Sejarah Balkon: Dari Mimbar Penguasa hingga Ruang Santai Masa Kini

Sejarah Balkon: Dari Mimbar Penguasa hingga Ruang Santai Masa Kini

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Minggu, 23 Mar 2025 16:33 WIB
Woman on her balcony enjoying the sun
Ilustrasi balkon (Foto: Getty Images/draganab)
Jakarta -

Balkon merupakan bagian hunian yang sering dijumpai di rumah-rumah 2 lantai ataupun apartemen. Bentuknya seperti teras kecil yang berada di lantai atas.

Mengutip Britannica, balkon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-19. Balkon pun berkembang menjadi lantai yang multifungsi.

Bukan cuma sebagai pemanis rumah, balkon mempunyai fungsi yang cukup beragam. Mengutip dari Balcony Guide, balkon bisa menjadi tempat bersantai, ruang penyimpanan, hingga tempat berkebun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balkon sebenarnya mirip halaman depan atau teras. Namun, jangan tertukar dengan teras. Biasanya teras berada di depan pintu masuk dan dilewati saat hendak masuk ke rumah. Sementara itu, balkon bisa diakses apabila kamu sudah masuk ke dalam rumah.

Ternyata balkon telah digunakan sejak lama. Bahkan sejarah dari kemunculan balkon ini cukup panjang. Sebab, balkon ini tidak hanya ditemukan di Eropa atau Amerika, melainkan Asia terutama negara timur tengah.

ADVERTISEMENT

Sejarah Balkon

Mengutip dari BBC, balkon telah menjadi bagian dari desain arsitektur yang telah dipakai sejak ribuan tahun lalu. Di mana bentuknya akan berbeda-beda, mengadaptasi dari kebudayaan setempat.

Dalam buku Sunlight and Shade in the First Cities, arkeolog perkotaan Mary Shepperson berpendapat bahwa balkon mungkin berasal dari tahun 3000 SM di Iran. Hal ini bermula dari seorang Mesopotamia kuno membangun tembok pembatas yang menjorok untuk melindungi jalan dari terik matahari.

Domus Web menuliskan, balkon diciptakan di Persia dan Mesir. Di mana fungsinya sebagai tempat seremonial tertentu, mirip dengan mimbar. Selain itu, balkon juga berperan sebagai tempat penting bagi para penguasa jaman dulu muncul menyapa rakyatnya.

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkap dalam buku Ancient Egypt: Anatomy of a Civilization, arkeolog Inggris Barry Kemp menguraikan bagaimana "balkon-istana" dirancang sebagai "latar teater" bagi para pemimpin untuk tampil di hadapan rakyatnya.

Di Roma kuno, salah satu balkon paling tua, Maenianum adalah platform terbuka bagi kaisar dan senator untuk menyaksikan gladiator berkompetisi di Colosseum dan dilihat oleh publik.

Kejadian bersejarah juga banyak berlatar di sebuah balkon. Mulai dari Adolf Hitler mengumumkan pengambilalihan Austria di balkon Istana Kekaisaran di Wina hingga Churchill merayakan berakhirnya perang dunia II di balkon Istana Buckingham, Inggris.

Selama Renaisans, balkon menjadi karya seni dan "simbol status" yang tujuan utamanya adalah estetika, bukan fungsional. Namun, seiring berjalannya waktu, balkon memiliki fungsi dan tujuan baru.

Saat ini, bangunan apa pun apabila dirasa butuh bisa membuat balkon. Mulai dari bangunan 2 lantai, ruko, apartemen, rumah susun, rumah sakit, hingga sekolah sekali pun bisa memiliki balkon. Fungsinya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, misalnya melihat pemandangan di luar, area bersantai, area berjemur, area tempat menjemur pakaian, dan lainnya.

(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads