Pendidikan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas generasi penerus Indonesia. Meski begitu, masih ada anak-anak yang harus kesulitan mendapatkan pendidikan, terutama mereka yang tinggal di pedalaman.
Salah satunya adalah anak-anak di pedalaman Nusa Tenggara Timur tepatnya di Desa Susulaku, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara. Anak-anak di desa ini harus mengenyam pendidikan di gedung sekolah seadanya.
detikcom pun berkesempatan untuk menyambangi sekolah dari anak-anak yang ada di pedalaman ini. Jaraknya pun cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara, Kefamenanu, kurang lebih sekitar 1 jam.
Kami harus melewati jalan kecil yang rusak dan berbatu. Di sisi kanan dan kiri kami hanya ada hutan dan semak belukar yang cukup lebat. Untuk masuk ke bangunan sekolah pun kami harus melewati jalan bertanah dan berbatu yang hanya bisa dimasuki 1 mobil.
Ketika kami sampai di sana betapa terkejutnya karena bangunan sekolah yang ditempati oleh anak-anak tersebut. Dinding dari sekolah para anak-anak itu terbuat dari kayu dengan atapnya dari seng.
SD Negeri Manuinhau adalah nama dari sekolah dari sekitar 44 anak yang terdiri dari 3 ruangan kelas. Anak-anak pun harus belajar dengan fasilitas seadanya seperti papan tulis yang seadanya dan juga buku yang tak banyak.
Meski begitu, anak-anak nampak semangat dalam mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh guru. Kami pun mencoba untuk berinteraksi dengan para anak-anak di SD Manuinhau lewat beberapa kuis.
Kepala Sekolah SD Manuinhau Maria Anita mengatakan anak-anak di SD Manuinhau memang punya fasilitas yang terbatas, namun keinginan mereka untuk belajar sangatlah tinggi. Penyerapan dari anak-anak pun sangat cepat.
"Kalau sesuai dengan anak-anak ini punya kelebihan tersendiri, walaupun terbatas fasilitasnya tapi mereka mampu belajar untuk membaca, berhitung jadi cepat belajarnya kalau diarahkan betul. Tapi mungkin kurang perhatian dari orang tua jadi mereka suka lalai dari ke sekolah," kata Maria kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Baca Selanjutnya >>>
Simak Video "Kisah di Balik Resort Satu-satunya di Kota Kecil Wini"
(fhs/ega)