Sulawesi Tenggara - Kehadiran akses internet turut mendorong lahirnya berbagai inovasi di SMPN 1 Wawonii Timur. Sosok kepala sekolah bertekad membawa sekolahnya ke era digital.
Tapal Batas
Guru Berprestasi Bawa Inovasi Digital di Sekolah Pedalaman Konawe

Kehadiran akses internet turut mendorong lahirnya berbagai inovasi teknologi bahkan di wilayah terpencil, seperti yang terlihat di SMPN 1 Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan. Di sekolah ini menyimpan kisah inspiratif tentang bagaimana internet dan teknologi dapat mengubah cara belajar dan mengajar di daerah yang semula minim infrastruktur.
Di balik semua perubahan ini, ada sosok Ansarullah Thamrin Mardhan, Kepala Sekolah yang bertekad membawa sekolahnya ke era digital. Ansarullah sudah tak asing dengan tantangan pendidikan di wilayah terpencil. Pada tahun 2015 saat memulai kariernya di sebagai guru di Konawe Kepulaian, ia telah merasakan terisolasi dari dunia digital.
Pada masa itu, pembelajaran sangat bergantung pada media tradisional seperti papan tulis dan buku teks. Akses internet yang dibutuhkan untuk mendukung kurikulum 2013, yang menuntut integrasi teknologi pun sangat sulit dicapai. Siswa hanya diberikan tugas mencari informasi di perpustakaan, yang koleksinya terbatas, dan membuat kliping yang sudah dianggap canggih pada waktu itu.
Namun, segalanya berubah ketika internet mulai masuk ke Wawonii Timur. Internet juga telah mengubah cara guru dalam mengajar.
Jika internet adalah kunci yang membuka pintu perubahan, aplikasi digital adalah alat yang membawa pendidikan di SMPN 1 Wawonii Timur ke level yang lebih tinggi. Di bawah kepemimpinan Ansarullah, sekolah ini mengembangkan beberapa aplikasi berbasis TIK yang menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan dan mendorong efisiensi dalam berbagai aspek pendidikan.
Salah satu aplikasi terobosan yang lahir dari ide cemerlang Ansarullah adalah CBT Offline (Computer-Based Test Offline). Aplikasi ini telah membawa Ansarullah meraih Juara 1 tingkat provinsi dalam lomba karya tulis ilmiah inovasi guru pada tahun 2023. Aplikasi ini memungkinkan pelaksanaan ujian berbasis komputer tanpa perlu akses internet langsung. Namun, bagi guru yang menginput soal bisa dilakukan dari mana saja melalui jaringan internet.
Selain itu, lanjut Ansarullah, aplikasi Sistem Absensi Barcode (SABAR) telah membantu membentuk kebiasaan disiplin pada siswa. Dengan menggunakan kartu pelajar yang memiliki barcode, siswa dapat melakukan absensi setiap pagi. Setiap kali mereka terlambat, status absensinya langsung tercatat, dan ini memberi dampak langsung pada kebiasaan mereka.
Sistem ini juga memberikan poin tambahan bagi siswa yang datang lebih awal. Semakin cepat mereka datang, semakin tinggi poin yang didapat.
Meski telah meraih segudang prestasi, Ansarullah berkomitmen akan terus melahirkan inovasi baru. Ia juga berencana untuk mengintegrasikan semua aplikasi dan dapat diakses oleh orang tua. Terlebih saat ini sekolahnya telah dilengkapi dengan BAKTI Aksi (Akses Internet) dari BAKTI Komdigi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi.
Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat total 35 stasiun pemancar atau tower BTS yang telah dibangun di Konawe Kepulauan sejak tahun 2018 hingga 2022. Sebanyak 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) juga telah dihadirkan BAKTI Komdigi untuk mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi bagi masyarakat Wawonii.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!