4 Hal Ini Tidak Pernah Dilakukan Orang Tua yang Membesarkan Anaknya dengan Sukses

ADVERTISEMENT

4 Hal Ini Tidak Pernah Dilakukan Orang Tua yang Membesarkan Anaknya dengan Sukses

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 20 Mei 2025 09:00 WIB
Ilustrasi Konflik Anak Remaja dan Orang Tua
Foto: iStock/Ilustrasi orang tua dan anak yang beranjak remaja
Jakarta -

Anak yang dibesarkan dengan sukses ternyata dipengaruhi oleh pengasuhan orang tuanya. Pengasuhan ini memiliki ciri tertentu yang sudah terbentuk sejak anak usia dini.

Pakar pendidikan lulusan Universitas Cornell di Amerika Serikat, Theo Wolf, telah membimbing anak-anak yang diterima di Harvard, Stanford, dan Princeton. Selama 10 tahun, ia menemukan pola tertentu yang ada dalam pengasuhan orang tua dari anak-anak yang sukses secara akademik.

Pola pengasuhan itu, membentuk murid-murid yang tumbuh dengan percaya diri, percaya dengan minat mereka, belajar bisnis, hingga mendapatkan penghargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyaksikan murid-murid saya tumbuh menjadi orang dewasa muda yang luar biasa dan percaya diri, mengejar minat mereka, memulai bisnis, mengembangkan proyek-proyek kompleks, menggalang dana, dan memenangkan penghargaan," kata Theo, dikutip dari CNBC.

"Mereka juga diterima di banyak institusi selektif, termasuk Harvard, Princeton, dan Stanford," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lantas apa saja pengasuhan yang dilakukan para orang tua?

4 Hal Ini Tidak Pernah Dilakukan Orang Tua yang Membesarkan Anaknya dengan Sukses


1. Tidak pernah melindungi anak-anak dari kegagalan

Sejak kecil tentu anak-anak akan menemui kegagalan. Mulai dari nilai di sekolah, kekalahan dalam lomba, hingga gagal diterima sekolah impian.

Namun, orang tua yang berhasil mendidik anaknya sukses, tidak membiarkan anaknya menghindari kegagalan. Orang tua justru akan mendukung anak menghadapi dan menerima kegagalan.

Cara ini akan membantu anak-anak lebih yakin dan mengubah sudut pandang mereka. Anak-anak juga akan belajar untuk menghadapi kenyataan.

"Kegagalan dan penolakan bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga. Dan meskipun tidak demikian, anak-anak akan mengembangkan keberanian dan memposisikan diri mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan," kata Theo.

2. Tidak pernah mengerjakan tugas sulit anak-anaknya

Banyak orang tua ingin agar anaknya menemui hal yang mudah, sehingga mereka akan membantu anak-anak mereka. Hal ini yang tidak dilakukan para orang tua dengan anak-anak yang sukses.

Alih-alih mengerjakan kesulitan anak, orang tua akan membiarkan anak berusaha untuk menghadapi kesulitan dengan pengawasan. Orang tua hanya perlu di dekatnya agar tahu kapan harus membantu anak.

Sebab, ketika orang tua terbiasa membantu kesulitan anak, maka mereka akan tumbuh dengan tidak akan pernah belajar sendiri.

3. Tidak pernah membiarkan anak salah pergaulan

Banyak pakar mengatakan bahwa anak yang menyimpang dari ajaran baik atau salah pergaulan, ia hanya butuh perhatian yang tepat dari orang tuanya. Maka dari itu, perhatian orang tua saat anak tumbuh remaja, menjadi momen penting.

Saat remaja, anak sering terpengaruh oleh teman sebayanya. Namun, bukan berarti orang tua menempel dengan mengawasinya secara ketat, karena ini sesuatu yang dibenci anak.

Ajaklah anak berbicara tentang minat mereka, kesibukan mereka, dan apa yang mereka ingin kembangkan. Memberi kepercayaan diri kepada anak, menjadi momen penting saat remaja.

Orang tua juga perlu menjadi contoh yang baik, ketika ingin membimbing anaknya.

4. Tidak pernah mengatakan bahwa kuliah adalah satu-satunya jalan untuk kehidupan yang sukses

Sejak memiliki anak, semua orang tua harus memiliki pikiran terbuka dalam berbagai hal. Salah satu yang penting, yakni tidak mendikte anak dengan pemikiran yang tidak seharusnya.

Misalnya dengan mengatakan bahwa kalau ingin sukses dan bahagia harus sekolah yang tinggi hingga kuliah. Meskipun tak sepenuhnya salah, tapi pandangan yang diarahkan sejak dini akan menutup pandangan lain yang menyempitkan potensi anak.

Alih-alih mendikte anak, orang tua hanya perlu membantu anak untuk mengembangkan inisiatif, perencanaan, pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan komunikasi. Selebihnya, harus percaya bahwa jika orang tua melakukan perannya dengan baik, maka anak akan berhasil dengan pemikirannya.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads