Luncurkan Program TAMASYA, BKKBN Dorong Inovasi Pengasuhan Anak

Luncurkan Program TAMASYA, BKKBN Dorong Inovasi Pengasuhan Anak

Muhammad Budi Kurniawan - detikKalimantan
Senin, 26 Mei 2025 23:00 WIB
BKKBN luncurkan program TAMASYA sebagai inovasi pengasuh anak untuk keluarga produktif.
BKKBN luncurkan program TAMASYA sebagai inovasi pengasuh anak untuk keluarga produktif. Foto: Dok. Istimewa
Kutai Timur -

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) akan meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). Program ini digagas sebagai inovasi pengasuhan anak yang mendukung keluarga tetap produktif, terutama di tengah momentum bonus demografi.

Peluncuran dilakukan secara nasional yang di selenggarakan di Kecamatan Wahau, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) pada besok Selasa (27/5). Kegiatan tersebut pula dilakukan bersama enam kementerian, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, serta Kementerian Ketenagakerjaan.

"TAMASYA hadir untuk memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan, tanpa menghambat produktivitas kerja," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN Sunarto, Senin (26/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini menyasar penguatan pengasuhan anak secara terintegrasi melalui empat layanan utama: pelatihan pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, edukasi parenting, dan layanan rujukan bagi anak yang membutuhkan intervensi khusus.

Data Kemendukbangga/BKKBN mencatat, hingga April 2025, sebanyak 1.846 pengasuh telah mengikuti pelatihan daring TAMASYA, dan 1.583 di antaranya lulus dari program SiBima Kelas BKB EMAS.

Tak hanya itu, enam kementerian telah menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) terkait pembentukan dan penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan pemerintah, swasta, dan masyarakat. SEB ini menjadi landasan hukum untuk memastikan lingkungan pengasuhan yang aman, nyaman, dan holistik.

"SEB juga mendorong peningkatan partisipasi kerja perempuan yang selama ini terhambat karena keterbatasan akses pengasuhan anak," lanjut Sunarto.

Acara ini juga akan mengukuhkan Duta TAMASYA serta melibatkan komitmen dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemprov Kalimantan Timur dan PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group sebagai tuan rumah.

Kemendukbangga/BKKBN menargetkan program ini mampu berkontribusi pada penurunan angka stunting hingga 5%, peningkatan partisipasi kerja perempuan hingga 70%, dan pencapaian Total Fertility Rate (TFR) stabil di angka 2,1 pada 2045.

"Sinergi seluruh pihak adalah kunci penguatan pengasuhan anak. Ini fondasi penting untuk membangun generasi unggul Indonesia," tutup Sunarto.




(des/des)
Hide Ads