Waspada! Modus Penipuan Catut Nama Pejabat UI

Jakarta -

Universitas Indonesia (UI) mengimbau seluruh sivitas akademika serta masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap indikasi penyalahgunaan identitas pejabat UI oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

"Modus penipuan tersebut dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi, mulai dari panggilan telepon, pesan singkat, aplikasi perpesanan instan, hingga surat elektronik," bunyi keterangan tertulis UI yang dikutip Minggu (14/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangannya, UI menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam merespons setiap bentuk komunikasi yang mengatasnamakan pejabat universitas.

Masyarakat diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh permintaan atau informasi yang berpotensi merugikan, terutama jika disampaikan melalui saluran komunikasi pribadi.

"UI mengharapkan kerja sama seluruh sivitas akademika, mitra, dan masyarakat untuk senantiasa berhati-hati serta tidak mudah terpengaruh oleh upaya penipuan yang dapat merugikan berbagai pihak," dikutip dari keterangan tersebut.

UI juga mengajak seluruh sivitas akademika, mitra, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah praktik penipuan dengan selalu melakukan verifikasi sebelum menindaklanjuti pesan atau permintaan yang mencurigakan.

Sejumlah pelaku penipuan yang mengatasnamakan pejabat UI telah ditindak sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

Modus tersebut diketahui mencatut nama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Ir Mahmud Sudibandriyo, MSc, PhD; Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya Ahmad Gamal SArs, MSi, MUP, PhD; serta Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof Dr Hamdi Muluk, MSi.

Beberapa nomor telepon terdeteksi melakukan penipuan dan harus diwaspadai, antara lain +62 813-8590-5757, +62 812-2995-4466, +62 858-1014-5886.

UI menegaskan seluruh komunikasi resmi universitas hanya disampaikan melalui saluran dan akun institusional yang sah. Apabila menemukan indikasi penipuan serupa, masyarakat diminta segera melaporkannya kepada pihak berwenang atau kanal resmi Universitas Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, UI menyampaikan beberapa imbauan penting antara lain:

Tidak menanggapi permintaan dalam bentuk apa pun yang mengatasnamakan pimpinan UI tanpa melakukan verifikasi resmi.
Memastikan keaslian informasi dengan melakukan pengecekan melalui kanal resmi UI, antara lain:
1. Domain e-mail resmi Universitas Indonesia (...@ui.ac.id)
2. Situs web resmi Universitas Indonesia (https://www.ui.ac.id)
3. Nomor kontak resmi unit kerja terkait
Tidak memberikan data pribadi, informasi sensitif, maupun melakukan transaksi keuangan berdasarkan permintaan yang mencurigakan atau tidak dapat diverifikasi kebenarannya.