Hari Pahlawan di Kota Surabaya: Gerak Jalan & Napak Tilas Perjuangan Pahlawan

ADVERTISEMENT

Hari Pahlawan di Kota Surabaya: Gerak Jalan & Napak Tilas Perjuangan Pahlawan

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 10 Nov 2023 17:00 WIB
poster Hari Pahlawan 2023
Foto: Freepik
Jakarta -

Surabaya, 10 November 1945 menjadi hari menyeramkan bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, kota yang kini disebut sebagai Kota Pahlawan itu sempat menjadi "neraka".

Setidaknya 20.000 rakyat sipil menjadi korban dan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kotanya karen pertempuran antara pejuang Indonesia dengan tentara sekutu Inggris. Tak hanya warga Indonesia, prajurit Inggris juga dikabarkan tewas, hilang, dan luka-luka dengan jumlah 1600 orang.

Kini, 78 tahun telah berlalu. Bangsa Indonesia tetap memberikan penghormatan kepada pejuang dan rakyat yang gugur dengan peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai kota yang menjadi saksi bisu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, Surabaya juga memiliki satu perayaan khas Hari Pahlawan.

Dikutip dari jurnal Avatara Volume 6, No. 2, Juli 2018 berjudul "Peran Mayjen Sungkono dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Jawa Timur tahun 1945-1950" karya Irkhul Luklui, kota Surabaya punya perayaan gerak jalan Mojokerto-Surabaya (Mojosuro) yang diadakan pada bulan November setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

Gerak jalan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1955 sampai 1958 dengan rute Pandaan-Surabaya. Rute ini adalah jalan yang sama dengan jalur gerilya para pejuang Surabaya kala itu termasuk komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Kota Surabaya, Mayjen Sungkono dan masih terus dilakukan hingga saat ini.

Sejarah Gerak Jalan Mojosuro

Mengutip detikJatim, Jumat (10/11/2023) gerak jalan ini dilakukan untuk memperingati berbagai sejarah bangsa Indonesia.

Begini penjelasannya:

1. 1955-1958

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gerak jalan di masa ini menggunakan rute jalur gerilya para pejuang Surabaya yakni Pandaan-Surabaya. Namun, perayaannya untuk memperingati pertahanan sektor selatan Sungai Brantas uang dikenal dengan Batalyon Tjipto dan Abdullah.

2. 1959-1964

Rute gerak jalan dialihkan ke Mojokerto-Surabaya. Acaranya untuk memperingati pertahanan sektor barat yang dikenal dengan Batalyon Laskar Hizbullah.

3. 1965-1967

Gerak jalan Mojosuro ditiadakan karena terjadi Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.

4. 1968

Gerak jalan Mojosuro kembali digelar oleh KONI Jawa Timur.

5. 1974-1997

Gerak jalan Mojosuro digelar secara rutin dan dikelola oleh Pemprov Jawa Timur.

6. 1998-2005

Memasuki era reformasi, situasi politik dan ekonomi tidak stabil sehingga gerak jalan ditiadakan

7. 2006-2022

Di mulai pada tahun 2006-2019 gerak jalan Mojosuro digelar kembali secara rutin. Namun pada tahun 2020-2022 kegiatan ditiadakan karena pandemi Covid-19.

8. 2023

Pada peringatan Hari Pahlawan, Gerak Jalan Perjuangan Mojosuro (GMS) 2023 diselenggarakan sejauh 56 km pada tanggal 4-5 November 2023.

Dengan total peserta sebanyak 8.041 orang dari seluruh kelompok usia, GMS 2023 menjadi bagian napak tilas sejarah perjuangan dan kepahlawanan.

Di mulai dari lapangan Raden Wijaya Surodinawan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan GMS 2023 dimulai dari Kerajaan Majapahit.

Sedangkan GMS berakhir di Tugu Pahlawan Surabaya. Disediakan pula hadiah yang mencapai angka Rp 102,5 juta untuk para peserta gerak jalan.

Nah itulah perayaan Hari Pahlawan yang ada di Kota Surabaya. Kalau detikers, bagaimana cara merayakan Hari Pahlawan 10 November ini?




(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads