Salah satu yang bisa dilakukan agar anak muda khususnya mahasiswa menjadi pahlawan masa kini adalah terus mewarisi tekad para pahlawan zaman dahulu. Purnawan membocorkan caranya.

Anak muda harus bisa berpikir kreatif untuk terus berinovasi dan kritis untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Dengan begitu, anak muda bisa membantu dalam menyelesaikan tantangan atau permasalahan yang ada pada bangsa Indonesia.

Terlebih di usia 100 tahun Indonesia tepatnya pada tahun 2045, bangsa ini akan memiliki bonus demografi. Saat itu, para pemuda akan memasuki usia emas.

Untuk menyongsongnya, para pemuda harus memiliki persiapan yang serius. Karena, jika tidak bonus demografi akan terbuang sia-sia.

"Karena jika tidak, hal tersebut hanya menjadi bonus sia-sia belaka," pungkasnya.

Jadi, apakah kamu siap menjadi pahlawan masa kini detikers?


(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads