Diagnosis kanker pada kalangan anak muda menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Di berbagai negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, semakin banyak anak muda yang terkena kanker.
Data American Cancer Society (ACS) hingga 2021 menyebutkan, jumlah kasus kanker dini yang terjadi pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun, semakin meningkat. Peningkatan ini mencapai 1-2% setiap tahunnya di AS.
Peningkatan ini juga ditunjukkan dalam data dari jurnal BMJ Oncology. Analisis data kesehatan global tersebut, menemukan bahwa terdapat lonjakan sebesar 30% pada kasus kanker dini antara tahun 2019 dan 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli onkologi di Pusat Kanker Komprehensif Kedokteran Universitas Chicago, mengatakan banyak pasien berusia 30-an dan 40-an tahun di AS, yang menderita banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara, kolorektal, serta kanker kepala dan leher.
Sementara di Inggris, kasus kanker pada kelompok usia 25-49 tahun meningkat sebesar 22% antara 1990-an hingga 2018. Peningkatan ini jadi yang paling besar dibandingkan kelompok usia lainnya.
Di Indonesia, bahkan kasus kanker cukup banyak terjadi pada kelompok anak. Data Globocan tahun 2020 menunjukkan, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156.
Jenis Kanker yang 'Menyerang' Anak Muda
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Public Health pada Juli 2024, menganalisis perbedaan di antara orang dewasa yang lahir di AS antara tahun 1920 dan 1999.
Hasilnya, penelitian menemukan bahwa tingkat kejadian kanker meningkat pada generasi muda, khususnya Generasi X dan Milenial yakni 17 dari 34 jenis kanker. Kanker yang banyak diderita pada kelompok anak muda ini di antaranya kanker payudara, pankreas, dan lambung, demikian dilansir Yale Medicine.
Dalam laporan ACS pada 2024, peningkatan kanker umum di kalangan anak muda terjadi pada kasus seperti kanker payudara, prostat, dan endometrium, serta kanker kolorektal dan serviks.
Meski kanker kolorektal banyak menyerang orang lanjut usia, nyatanya kini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria berusia di bawah 50 tahun dan urutan kedua pada wanita pada kelompok usia tersebut. Jumlahnya terus meningkat pada orang berusia 55 tahun ke bawah sejak pertengahan tahun 1990an, menurut ACS.
Apa Penyebab Banyak Anak Muda Terkena Kanker?
Sampai saat ini, para ilmuwan dan peneliti masih terus menjadi faktor spesifiknya secara pasti. Namun, faktor gaya hidup dikatakan ikut berpengaruh.
"Kami belum mengidentifikasi alasan pastinya, meskipun kemungkinan besar terkait dengan banyak faktor -mungkin termasuk gaya hidup atau lingkungan," kata Adam DuVall, MD, MPH, ahli onkologi dewasa dan anak dari UChicago Medicine, dikutip dari uchicagomedicine.org, Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut, DuVall mengungkapkan kemungkinan lainnya, seperti:
1. Peradangan kronis
Hal ini berkaitan dengan respons tubuh terhadap cedera dan "penyerang". Ini dapat disebabkan oleh rendahnya aktivitas fisik, obesitas, stres kronis, infeksi berkepanjangan, atau paparan racun kronis.
2. Kelahiran di kemudian hari dan/atau memiliki lebih sedikit anak
Faktor reproduksi juga dapat menyebabkan risiko kanker payudara, ovarium, atau endometrium yang sedikit lebih tinggi.
3. Perubahan mikrobioma usus
Ketika jaringan bakteri yang rumit ini kehilangan keseimbangan - mungkin karena makanan olahan, mikroplastik, atau zat lain - tumor akan lebih mudah tumbuh.
"Ketimpangan dalam layanan kesehatan dapat membatasi akses terhadap makanan sehat dan pengobatan tepat waktu," tutur DuVall, menyebutkan faktor kesenjangan layanan kesehatan dalam kasus kanker.
Faktor Pemeriksaan Rutin yang Belum Dilakukan Sejak Dini
Ahli onkologi medis dari Yale Medicine, Jeremy Kortmansky, MD, perbedaan kasus kanker pada usia lanjut dan anak muda terletak pada usia itu sendiri. Menurutnya, diagnosis pada usia lanjut akan sangat berbeda dengan diagnosis 'dini' pada anak muda.
Selain itu, karakter dari kanker tertentu juga berbeda. Misalnya, kanker payudara, cenderung lebih agresif pada orang dewasa muda.
"Orang dewasa yang lebih muda cenderung memiliki kanker yang tampak lebih agresif. Penyakit ini juga cenderung muncul pada stadium lanjut yang tidak hanya disebabkan oleh keterlambatan diagnosis," jelasnya, dikutip dari yalemedicine.org.
Menyoal terkait kemunculan kanker pada kelompok usia muda, pakar sepakat bahwa hal ini berkaitan dengan pemeriksaan rutin yang belum dilakukan anak muda. Meski jejak gaya hidup sehat, pemeriksaan dini penting dilakukan karena kasus kanker juga bisa disebabkan karena riwayat keluarga.
"Seringkali ada penundaan antara timbulnya gejala dan prosedur diagnostik sebenarnya untuk menemukan kanker," kata Dr Kortmansky.
"Beberapa di antaranya mungkin disebabkan oleh pasien yang berpikir, 'Saya baru berusia 40 tahun, mungkin ini bukan kanker, bukan?' Di lain waktu, dokter mungkin mengira pendarahan rektal pada pasien muda hanyalah tanda wasir, jadi penting bagi Anda untuk melakukan pertolongan (sejak dini)," tambahnya.
Pentingnya pemeriksaan kesehatan secara dini juga disampaikan oleh ahli onkologi ginekologi dari UChicago Medicine, Nita Karnik Lee, MD, MPH. Ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan agar dapat mengetahui penyakit mereka secara dini.
Ia mengatakan, orang-orang dari segala usia tidak boleh ragu untuk menemui dokter jika ada kekhawatiran tentang kanker. Sebab, mengambil tindakan dini dapat membantu memastikan perawatan yang cepat dan tepat.
"Penting untuk mengidentifikasi gejala peringatan tersebut dan memberikan perhatian sesegera mungkin," tutur Lee.
Sementara itu, kondisi yang tak kalah penting untuk waspada terhadap kanker, menurut pakar, yakni menjaga olahraga, nutrisi, serta hindari merokok dan minum alkohol.
(faz/pal)