Pekan Inovasi & Riset Nasional ke-20 Hasilkan Banyak Riset, Apa Langkah BRIN?

Pekan Inovasi & Riset Nasional ke-20 Hasilkan Banyak Riset, Apa Langkah BRIN?

Rahma Indina - detikEdu
Rabu, 13 Jul 2022 17:30 WIB
Peneliti di Pekan Riset dan Inovasi Nasional ke-20 di NTB
Foto: Rahma Indina/detikedu/Peneliti di Pekan Riset dan Inovasi Nasional ke-20 di NTB
Mataram -

Hasil akhir dari rangkaian Pekan Inovasi dan Riset Nasional (PIRN) ke-20 di Nusa Tenggara Barat (NTB) berupa laporan riset dari para peserta siswa maupun guru. Sebagai penyelenggara, apa tindak lanjut dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)?

Koordinator Pembinaan Talenta Muda Riset dan Inovasi BRIN Yutainten memastikan, laporan penelitian para peserta akan diserahkan kembali pada pihak pemerintah daerah setempat maupun pihak yang terlibat. Utamanya, hasil riset dijadikan sebagai bahan evaluasi yang dapat bermanfaat bagi kepentingan wilayah penelitian.

"Laporan penelitian ini akan menjadi basic (dasar) yang akan kami kembalikan pada pemerintah daerah dan komunitas-komunitas yang terlibat sebagai narasumber," tutur Yuta kepada wartawan, di sela-sela acara Pekan Inovasi dan Riset Nasional ke-20 di NTB, Rabu (13/7/2022).

"Jadi (hasil riset) tidak berhenti hanya dari (kegiatan PIRN) mudah-mudahan," tambahnya.

Langkah pertama yang dilakukan BRIN, kata Yuta, pihaknya akan mencoba mengumpulkan dan mensintesis seluruh hasil riset menjadi satu kesimpulan padu.

"Sehingga kalau kami serahkan pada pemerintah daerah, (hasil riset) akan lebih mempermudah melihat situasi yang ada," terang dia.

Pasalnya, topik penelitian yang diangkat oleh para peserta PIRN ke-20 ini cukup beragam. Penyintesisan hasil riset itulah, menurut Yuta, untuk menghindari kebingungan bagi pihak yang terlibat dalam mempertimbangkan rekomendasi dari peserta.

Fokus penelitian peserta PIRN di NTB bertempat di Tiga Gili yakni, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Lombok Utara. Penelitian yang diangkat adalah potensi dan permasalahan sumberdaya alam maupun sosial di tiga gili tersebut.

"Dari mulai kualitas air, gerakan komunitas setempat, konservasi lingkungan dalam arti pengendalian sampah, lalu pemanfaatan potensi danau-danau," jelas Yuta.

Tidak hanya topik penelitian bidang IPA, Yuta juga menyebutkan ada beragam topik bidang IPS yang bisa diangkat oleh peserta. Seperti akulturasi atau pelestarian bahasa lokal hingga dampak perkawinan campuran di daerah pariwisata.

Sebagai informasi, PIRN ke-20 di NTB telah memasuki hari ke-3. Para peserta siswa dan guru IPA mulai mengolah sampel di laboratorium. Sedangkan siswa dan guru IPS mengambil sampel di lokus penelitian tiga gili tersebut.

Kegiatan ini sudah dibuka sejak Senin, (11/7/2022) dengan segmen Inspirational Talks. Dalam segmen tersebut, BRIN mengundang sejumlah CEO startup terkemuka di Indonesia sebagai pembicara.



Simak Video "Penjelasan Kepala BRIN soal Penutupan Kantor di Daerah"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/nwy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia