India merupakan negara yang dikenal kaya akan rempah-rempah. Namun tak hanya itu, mereka juga memiliki ribuan bahasa ibu.
Negara seluas 3.287 jutakm² itu memiliki sejarah yang panjang dalam bahasa. Dikabarkan jika mereka memiliki ribuan bahasa ibu yang telah disampaikan secara turun temurun.
Menurut unggahan dalam laman Kementerian Pendidikan India, India memiliki 1.652. Kini, pemerintah India meresmikan 22 bahasa resmi dalam konstitusi India.
22 Bahasa Resmi India
Bahasa-bahasa yang telah diresmikan oleh Pemerintah India termasuk:
Assam
Bengali (Bangla)
Dogri
Gujarati
Hindi
Kashmir
Konkani
Maithili
Marathi
Nepali
Oriya
Punjabi
Sanskerta
Santali
Sindhi
Urdu
Kannada
Malayalam
Manipuri
Tamil
Telugu
Urdu
Bahasa Ibu di India
Dari 1.652 bahasa ibu ini, 184 atau setidaknya 112 memiliki lebih dari 10.000 penutur. Ada perkiraan lain yang menyebutkan jumlah tersebut lebih tinggi atau lebih rendah.
India juga dinilai sebagai rumah bagi 398 bahasa, termasuk 387 bahasa yang masih hidup dan 11 bahasa yang telah punah.
Uniknya, India memiliki 25 sistem penulisan yang aktif digunakan pada tahun 1990-an. Saat membaca buku di India, kamu bisa menemukan setidaknya ada 50 bahasa yang dipakai.
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia juga memiliki ratusan bahasa. Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melaporkan Indonesia memiliki 718 bahasa daerah.
Sebagian besar bahasa yang digunakan di Indonesia memiliki basis Austronesia. Rumpun bahasa Austronesia terbagi menjadi beberapa kelompok besar, yang di dalamnya terdapat bahasa-bahasa yang berkerabat dekat.
Misalnya di Jawa terdapat tiga bahasa utama, Jawa, Sunda, dan Madura, sementara di Sumatra terdapat puluhan bahasa dengan dialek-dialek yang berbeda. Di Indonesia bagian timur, setiap pulau memiliki bahasanya sendiri, yang seringkali tidak dipahami di pulau-pulau tetangga.
Kendati demikian, Indonesia hanya memiliki satu bahasa nasional yakni bahasa Indonesia. Menurut Ensiklopedia Britannica, bahasa ini berevolusi dari gaya sastra bahasa Melayu yang digunakan di istana-istana kerajaan di wilayah Riau-Jambi di Sumatra bagian timur.
Perbedaan antara bahasa Melayu baku dan bahasa Indonesia baku sebagian besar terletak pada idiom dan kosakata tertentu. Pada tahun 1972, Indonesia dan Malaysia menyepakati ejaan bahasa yang direvisi secara seragam sehingga komunikasi dapat ditingkatkan dan literatur dapat dipertukarkan secara lebih bebas antara kedua negara.
Simak Video "Video: Merawat Bahasa Daerah Itu Penting Nggak Sih?"
(nir/pal)